Ramalan-ramalan Bill Gates di Dunia Teknologi yang Kini jadi Kenyataan


Naviri Magazine - Dunia mengenal Nostradamus, tokoh yang dianggap sebagai cenayang yang mampu meramalkan hal-hal di masa depan. Peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, konon, banyak yang telah diramalkan oleh Nostradamus jauh-jauh hari sebelumnya. 

Namun, ramalan-ramalan Nostradamus—kalau pun memang ramalan itu benar—tidak dijelaskan secara gamblang. Dalam arti, ramalan-ramalan itu disusun dalam bait-bait tertentu, yang membutuhkan penafsiran tertentu pula. Karenanya, ada banyak ramalan Nostradamus yang tetap tidak bisa dipahami, bahkan hingga saat ini.

Terkait ramal meramal, kemampuan semacam itu sebenarnya tidak hanya dimiliki oleh cenayang semacam Nostradamus. Para ahli teknologi pun mampu melakukan ramalan (mungkin lebih tepat disebut prediksi) mengenai apa yang akan terjadi di masa depan, khsususnya yang terkait dunia teknologi. Salah satu orang yang mampu melakukan hal semacam itu adalah Bill Gates.

Bill Gates adalah tokoh pendiri perusahaan teknologi raksasa Microsoft. Gates bersama perusahaannya menelurkan produk bernama Windows, sistem operasi yang hingga kini masih berkuasa sebagai peranti kerja kebanyakan komputer di dunia. 

Windows menguasai sekitar 89,91 persen pangsa pasar sistem operasi. Selain karena Windows dan Microsoft, Gates juga populer sebab ia menjadi sosok paling tajir di dunia, bahkan hingga hari ini. Merujuk data yang dipublikasikan Forbes, pada 2017 Gates memiliki kekayaan total $86 miliar.

Atas apa yang telah dicapainya, Gates bisa dibilang merupakan salah satu sosok berpengaruh di dunia. Terutama di bidang teknologi.

Pada 1999 silam, Gates menerbitkan sebuah buku berjudul Business at the Speed of Thought. Dalam bukunya itu, Gates banyak mengupas hubungan harmonis antara teknologi dengan aspek-aspek lain dalam kehidupan. 

Uniknya, dalam buku tersebut, Gates melakukan beberapa prediksi tentang teknologi baru atau perkembangan dari perangkat yang telah ada sebelumnya. Beberapa prediksi Gates yang ia publikasikan pada tahun 1999 silam menjadi hal lumrah di hari ini.

Ponsel pintar

“Teman pribadi yang lebih kecil akan menjadi hal umum. Ini termasuk PC ukuran kecil yang ada di pasaran saat ini, dan PC baru seukuran dompet yang memungkinkan berbagai pekerjaan elektronik. Telepon, radio, dan TV akan memiliki kemampuan baru saat benda tersebut memiliki kemampuan digital. Beberapa perangkat akan dibawa olehmu. Beberapa akan ditempatkan di ruangan berbeda di rumahmu," tulis Gates. 

"Beberapa perangkat itu akan memungkinkanmu menggunakan email dan voice mail, mendapatkan informasi saham atau berita lainnya, dan memperoleh prakiraan cuaca terbaru serta informasi jadwal penerbanganmu. Perangkat ini akan terhubung menggunakan kabel ataupun tidak, seperti sebuah radio. Perangkat ini akan bekerja secara independen, ia akan bertukar data dengan sendirinya secara otomatis. Perangkat ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.”

Apa yang dideskripsikan Gates dalam bukunya itu mirip dengan yang kita genggam sekarang, dan diberi nama ponsel pintar. Alat ini menjadi asisten sekaligus komputer mini yang umum digunakan orang-orang sekarang. Data yang dipacak Statista mengungkap, pada 2017 diprediksi terdapat 2,32 miliar pengguna ponsel pintar di seluruh dunia. 

Dalam banyak hal, ponsel pintar sukses menggantikan PC seukuran lemari yang dahulu orang-orang andalkan. Mulai dari membaca email, memperoleh informasi saham atau berita, bahkan mempercantik foto bisa dilakukan hanya dengan ponsel pintar yang berukuran mini.

Media sosial

Dalam buku Business at the Speed of Thought, Gates menulis, “Kamu pergi ke situsweb pribadi untuk keluarga besarmu, dan menemukan bahwa setiap orang telah berdiskusi di chat room tentang apa yang hendak dilakukan ketika acara kumpul keluarga.”

Saat Gates menulis pada 1999, apa yang ditulisnya belum jadi sesuatu yang nyata di dunia, terutama dunia internet. Namun, yang ditulis Gates tersebut, jika dibaca hari ini, serupa dengan layanan yang ditawarkan media sosial, terutama Facebook, pada pengguna internet di seluruh dunia saat ini. 

Pada 1999, belum ada media sosial yang bisa diserupakan dengan apa yang bisa dilakukan Facebook saat ini. Web 1.0 masih menjadi kendala teknologi yang membatasi kemampuan web. 

Satu dekade lebih kemudian, Facebook pun ada. Media sosial menjadi teknologi baru yang digemari. Data yang dipacak Statista mencatat, pada tahun ini diprediksi ada 2,46 miliar orang pengguna media sosial di seluruh dunia. 

Facebook menjadi media sosial nomor wahid hingga saat ini. Per Agustus 2017, Facebook memiliki 2,04 miliar pengguna. Di Facebook, banyak hal bisa dilakukan, terutama menyangkut interaksi dengan berbagai orang seperti kawan atau keluarga. 

Di Facebook pula, terdapat fitur pengirim pesan yang bisa menjadi ruang pribadi untuk bercakap-cakap lebih lanjut. Membuka Facebook, dan media sosial pada umumnya, telah menjadi kegiatan umum hari ini. 

Targeted advertising

Di dunia internet saat ini, iklan ialah energi utama yang menghidupi berbagai situsweb. Situsweb sebesar Facebook pun menggantungkan hidupnya melalui iklan. Berdasarkan data yang diungkap IAB atau Interactive Advertising Bureau, pada kuartal-1 tahun 2017, total pendapatan iklan digital khusus di Amerika Serikat saja telah mencapai angka $19,6 miliar, naik sekitar $3,7 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Menyadari bahwa iklan merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan dari dunia teknologi terutama dunia internet, Gates dalam bukunya menulis, “Iklan yang muncul di layar akan berbeda-beda tergantung pada siapa yang melihatnya.”

Apa yang dikatakan Gates dalam bukunya itu dikenal dengan istilah “targeted advertising” hari ini. Targeted advertising alias iklan yang ditargetkan, menyasar orang-orang secara spesifik. 

Secara sederhana, iklan jenis ini mengumpulkan data-data pengguna internet untuk bekerja. Jika kita sering berselancar di dunia maya, terkadang terdapat situsweb-situsweb yang meminta pengunjungnya meninjau “cookies” terlebih dahulu. 

Cookies merupakan salah satu teknologi web yang berguna untuk menyimpan data kunjungan kita. Apa yang diklik, berapa lama kita menghabiskan membaca artikel dengan tema tertentu, apa yang kita cari dengan mengetikkan kata kunci di kolom pencarian, dan di mana kita mengakses internet, semuanya terekam untuk kemudian dianalisis. 

Hasil analisis itu menentukan jenis iklan seperti apa yang mungkin kita sukai. Dengan menampilkan iklan yang mungkin disukai itulah, efektifitas iklan kemudian meningkat. Ini jelas berbeda dengan iklan di media konvensional seperti koran atau televisi. Di media konvensial, iklan dapat dikatakan ditawarkan secara serampangan.

Prediksi-prediksi Bill Gates dalam bukunya, Business at the Speed of Thought, hampir dua dekade lalu bukanlah hal yang mengejutkan. Gates merupakan sosok kunci dan sosok penggerak teknologi. Ia hidup di dalam semesta tersebut dan paham bagaimana teknologi terbaru dibuat, bahkan teknologi yang masih ada pada tahap gagasan dan pengeraman. 

Gates bukan cenayang. Ia praktisi yang mempelajari dan memahami tren, dan membuat proyeksi tentang apa yang bisa terjadi di masa-masa berikutnya. 

Related

Technology 7014523113741739993

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item