Tips Penting jika Ingin Berinvestasi Bitcoin

Naviri Magazine - Investasi bisa dilakukan pada beragam hal, dari properti, emas, sampai lukisan karya pelukis terkenal. Intinya, sesuatu yang punya potensi menguntungkan di masa depan bisa dijadikan investasi. Kini, bahkan mata uang virtual seperti Bitcoin pun bisa dijadikan investasi, bahkan telah banyak yang mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.

Saat ini, bisa jadi ada sebagian orang yang telah kaya-raya karena berinvestasi Bitcoin. Bagaimana tidak, harga Bitcoin sekian tahun lalu bisa dibilang relatif kecil. Namun, sekarang, nilai Bitcoin terus naik bahkan melonjak signifikan. Kenyataan itu jelas memberi keuntungan yang tidak sedikit bagi orang-orang yang kebetulan menyimpan Bitcoin, terlepas mereka sengaja menggunakannya sebagai investasi atau tidak.

Saat ini saja, satu Bitcoin bisa setara Rp 158 juta. Angka tersebut jelas menggiurkan. Karenanya, bisa jadi Anda juga tertarik berinvestasi Bitcoin, dengan harapan nilainya di masa depan bisa naik terus, sehingga Anda juga bisa mendapatkan keuntungan. Namun, jangan lupakan risikonya jika hendak memulai berinvestasi di Bitcoin. 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan Bitcoin masih cukup fluktuatif. "Jadi pelajari baik-baik sistemnya, dan sesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor," kata dia kepada media. 

Bhima mengatakan, Bitcoin bisa menjadi pilihan investasi yang tepat bagi investor yang menyukai risiko. Namun, bagi investor yang ingin penghasilan lebih stabil, Bitcoin sebaiknya dihindari. 

Untuk pemula, Bhima menyarankan investasi dilakukan secara bertahap. "Misalnya dimulai 5 persen dari portfolio investasi, kemudian naik menjadi 20 bahkan 30 persen. Jangan euforia berlebihan jika tidak memahami arah pergerakannya," kata dia. 

Bhima menuturkan, ada lebih dari 1.100 jenis mata uang digital di dunia. Selain Bitcoin, banyak mata uang digital lain dengan keuntungan yang menggiurkan yang bisa dipilih investor.

Namun dia menyarankan untuk mempertimbangkan likuiditas setiap mata uang, termasuk bitcoin. "Semakin murah harga mata uang digitalnya, semakin sedikit pemainnya, jadi kurang liquid," ujarnya.