Kisah Terkuaknya Skandal Kapitalisme Farmasi Amerika


Naviri Magazine - Martin Shkreli sudah lama dikenal sebagai ikon kapitalisme dari dunia farmasi Amerika Serikat. Pasalnya, dia menjual Daraprim, obat yang dibutuhkan banyak orang, dengan harga yang sangat mahal. Sehingga para pembeli atau konsumennya merasa sangat keberatan. 

Kebijakan yang menguntungkan diri sendiri yang dilakukan Martin Shkreli itu telah digugat dan dikecam banyak orang, tapi Martin Shkreli selamat, karena praktik yang ia lakukan—meski merugikan banyak orang—tidak bisa dianggap pelanggaran hukum dalam sistem dagang di Amerika. 

Tetapi, akhirnya, ikon kapitalisme dunia farmasi Amerika itu harus tunduk dan kalah karena kasus lain. Kali ini adalah kasus penggelapan dana hedge fund.

“Sayalah orang yang hari ini harus disalahkan,” ucap Martin Shkreli di depan hakim pengadilan federal Brooklyn, New York.

“Ini kesalahan saya. Saya bukan korban di sini,” lanjut Skhreli seraya menangis tersedu-sedu. Ia lantas meminta sang pengacara, Benjamin Brafman, agar tidak meneruskan upaya mendapatkan vonis ringan (kerja sosial) untuk dirinya.

“Tak perlu menyesalkan apa yang saya alami atau merasa buruk kepada saya,” tambah Shkreli di dalam ruangan sidang yang disesaki pendukung dan keluarganya. Beberapa pendukungnya bahkan menulis surat pada hakim Kiyo Matsumoto untuk meringankan hukuman pada Shkreli.

“Saya tidak pernah termotivasi oleh uang,” katanya. “Saya hanya ingin menumbuhkan reputasi saya.”

Gambaran di atas berasal dari sidang pengadilan federal Brooklyn dengan terdakwa Martin Shkreli, yang dilaporkan telah melakukan penipuan. Pimpinan perusahan farmasi dan bioteknologi Turing Pharmaceuticals itu akhirnya benar-benar dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena kecurangan dan penipuan sekuritas.

Hukuman yang dijatuhkan pada Shkreli lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta hakim memvonisnya dengan kurungan minimal 15 tahun. Sedangkan pengacara Skhreli, Benjamin Brafman, mengajukan hukuman 12 sampai 18 bulan.

"Semestinya dia tidak dihukum semata-mata karena dia Martin Shkreli, dengan seluruh masa lalunya," bela Brafman seperti dilansir oleh Financial Times. 

Selama persidangan, Brafman meyakini apa yang dilakukan Shkreli tidak mengorbankan siapapun, mengingat "tidak ada investor dana lindung (hedge fund) yang merugi"—beberapa di antaranya, tulis Financial Times, malah “mendapat keuntungan signifikan.”

Sementara hakim Kiyo Matsumoto berpendapat hukuman yang dijatuhkan kepada Shkreli murni karena dirinya bersalah dan merugikan pihak lainnya, dalam hal ini adalah rekan bisnisnya.

“Kasus ini bukan soal harga obat atau pernyataan dan tindakan kontroversial Shkreli, juga bukan soal kecakapan ilmiahnya,” tegas Matsumoto. “Ini soal pelanggaran kepercayaan dan kebohongan terhadap investor yang dilakukan terus-menerus.”

Masih menurut Financial Times, Shkreli ditangkap aparat pada Agustus 2017, akibat kejahatan sekuritas yang ia lakukan selama 2009-2011. Shkreli didakwa telah menjarah jutaan dolar dari perusahaan bioteknologi Retrophin untuk menambal kerugian dua hedge fund (dana lindung) yang ia kelola di MSMB Capital dan MSMB Healthcare.

Ia tercatat mengirimkan laporan rekening palsu ke para investornya, sembari menyembunyikan kerugian besar dari dua hedge fund yang dikelolanya. Menurut laporan The Guardian, Shkreli telah merugikan investor senilai $11 juta.  

Dari sana, pengadilan memutuskan bahwa Shkreli telah berbohong kepada investor, antara lain tentang bagaimana dana lindung nilai dikelola, apa yang mereka investasikan, serta berapa banyak uang yang mereka miliki. 

Selain itu, juri pengadilan juga menemukan indikasi kuat mengenai keterlibatan Shkreli dalam mengendalikan sejumlah besar saham Retrophin, perusahaan farmasi yang ia dirikan pada 2011.

Dana lindung (atau hedge fund) merupakan investasi yang dilakukan secara khusus untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada investasi lainnya. Bisa dibilang, dana lindung juga jadi strategi atau pagar untuk mengurangi risiko tidak terduga seperti fluktuasi harga saham. Namun, di sisi lain, hedge fund tetap memungkinkan untuk memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.

Jaksa penuntut dari pemerintah Amerika memasukkan kasus kenaikan harga Daraprim sebagai salah satu pemberat dakwaan Shkreli. Menurut jaksa penuntut, Shkreli “terdorong untuk menghasilkan keuntungan yang luar biasa”, dan pengadilan harus menjatuhkan hukuman yang keras karenanya.

Setelah lolos dari tuntutan pertama pada 2014, akhirnya Shkreli harus menebus kejahatannya. Pengadilan federal telah menjatuhkan vonis kurungan tujuh tahun penjara, denda $75 ribu, dan penyitaan aset senilai $7,36 juta. 

Related

International 4868210472209987785

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item