Tips dan Kiat Berternak Burung Cucakrawa
https://www.naviri.org/2021/05/tips-dan-kiat-berternak-burung-cucakrawa.html
Naviri Magazine - Banyak orang yang menyukai burung cucakrawa sebagai salah satu burung peliharaan. Anda juga salah satu pecinta cucakrawa? Kiat-kiat berikut ini pasti akan sangat bermanfaat bagi Anda.
Memilih induk burung cucakrawa
Pilihlah induk yang berkualitas baik. Suara dan nadanya bagus, volume dan iramanya baik, daya jelajahnya jauh, tak mempunyai cacat, sehat dan siap kawin.
Menentukan jenis kelamin
Burung cucakrawa jantan berkepala bulat, warna bulu lebih tua dan nampak ada belahan bulu, bulu di rahang lebih putih dan bersih, bulu di punggung dan sayap lebih abu-abu dan bergaris hitam putih lebih nyata. Ekornya lebih panjang dan menyatu, paruh lebih kokoh, tebal, kuat dan melengkung, serta garis warna hitam di bawah mata tampak lebih jelas.
Sedangkan burung cucakrawa betina berkepala lebih datar. Warna bulunya lebih lembut dan tak terdapat belahan bulu. Bulu rahang lebih kotor serta terlihat putih dan keabu-abuan.
Garis-garis hitam putihnya kurang jelas, ekornya lebih pendek dan sedikit mengembang. Bagian paruh lebih pipih dan terlihat cantik, serta garis hitam di bawah mata dihiasi dengan warna yang lebih cerah.
Memilih usia induk burung
Berdasarkan pengalaman banyak peternak, usia induk yang baik untuk penangkaran adalah 2 tahun untuk jantan dan 2,5 tahun untuk betina. Ada kalanya induk jantan dan betina tidak cocok, sehingga sering bertengkar. Untuk itu, carikan pasangan yang serasi, sehingga saat dikawinkan tidak menimbulkan pertengkaran.
Bagaimana dengan kandangnya
Ukuran kandang yang ideal bagi burung cucakrawa adalah 2,5 x 1 m, 5 x 2 m. Dindingnya dibuat dari kawat kasa berukuran sedang. Kandang sebaiknya dicat dan diter supaya tahan lama.
Buatlah parit kecil untuk menghindari gangguan semut. Sebaiknya buatlah dua pintu berukuran besar dan kecil. Pintu ukuran besar untuk keperluan membersihkan kandang, merawat dan menangkap anak burung maupun induknya.
Agar burung bisa bertengger, buatlah kayu dan ranting yang mirip ranting di pepohonan. Perhatikan pula tempat makan, tempat minum, kolam berenang, dan tempat sarana penetasan. Siapkan pula beberapa rumput dan serat-serat karena burung cucakrawa seringkali membuat dan menata sarang sendiri.
Bagaimana makanannya
Selain makanan buatan, sediakan pula buah-buahan, serangga, jangkrik, belalang, dan juga ulat. Jangan lupa, sediakan air minum yang cukup.
Bagaimana soal perkawinannya
Perkawinan biasanya dilakukan pada bulan Juli – Agustus. Setelah telur menetas, perhatikan pakan untuk anak-anak burung, harus lebih lembut dan lebih lunak. Makanan selanjutnya disesuaikan dengan usia.
Bagaimana melatih suaranya
Untuk menghasilkan burung dengan ocehan yang merdu, Anda perlu melatihnya secara serius dan berkelanjutan.