Misteri Situs Gunung Padang Terkuak, Diduga Tempat Upacara Ritual Abad 2 SM


Naviri Magazine - Punden berundak di situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat merupakan tempat untuk menggelar upacara atau ritual masyarakat Austronesia yang diperkirakan terjadi pada abad 2 sebelum Masehi (SM).

Temuan itu disampaikan peneliti Gunung Padang Lutfi Yondri saat webinar Belalak #07 Misteri Gunung Padang "Membuka Ruang Padang" yang digelar via zoom meeting. Acara tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

"Proses ekskavasi di Gunung Padang sangat sedikit sekali menemukan adanya tembikar. Salah satu temuan tembikar adalah batu bulat yang bolong di tengah. Ini menunjukkan bahwa situs ini bukan permukiman," kata Lutfi.

Bukti lainnya bahwa situs ini bukan permukiman adalah adanya sumur di kaki Gunung Padang sebelum teras berundak. Sumur ini diperkirakan digunakan oleh masyarakat pra sejarah saat itu untuk mensucikan diri sebelum naik ke situs yang belakang disebut memiliki lima teras.

"Situs ini untuk upacara ritual di masa lalu. Ini juga bisa dilihat kalau ditarik garis lurus, situs Gunung Padang menghadap ke Gunung Gede. Ini tak bisa dilepaskan dengan status Gunung Gede yang hingga saat ini juga masih disakralkan," bebernya.

Hal ini juga menjadi alasan kenapa situs ini disebut Gunung Padang. Padang mengartikan bahwa bisa melihat secara luas dari gunung ini. Situs ini tidak ada kaitannya dengan nama daerah ibu kota Provinsi Sumatera Barat.

Menurut Lutfi, besar kemungkinan masyarakat pada saat itu tinggal di bukit atau gunung lainnya di sekitar Gunung Padang. Mereka datang ke Gunung Padang saat ada upacara atau ritual.

Dia pun menepis anggapan banyak pihak, bahwa Gunung Padang adalah sebuah piramid yang di dalamnya ada sebuah ruang. Bahkan beredar isu, di dalam Gunung Padang terdapat emas hingga 10 ton. Buktinya, proses penggalian emas oleh masyarakat tidak menunjukkan hasil yang bagus.

Dia menjelaskan, struktur lempengan di Gunung Padang patut disebut murni terbentuk oleh alam. Sementara balok batu dan kayu yang dipakai sebagai tempat ritual disusun oleh manusia dengan beberapa teras. Penelitian struktur bangunan, tidak ada material lain di bawah tangga pada balok batu, selain tanah.

"Namun memang sumber atas balok batu pada bagian Gunung Padang itu apakah dari gunung ini sendiri atau dari luar. Ini masih menjadi misteri. Ini perlu pembuktian lebih lanjut," urainya.

Namun, dia mengaku bisa menyimpulkan bahwa perilaku manusia di gunung padang adalah mencari batu, memilih, menyusun dan kemudian menggunakannya.

Related

Science 2966445791509517065

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item