Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu Seputar Pemutih Kulit dan Tabir Surya


Naviri Magazine - Banyak dari kita yang kurang percaya diri dengan kulit hitam. Apalagi, sebagai orang Asia yang sudah ditakdirkan punya kulit sawo matang atau setidaknya kuning langsat. Meski begitu, banyak jalan yang bisa dilakukan untuk membuat warna kulit menjadi lebih terang, di antaranya adalah memakai pemutih tubuh.

Pemutih adalah zat yang berfungsi mendorong kulit untuk bergenerasi atau melepas sel kulit lama yang sudah mati, kemudian memproduksi sel kulit baru yang warnanya lebih terang. Karena itu biasanya pemutih dilengkapi dengan zat-zat yang berfungsi melindungi lulit, seperti AHA, DHA dan SPF.

Seperti halnya produk kosmetik lain, pemutih juga bersifat cocok-cocokan terhadap masing-masing jenis kulit. Kalau tidak cocok, efek sampingnya kulit jadi kemerah-merahan, terasa gatal, dan muncul noda hitam. Apalagi jika pemutih itu mengandung merkuri (zat yang paling berbahaya bagi kulit), bisa lebih banyak lagi dampaknya.

Perlu tidaknya memakai produk pemutih, tentu kembali ke diri kita sendiri. Mau coba pakai pemutih atau memilih untuk tetap pede dengan warna kulit kita yang asli. Kalau ingin kulit lebih terang, lebih baik pakai cara tradisional saja, misalnya memakai bengkoang. 

Selain aman, bisa jadi lebih cocok dengan kondisi kulit kita, daripada memakai produk-produk yang diolah secara kimiawi.

Yang perlu Anda tahu seputar tabir surya

Krim tabir surya (sun screen cream) ternyata tidak cukup ampuh untuk melindungi kulit dari terik matahari. Krim pelindung ini tidak bisa diandalkan untuk menghindarkan pemakainya dari kanker kulit akibat radiasi sinar ultraviolet matahari.

Belakangan WHO pun menyarankan kita untuk menggunakan pelindung lain, meski sudah mengoleskan sun screen cream ke tubuh kita untuk melindungi tubuh dari sinar matahari. Pelindung itu bisa berupa payung, pakaian tertutup berlengan panjang, atau juga celana panjang.

“Harus ada pelindung lain untuk melindungi kulit dari terik matahari,” kata seorang pakar dari Cancer Research Centre, lembaga kanker di bawah WHO yang berpusat di Perancis.

Terlebih lagi, sebisa mungkin, hindari sinar matahari yang berbahaya, sekitar pukul 10.00 sampai 15.00 WIB.

Related

Health 1921432217201679628

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item