Kisah dan Rahasia Sukses Intel, Perusahaan Prosesor Terbesar di Dunia


Naviri Magazine - Komputer telah menjadi barang yang ada di hampir setiap rumah di dunia, sebagaimana pesawat televisi. Selain untuk menangani pekerjaan, komputer juga digunakan untuk berbagai keperluan, dari mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, sampai untuk bermain game atau menonton film.

Apa pun jenis komputer yang kita gunakan, satu hal yang bisa dipastikan adalah adanya prosesor di dalamnya. Sebagaimana namanya, prosesor adalah bagian komputer yang bertugas memproses data. Dalam hal itu, prosesor paling terkenal dan paling banyak digunakan di dunia adalah prosesor buatan Intel, yang merupakan perusahaan prosesor terbesar di dunia.

Intel merupakan perusahaan teknologi yang dirintis Bob Noyce dan Gordon Moore pada 1968. Masing-masing pendiri menyumbang modal $245 ribu untuk membangun perusahaan yang awalnya bernama NM Electronics. Mereka lantas membayar $15 ribu pada perusahaan bernama Intelco untuk menggunakan nama “Intel”.

Intel 3101, sebuah komponen RAM statis, merupakan produk pertama mereka. Kemudian, pada November 1971, Intel meluncurkan prosesor pertama bernama Intel 4004. Itu merupakan prosesor 4-bit yang memiliki 2.300 transistor di dalamnya.

Lambat laun, Intel memperoleh kesuksesan. Pada 1991, atas penjualan prosesor seri Intel 286, 386, dan 486, Intel memperoleh pendapatan sebesar $4,8 miliar dan untung bersih $819 juta. Selain digunakan untuk mengembangkan produk, pendapatan tinggi Intel pun dimanfaatkan untuk melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran Intel yang paling fenomenal ialah “Intel Inside.”

“Intel Inside” merupakan strategi pemasaran yang mahal dan salah satu yang tersukses.

Donald G. Norri, dalam paper di Journal of Business & Industrial Marketing (Vol. 8, 1993) berjudul “‘Intel Inside’: Branding A Component In A Business Market”, mengatakan bahwa strategi "Intel Inside" berawal dari “The Computer Inside” yang mulai digunakan sebagai materi iklan pada November 1991. Pada tahun itu, hanya untuk menjangkau langsung konsumennya, Intel mengalokasikan dana lebih dari $14 juta guna menggembar-gemborkan "The Computer Inside". 

Setahun selepasnya, Intel mengucurkan dana sebesar $250 juta untuk mempopulerkan “Intel Inside”. Uang itu digunakan untuk berpromosi di ranah konvensional, seperti televisi maupun cetak, hingga menjalin kerjasama dengan para produsen pembuat komputer. Dari data yang dipaparkan Norri, Intel telah bekerjasama dengan hampir 300 produsen komputer agar menempelkan logo “Intel Inside” di cangkang komputer mereka.

Dalam penuturan Norri, kesuksesan “Intel Inside” setidaknya terjadi atas tiga faktor. Pertama, ia sukses menghipnotis masyarakat bahwa prosesor buatan Intel berharga murah. 

Kedua, “Intel Inside” dapat sukses tak lain lantaran kurangnya pengetahuan masyarakat atas komputer itu sendiri. Ini mengakibatkan mudahnya meniupkan informasi yang dikehendaki Intel pada masyarakat tentang produk buatannya. 

Terakhir, promosi tersebut sukses karena Intel berhasil meyakinkan konsumen bahwa prosesor buatan mereka akan mampu mengakomodasi perangkat lunak yang ada di masa itu hingga masa depan.

Tiga propaganda Intel itu sukses membuat “Intel Inside” bergema di kepala orang banyak. Ini membuat Pentium hingga seri-seri prosesor berikutnya dari Intel sukses di pasaran.

Related

Technology 7443507791622821213

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item