Kisah Unik Orang-orang yang Tergila-gila pada Buku (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Unik Orang-orang yang Tergila-gila pada Buku - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Michael Dirda menuliskan catatan penting tentang kolektor buku. Salah satunya berkisah tentang Stephen Massey, kepala bagian buku langka dari balai lelang Christie's di New York. Ia pernah mengusir seorang kolektor buku yang secara kasar memaksa memeriksa sebuah buku yang hendak dilelang. 

Sikapnya ini merupakan usaha untuk menjaga agar setiap orang punya kesempatan sama saat lelang. Ia tidak khawatir kolektor kaya itu akan marah. Menurutnya, kolektor buku sejati pasti akan menelepon kembali bahkan jika perlu merangkak mengemis untuk membeli sebuah buku yang ia sukai. 

Dirda juga menceritakan kisah tentang Stephen Carrie Blumberg, seorang maling buku yang membuat perpustakaan pribadi yang berisi 23.600 buku curian dari 268 perpustakaan dari 45 negara bagian, dengan nilai koleksi buku mencapai lima juta dolar. 

Kisah ini mirip dengan apa yang dilakukan John Charles Gilkey yang mencuri buku langka senilai $100,000. Ia pula dengan bangga mengakui bahwa proses pencurian tersebut sebagai sebuah kesenian. Gilkey mencuri bukan karena ingin memperoleh uang, lebih dari itu ia mencuri sebagai usaha pemuasan obsesi diri. Baginya, memiliki buku adalah sebuah candu.

Salah satu buku yang paling langka dan paling banyak dicari oleh kolektor buku adalah Injil cetakan awal Guttenberg. Pada 1450, Guttenberg hanya mencetak 180 kopi Injil. 

Wall Street Journal menyebutkan saat ini hanya beberapa saja yang masih bertahan dan terawat keberadaannya, kebanyakan disimpan museum dan kolektor. Jerman menjadi negara yang paling banyak menyimpan Injil Guttenberg dengan jumlah 12 buku dan disusul Amerika Serikat 11 Buku.

Kitab suci ini adalah buku pertama yang dicetak dan diperbanyak ketika mesin cetak pertama kali ditemukan. Selain Injil Guttenberg, buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Kristen memang jadi buruan kolektor. 

Pada 1983, Gospels of Henry The Lion terjual dengan harga $12,3 juta. Saat ini nilainya mencapai $29,22 juta. Buku ini menjadi penting bagi mereka yang menganggap sejarah agama Kristen sebagai sesuatu yang sakral dan penting. 

Pada 22 Oktober 1987, sebuah alkitab Perjanjian Lama yang dicetak Guttenberg terjual pada seorang kolektor buku asal Jepang melalui balai lelang Christie's. Harga buku itu mencatatkan rekor penjualan tertinggi buku langka dengan nilai $5,4 juta. Sang pemenang lelang, Eiichi Kobayashi, mengatakan buku itu dibeli untuk bisa dipamerkan pada publik, karena di Jepang tak ada satupun koleksi Guttenberg. 

Pada 2015, The Guardian menulis bahwa fragmen atau bagian dari Injil Guttenberg laku dijual dengan harga $970 ribu. Padahal saat itu balai lelang Sotheby’s memperkirakan harganya hanya mencapai $500 ribu. Fragmen itu berisi delapan halaman dari bagian Book of Esther. Sebelumnya, satu halaman bagian dari Injil Gutenberg laku terjual dengan harga $55 ribu di Swann Galleries. 

Sejak 1978, tak ada satupun Injil Gutenberg yang dijual utuh. Buku ini masih menjadi buku yang paling banyak dicari dan ditunggu oleh kolektor. Namun Injil Gutenberg bukanlah buku paling mahal di dunia. Pada 1994, catatan Da Vinci bertajuk The Codex Leicester (juga dikenal sebagai Codex Hammer) terjual dengan nilai $30 juta kepada Bill Gates. Buku inilah yang hingga kini menjadi buku termahal di dunia.

Related

Books 8866548956021240855

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item