Fakta-fakta Penting Seputar Kanker Payudara yang Perlu Kita Tahu


Naviri Magazine - Sebagaimana manusia pada umumnya, wanita juga kadangkala dihinggapi sakit atau penyakit. Ini adalah sesuatu yang wajar dan lumrah. Namun, di antara jenis-jenis penyakit yang biasa menghinggapi manusia, ada satu jenis penyakit yang biasanya amat ditakuti oleh kaum wanita, yaitu kanker payudara.

Kanker payudara menjadi sesuatu yang menakutkan, bukan hanya karena penyakit ini akan merampas kecantikan wanita penderitanya, tetapi juga dapat berisiko mengakibatkan kematian. Masalah yang satu inilah, yakni soal kanker payudara, yang coba dibahas di dalam buku ini, untuk memberikan semacam pengenalan dan pengetahuan kepada kaum wanita.

Meskipun kanker payudara sudah menjadi berita yang meluas dan terkenal, namun anehnya masih banyak wanita yang belum juga mengenali atau mengetahuinya. Akibatnya, ada banyak wanita yang menjadi ‘lengah’ dalam menjaga dan memperhatikan kesehatan payudaranya. 

Padahal, salah satu upaya pencegahan agar kanker ini dapat diatasi dan diobati secara dini adalah pengetahuan atas penyakit ini secara dini. Apabila kanker payudara dapat terdeteksi secara dini, maka pengobatannya pun dapat dilakukan sesegera mungkin sebelum kanker itu kemudian menyebar dan sulit diatasi.

Kelebihan lemak dan kanker payudara

Kepala bagian Endokrinologi Gizi Naylor Dana Institute of American Health Foundation, mengatakan bahwa tahap awal pembentukan kanker payudara berlangsung pada masa pubertas, tepatnya ketika kelenjar reproduksi mulai berkembang. 

Keadaan tersebut bisa berbahaya apabila tubuh dirangsang dengan pola konsumsi makanan yang buruk. Terlalu banyak lemak, misalnya. Lemak yang menumpuk pada jaringan payudara akan merangsang hormon wanita, seperti estrogen dan prolactin, hingga kemudian membentuk kanker. 

Risiko terkena penyakit ini meninggi, apabila konsumsi lemak dan protein hewani meningkat, sedangkan konsumsi serat, sayur-sayuran dan buah-buahan berkurang.

Sebenarnya, kaitan antara konsumsi makanan tinggi lemak dan risiko terkena penyakit kanker payudara ini masih tergolong kontroversial. Ada dugaan yang menimbulkan kanker bukanlah lemak itu sendiri, melainkan pestisida dan racun lain yang terkandung di dalam lemak. Dengan kata lain, yang membuat risiko terkena kanker bukanlah faktor turunan, melainkan karena pola makan atau pola konsumsi makanan dan gaya hidup. 

Risiko ini makin meningkat dengan bertambahnya usia. Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi banyak lemak makin berisiko daripada wanita yang masih relatif muda. 

Selain itu, letak penumpukan lemak pada tubuh juga mempengaruhi terkena kanker. Wanita yang penumpukan lemaknya terjadi di daerah payudara dan perut cenderung lebih besar terkena kanker payudara daripada yang penumpukan lemaknya di daerah pinggang dan daerah pinggul.

Vitamin E dan pencegahan kanker payudara

Hormon wanita yang disebut sebagai estrogen juga berperan dalam pertumbuhan tumor dan kanker payudara. Pertumbuhan kanker bisa diperlambat apabila kandungan estrogen di dalam darah dikurangi.

Salah satu faktor yang dapat mengurangi produksi estrogen dan mencegah kanker payudara adalah makanan yang mengandung serat. Dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat tinggi selama dua bulan, terutama serat gandum, maka akan menurunkan produksi estrogen.

Pada suatu penelitian, kekurangan vitamin E mempertinggi risiko terkena kanker payudara pada binatang, tapi pertumbuhan dan besar tumor menyusut setelah binatang tersebut diberi suplemen vitamin E. Sementara itu pada manusia, wanita yang kekurangan vitamin E memiliki risiko untuk terkena kanker payudara lima kali lebih besar dibanding wanita yang mengandung vitamin E dalam jumlah yang normal di dalam darahnya.

Peran vitamin E dalam pencegahan kanker adalah sebagai antioksidan. Vitamin tersebut juga mencegah mutasi kode genetik sel. Bahkan beberapa studi juga menunjukkan kalau vitamin E mampu mengembalikan sel kanker menjadi sel normal.

Steik matang dan kanker payudara

Apakah Anda termasuk penggemar steik yang dipanggang hingga benar-benar matang (well-done steak)? Bagi sebagian orang, steik yang matang memang lebih enak dibanding yang dipanggang setengah matang atau yang ¾ matang. Tetapi, di balik kelezatannya tersebut, steik matang itu juga dapat membahayakan.

Para ahli mengemukakan akibat yang mungkin tak pernah dibayangkan orang sebelumnya. Rashmi Sinha, seorang peneliti dari Iowa Women’s Health Study, Iowa, AS, menemukan tingginya risiko penggemar steik itu terhadap kanker payudara.

Apabila selama ini orang mencurigai daging merah (daging sapi dan kambing) sebagai penyebab meningkatnya risiko orang terhadap kanker payudara, Rashmi Sinha justru tidak melihat hubungan antara keduanya. Di dalam penelitiannya, Sinha malah menemukan kaitan yang erat antara penggemar steik matang dengan kanker payudara.

Penggemar steik matang berisiko terkena kanker payudara dua kali lipat lebih besar dibanding penggemar steik yang kurang matang, berikut kesimpulan dari penelitian di atas.

Related

Health 1897040630299768734

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item