Memahami Fakta-fakta di Balik Ramalan Zodiak yang Populer di Dunia (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Memahami Fakta-fakta di Balik Ramalan Zodiak yang Populer di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Astrologi dan astronomi adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan astrologi/as•tro•lo•gi/ sebagai ilmu perbintangan yang dipakai untuk meramal dan mengetahui nasib orang, atau dengan kata lain ilmu nujum. Sementara astronomi, menurut blog resmi NASA, adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang ada di luar angkasa.

Orang-orang seperti Phil Plait atau para peneliti di NASA menganggap astrologi sebagai ilmu bual-bual. Ia tak punya faedah apapun bagi peradaban manusia. Tapi astrologi membuat hidup menjadi lebih indah dan bergula. Ia adalah pseudosains, tak jauh berbeda dengan spiritualisme baru seperti New Age.

Zodiak, selain untuk senang-senang, juga memberikan jawaban atas pertanyaan yang tak mampu dijawab sains atau agama. Bagi yang sungguh-sungguh mempercayai astrologi sebagai ilmu pengetahuan, ini tak sekadar seseorang lahir sebagai Aries, Cancer, atau Pisces. Astrologi bagi mereka adalah ilmu (atau kaidah) yang memberikan para pengikutnya panduan untuk menjalani hidup. 

GaneshaSpeaks, sebuah perusahaan astrologi di India, pada 2010 mempekerjakan lebih dari 200 astrolog dan mendapat satu juta telepon setiap harinya. Penghasilan tahunan mereka mencapai 100 juta rupee atau $1,5 juta. Belum ada data yang menjelaskan secara rinci tentang industri astrologi di dunia. 

Namun, di Amerika Serikat, industri astrologi menjadi bagian dari industri metafisika (satu genus dengan pembacaan tarot, aura, perdukunan) yang nilai totalnya mencapai $2 miliar, dan mempekerjakan lebih dari 85 ribu orang dan 81 ribu cabang bisnis.

Riset yang dilakukan oleh PEW Forum menunjukkan bahwa satu dari empat orang Amerika Serikat dewasa percaya astrologi. Dari angka itu, 23 persen yang beragama Kristen mempercayai ramalan bintang. 

Hasil riset menunjukkan satu dari lima orang di Amerika Serikat tak bisa membedakan astrologi dengan astronomi. Dalam studi yang dilakukan Science and Engineering Indicators, orang di Amerika Serikat yang percaya dengan astrologi meningkat terus.

Derek Beres pernah menulis di Bigthink, ihwal mengapa manusia terobsesi dengan astrologi. Ia menulis bahwa manusia secara alamiah adalah makhluk reaktif dan kerap bereaksi pada yang tak kasat mata daripada yang berdampak langsung pada diri kita. Ia mencontohkan bagaimana orang Amerika Serikat bisa demikian menyangkal perihal kebenaran global warming namun mempercayai Tuhan. 

“Bagaimana kita yakin pada hal yang tidak jelas, sementara yang benar-benar terjadi malah tak kita percayai?” katanya.

Astrologi, menurutnya, memanfaatkan itu semua. Kita memilih narasi atas sebuah hal yang kita anggap cocok sebagai musabab atas peristiwa yang kita alami. Misalnya jika Anda brengsek dan ditinggalkan, bukannya menelisik penyebabnya, Anda malah berpikir perpisahan itu disebabkan tak bisa bersatunya zodiak berkarakter api dengan zodiak Anda yang berkarakter air.

Tapi apakah astrologi selalu perkara tipu dan bual belaka? Bagi banyak orang, astrologi membantu hidup mereka dan memberikan jalan keluar atas masalah yang demikian pelik.

Robert Currey, seorang astrokartografer dan astrolog, membela astrologi sebagai ilmu pengetahuan yang sahih. Ia menggugat dan keberatan astrologi disamakan dengan ilmu ramal atau tebak-tebakan berhadiah. Currey membuka argumennya dengan dialog bahwa astrologi telah ada sejak ribuan tahun lalu. 

Ada 4.067 buku astrologi di Oxford University, 4.622 di Cambridge University, dan 2.260 buku serta disertasi tentang astrologi di University of London. Ia tidak bilang banyaknya buku-buku itu otomatis membuat astrologi menjadi sains. Currey hanya ingin menunjukkan bahwa astrologi telah menjadi objek studi yang panjang.

Astrologi, bagi Currey, adalah studi tentang korelasi antara posisi dan pergerakan benda langit dan kehidupan dan proses fisik di bumi, dan akibat yang dihasilkannya. Meskipun beberapa astrolog bekerja dengan bintang-bintang dan rasi bintang, astrolog kebanyakan bekerja dengan matahari, bulan dan planet-planet (termasuk Pluto) dalam tata surya. 

Bagi Currey, astrologi jauh melampaui kolom ramalan di surat kabar. Ia adalah ilmu yang memberikan panduan tentang pemahaman kita tentang alam semesta dan kaitannya dengan manusia. Hal inilah yang membuat biaya konsultasi seorang astrolog profesional bisa sangat mahal. 

Related

Science 2950319248708981247

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item