Penelitian Ungkap Berapa Lama Antibodi Covid-19 Bertahan


Naviri Magazine - Penelitian mengungkapkan periode antibodi bertahan setelah terinfeksi Covid-19. Studi itu disampaikan oleh University College London dengan nama Vivaldi.

Makalah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Healthy Longevity menambah kedalaman pengetahuan sekarang tentang virus corona baru. Dr. Maria Krutikov dan tim menemukan antibodi Covid-19 dapat bertahan hingga 10 bulan setelah infeksi awal. Ini berarti kemungkinan terinfeksi ulang dalam jangka waktu tersebut sangat tipis.

Krutikov mengomentari temuan ini benar-benar berita baik bahwa infeksi alami melindungi terhadap infeksi ulang dalam periode waktu ini.

"Risiko terinfeksi dua kali tampaknya sangat rendah," ujarnya, dilansir dari Express.

Tim peneliti mengamati lebih dari 2.000 penghuni dan staf panti jompo antara Oktober 2020 dan Februari 2021. Investigasi membandingkan orang yang memiliki bukti antibodi dari infeksi virus corona hingga 10 bulan sebelumnya dan yang belum pernah terinfeksi.

Penelitian tersebut menyebut orang dengan infeksi sebelumnya 85 persen lebih kecil kemungkinannya terinfeksi dalam periode percobaan empat bulan dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi virus corona sebelumnya. Sementara itu, staf yang terinfeksi Covid-19 sebelumnya 60 persen lebih kecil kemungkinan sakit lagi dibandingkan dengan yang tidak pernah terinfeksi.

Salah satu batasan penelitian ini adalah tingkat infeksi ulang Covid-19 tidak dapat dibandingkan antara penghuni panti jompo dan staf karena staf mungkin telah mengakses pengujian di luar rumah perawatan, yang mengarah ke hasil positif dan tidak dimasukkan dalam penelitian.

Warga yang dites positif antibodi Covid-19 juga kemungkinan mewakili kelompok yang sangat kuat setelah selamat dari gelombang pertama pandemi. Krutikov merasa yakin infeksi Covid-19 sebelumnya memberikan perlindungan tingkat tinggi untuk penghuni rumah perawatan.

"Temuan ini sangat penting karena kelompok rentan ini belum menjadi fokus banyak penelitian," tambahnya.

Tes darah antibodi dilakukan pada 682 warga, yang rata-rata berusia 86 tahun, pada Juni dan Juli 2020. Warga yang mengambil bagian dalam penelitian berasal dari 100 panti jompo di seluruh Inggris. Ada 1.429 staf yang juga menjalani tes darah untuk antibodi Covid-19.

Sekitar sepertiga peserta dites positif antibodi, menunjukkan mereka sebelumnya telah terinfeksi oleh Covid-19. Sembilan puluh hari setelah sampel darah dianalisis, para peneliti melakukan tes PCR pada subjek. Jeda 90 hari sengaja diberlakukan untuk memastikan tes PCR tidak mendeteksi infeksi Covid-19 awal.

Related

Science 721209304137309709

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item