Insomnia Termasuk Masalah Kesehatan, Ini 5 Dampak yang Bisa Terjadi


Naviri Magazine - Meski tidak sampai membuat penderitanya masuk rumah sakit, tapi insomnia tetap termasuk masalah kesehatan. Bahkan, gangguan tidur insomnia disarankan untuk dimasukkan ke dalam masalah kesehatan besar, karena insomnia berhubungan atau berkaitan dengan banyak masalah kesehatan. 

Berbagai riset mengaitkan insomnia dengan kekurangan energi, gangguan konsentrasi, dan terganggunya hubungan dengan pasangan.

Selain membuat tubuh mudah lelah, gangguan tidur juga bisa memicu depresi, menurunkan kekebalan tubuh, hingga memicu penyakit jantung. Orang yang menderita insomnia berisiko 4 kali lebih besar mengalami gangguan dalam hubungan dengan pasangan, 3 kali berisiko lebih besar untuk merasa depresi, dan 3 kali berisiko lebih besar mengalami penurunan konsentrasi.

Dr. Dan Robotham, peneliti senior dari Mental Health Foundation, mengatakan bahwa penderita gangguan tidur bisa terjebak dalam lingkaran gangguan kesehatan mental yang memicu terjadinya gangguan tidur yang lebih parah. 

“Sangat penting agar tiap orang lebih peduli dan mencari cara efektif untuk memutus lingkaran itu, dengan meningkatkan kualitas tidur mereka,” ujarnya.

Para pakar kesehatan di Inggris juga meminta para dokter untuk lebih mengenali gejala-gejala kurang tidur pada pasiennya. Dampak gangguan tidur pada orang dewasa dan anak-anak memiliki akibat yang sama buruk. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat dicetuskan gangguan tidur insomnia.

Kegemukan

Berdasarkan penelitian, 30 persen orang yang waktu tidurnya kurang dari 7 jam setiap hari mengalami masalah berat badan atau kegemukan. Kurang tidur mempengaruhi hormon yang membuat perut lebih cepat lapar, sehingga Anda makan lebih banyak. 

Akibatnya, Anda jadi mudah mengantuk, dan tubuh membutuhkan makanan tinggi lemak dan kalori sebagai tenaga untuk beraktivitas.

Gangguan jantung

Wanita yang tidur kurang dari 5 jam setiap malam cenderung mengalami darah tinggi, yang bisa memicu timbulnya gangguan jantung. Saat Anda kurang tidur, produksi hormon stres dalam tubuh akan meningkat, dan menyebabkan peradangan. Hal itu berakibat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Diabetes

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Archieves of Internal Medicine, disebutkan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam setiap malam berisiko dua kali lebih tinggi untuk menderita diabetes, jika dibandingkan orang yang tidur lelap 7 hingga 8 jam. Kurang tidur juga mengurangi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah.

Mudah marah

Matthew Walker, Ph.D., seorang peneliti masalah tidur, menyatakan, “Kurang tidur membuat otak tak bisa membaca pengalaman emosi, dan tak bisa merespons secara rasional.” 

Hal itu terjadi, karena kurang tidur menyebabkan amygdala (bagian otak yang bertugas memproses emosi) menjadi lebih aktif, dan prefrontal cortex (bagian otak depan) menjadi kurang aktif. Akibatnya, orang yang kurang tidur jadi uring-uringan dan mudah tersinggung.

Mudah sakit

Pada waktu tidur, tubuh kita memproduksi cytokines, zat kimia yang membantu meningkatkan sistem imun untuk menangkal virus dan penyakit. Karenanya, tidur tak hanya mempengaruhi kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, tapi juga menentukan banyak sedikitnya antibodi yang dihasilkan tubuh. 

Penelitian menunjukkan, orang yang cukup tidur setelah imunisasi, tubuhnya lebih banyak memproduksi antibodi flu.

Related

Health 8320797635771407160

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item