Kisah dan Kiprah Yockie Suryoprayogo di Dunia Musik Indonesia (Bagian 1)


Naviri Magazine - Yockie Suryoprayogo adalah nama besar di dunia musik Indonesia. Ia, khususnya, dikenal sebagai salah satu personil God Bless, grup musik legendaris Indonesia, dan Yockie Suryoprayogo telah melahirkan cukup banyak lagu yang sama legendaris, yang dibawakan oleh God Bless. 

Lagu-lagu Yockie Suryoprayogo kebanyakan tentang kehidupan, manusia, dan romantika yang dijalani. Salah satu lagunya yang sangat terkenal, "Menjilat Matahari", mengisahkan tentang manusia yang mengembara dan melihat ada banyak luka di atas bumi.

"Dunia, simpanlah tangis dan duka yang melanda. Harapan sia-sia di kehidupan, manusia tak mampu bicara," begitu Yockie menulis.

Dalam "Kehidupan", samar tersirat kehidupan kelas pekerja yang keringatnya diperas. Sekali waktu, sang pekerja meminta waktu untuk berhenti. Namun ia terbentur satu problem. Apa itu? Susu anaknya. Rasanya lagu itu tetap akan relevan hingga kapan pun.

Lain waktu, Yockie bercerita tentang manusia yang ternyata tak lebih mulia ketimbang semut hitam. Dalam "Semut Hitam" yang masuk dalam album Semut Hitam (1988), ia menyentil bahwa manusia yang konon mahluk paling bijaksana ternyata, "halalkan segala cara, menipu soal biasa."

Lagu-lagu seperti itu, yang tetap relevan meski sudah puluhan tahun berlalu, hanya bisa dilahirkan oleh seorang manusia yang menimba banyak pengalaman hidup. Dari bangku sekolah, dari jalanan, dari pergaulan, juga dari buku. 

Yockie memang seolah terlahir sebagai petualang yang mencecap banyak pengalaman. Ia lahir di Demak, Jawa Tengah, pada 14 September 1954. Nama aslinya adalah Jockie Surjoprajogo. Hal ini menimbulkan banyak versi penulisan namanya. Ada yang menulis sebagai Yockie Suryoprayogo, ada Yockie Suryo Prayogo, pula ada Jockie Suryo Prayogo. Apapun itu, kawan-kawan dan penggemarnya mengenalnya sebagai Yockie.

Yockie remaja sempat hidup berpindah-pindah. Ia pernah tinggal di Semarang, Balikpapan, Jakarta, Surabaya, juga Malang. Selama perpindahan itu, ia bermain di beberapa band. Di Balikpapan, ia bergabung dengan Safira. Ia juga sempat bergabung dengan Jaguar Band bersama Michael Merkelbach. Di Malang, Yockie juga sempat bermain dengan Bentoel Band bersama Ian Antono dan Teddy Sujaya.

Ketika pindah ke Jakarta, ia kenal dengan Ahmad Albar dan Donny Fattah, yang saat itu membentuk band bernama Crazy Wheels. Nama itu kemudian berganti menjadi God Bless, dan Yockie masuk menjadi kibordis, menggantikan posisi Deddy Dores.

Pada 5 Mei 1973, God Bless tampil pertama kali di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Nama mereka perlahan menanjak. Lagu yang dibawakan kebanyakan adalah lagu mancanegara. Mulai Deep Purple, sampai James Gang. Saat itu memang band Indonesia sedang terserang demam menggarap lagu rock barat dan meniru semirip-miripnya.

Yockie sempat keluar tak lama setelah God Bless terbentuk. Ia bertemu dengan Benny Soebardja, Deddy Stanzah, dan Sammy. Mereka membentuk band bernama Giant Step. Tapi itu pun tak lama. Tahun 1974, Yockie kembali ke God Bless. Kali ini dengan membawa serta dua orang kawannya semasa di Bentoel: Ian Antono dan Teddy Sujaya.

God Bless melaju makin kencang. Album perdana God Bless dirilis pada 1975 (versi lain menurut buku Musisiku, dirilis pada 1976). Album ini melejitkan lagu "Huma di Atas Bukit", "Setan Tertawa", juga "She Passed Away".

Ketika penggarapan album kedua, Yockie tak ikut serta. Ada beberapa kisah soal ini. Antara lain, Yockie tak diajak. Karena zaman dulu, band tak akan latihan kalau tak ada jadwal manggung. Begitu pula Yockie. Tahu-tahu saja, album Cermin (1980) lahir. Posisinya digantikan oleh Abadi Soesman.

Pengaruh musikal Yockie pada God Bless baru terasa di album ketiga, Semut Hitam (1988). Ia menulis sebagian besar lagu di album yang didapuk sebagai album terlaris God Bless itu. Mulai dari "Kehidupan", "Semut Hitam", "Suara Kita", juga "Badut-Badut Jakarta". 

Yockie juga berkolaborasi dengan Iwan Fals untuk menulis dua lagu, "Damai yang Hilang" dan "Orang Dalam Kaca". Pertemuannya dengan Iwan membuka babak baru dalam petualangan hidup Yockie. Saat itu, 1989, Iwan sedang dilarang tampil karena tekanan Orde Baru. Seniman Sawung Jabo merasa prihatin, dan mengajak Iwan untuk bergabung dengan kelompoknya, Sirkus Barock. 

Tak lama setelah itu, Iwan mengajak Jabo untuk bikin album. Awalnya, Iwan mengusulkan nama Septiktank, tapi kemudian menjadi Swami: plesetan dari semua personelnya yang sudah jadi suami. Sebagian besar sudah lama berkiprah di Sirkus Barock, mulai Naniel, Nanoe, dan dummer Inisisri. Iwan sendiri pernah ikut pentas Sirkus Barock pada 1986.

Tapi Yockie tak ikut dalam album pertama Swami yang melejitkan "Bento" dan "Bongkar" itu. Ia tampil di Swami II. Yockie juga ikut dalam proyek Kantata Takwa, yang sah-sah saja disebut grup super terbesar di Indonesia. Saat itu Yockie bergabung bersama Iwan, Setiawan Djodi, Budhy Haryono, Eet Sjahranie, Donny Fattah, Sawung jabo, juga penyair W.S Rendra.

Baca lanjutannya: Kisah dan Kiprah Yockie Suryoprayogo di Dunia Musik Indonesia (Bagian 2)

Related

Music 3222575349637642364

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item