Mengapa Cinta Pertama Sulit Dilupakan? Ini Penjelasan Ilmiahnya


Naviri Magazine - Bagi kaum cewek, mungkin melupakan cinta pertama akan menjadi sesuatu yang cukup mudah—setidaknya lebih mudah jika dibanding yang dirasakan oleh kaum cowok. Bagi kaum cowok, cinta pertama biasanya sulit dilupakan.

Coba lihat, bukankah ini sebenarnya sesuatu yang aneh? Cewek adalah makhluk perasaan—sepertinya akan lebih wajar jika cewek yang lebih sulit untuk dapat melupakan cinta pertamanya. Tetapi mengapa hal yang satu ini bisa terbalik, dimana cowoklah yang kemudian jadi seperti terlalu sentimentil hingga sulit untuk dapat melupakan cinta pertama di masa lalunya?

Kalau kau seorang cewek dan telah memiliki pasangan seorang cowok, dan kau sudah tahu kalau cowokmu telah atau pernah berpacaran sebelumnya dengan cewek lain, cobalah sesekali tanyakan kepadanya; apakah dia benar-benar telah dapat melupakan mantan pacarnya—cintanya yang pertama dulu? 

Dan jika cowokmu menjawab ya, meski dengan gaya yang seyakin apapun, jangan buru-buru percaya. Ada lebih banyak cowok yang sulit (bahkan tak dapat sama sekali) melupakan cinta pertamanya—bahkan ketika ia telah memiliki istri dan anak-anak.

Tapi jangan buru-buru panik. Pemaparan ini bukanlah fakta yang ingin menyatakan bahwa ada kemungkinan cowokmu tidak mencintaimu seratus persen. Tidak, bukan itu maksudnya. 

Jadi, oke, cowok yang menjadi pasanganmu tentu saja dapat mencintaimu dengan seratus persen jiwa-raganya—hanya saja di dalam seratus persen cintanya itu ada kemungkinan dia masih mengingat atau teringat cinta pertamanya. Ini bukanlah sesuatu yang perlu diadili atau dihakimi—ini lebih mungkin menjadi sesuatu yang hanya perlu dipahami dan dimengerti.

Jadi, mengapa cowok lebih sulit untuk melupakan cinta pertamanya dibanding cewek? 

Ini berkaitan dengan peta cinta, dimana cinta pertama di dalam hidup seorang cowok adalah cinta yang “di luar kendali”. Ketika jatuh cinta pertama kali, cowok belum bisa menyadari seutuhnya mengapa dia bisa jatuh cinta pada seorang cewek. Yang ia tahu hanyalah bahwa ia jatuh cinta pada cewek itu—titik. 

Meskipun sesungguhnya cinta itu digerakkan oleh peta cinta yang ada di bawah sadarnya, namun, sekali lagi, si cowok belum dapat menyadarinya. Yeah, ini bisa dikatakan sebagai cinta buta, cinta monyet, cinta bodoh, cinta yang tak masuk akal, atau juga cinta yang tulus—whatever.

Tetapi, yang jelas, cinta pertama inilah yang kemudian menggerakkan atau bahkan sampai mempengaruhi kehidupan si cowok di masa hidupnya yang akan datang. Mengapa? Jawabannya mengacu pada fakta bahwa “cowok lebih lama mengalami masa kanak-kanak dibanding cewek yang lebih cepat mencapai masa dewasanya”. 

Cowok butuh waktu lebih lama untuk dapat memahami dirinya sendiri sekaligus lawan jenisnya, sementara cewek lebih cepat untuk sampai pada tahap itu. 

Ketika seorang cewek mengenal cinta pertama—dan kemudian cinta itu tak berkelanjutan—cewek lebih mudah dan lebih cepat melupakan serta meninggalkannya karena pertumbuhan (fisik ataupun psikis) cewek lebih cepat dibanding cowok. Karena lebih cepat dewasa, cewek akan lebih mudah mengatakan, “Yah, cinta lama ini, mengapa harus diingat terus?” 

Tetapi faktanya akan berbeda dengan cowok. Ketika mengenal cinta pertamanya, cowok masih kekanak-kanakan, dan begitu pula ketika ia mulai dewasa, “tarikan” dari nostalgianya yang kekanak-kanakan itu tetap saja ada dan sulit untuk dilepaskan. 

Secara analogis, cinta pertama bagi seorang cowok adalah seperti ukiran pada batu. Mungkin ia akan hilang—namun dibutuhkan waktu lama yang bahkan mungkin sampai bertahun-tahun. 

Sementara pada cewek, cinta pertama tak jauh beda dengan jejak kaki di hamparan pasir pantai. Mungkin ia akan tetap ada dan melekat—tetapi jika ombak datang dan gelombang menggulung, jejak-jejak kaki itu pun kemudian lenyap dan hamparan pasir kembali bersih.

Sesungguhnya, kenyataan ini sudah dipahami bersama oleh cowok sendiri ataupun oleh kaum cewek. Cewek-cewek tahu (bahkan mungkin tanpa disadarinya) bahwa sosok cowok yang kini menjadi pasangannya itu mungkin masih mengingat atau teringat pada sosok cewek yang menjadi cinta pertamanya. 

Tetapi, kaum cewek pun menyadari—sebagaimana yang telah dinyatakan di atas—ini bukanlah sesuatu yang perlu diadili atau dihakimi, ini hanyalah sesuatu yang perlu dipahami untuk dimengerti.

Related

Romance 7283465864303832382

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item