Cerita Isaac Newton, Pasien Penyakit Jiwa Paling Berbakat dalam Sejarah


Naviri Magazine - Isaac Newton, ahli matematika paling terkenal dari abad ke-17, menderita sebuah penyakit kejiwaan.

Isaac Newton bertanggung jawab atas banyak penemuan ilmiah yang kita dapatkan hari ini. Penemuan matematika terbesarnya adalah hubungan gravitasi antar bumi dan bulan, juga gaya sentrifugal.

Newton sangat berpendidikan tinggi, mempunyai wawasan terbaik di zamannya, dan juga kaya. Dialah ilmuwan pertama yang diberi gelar kebangsawanan oleh Ratu Anne. Ini semua berkat kontribusi ilmiahnya yang luar biasa.

Kecerdasan manual Isaac Newton terbukti saat membuat mikroskop reflektor pertamanya sendiri.

Akan tetapi, tidak semua orang mengetahui bahwa Newton menderita "gangguan saraf" dalam hidupnya. Jika Newton hidup di zaman kita, ia mungkin telah didiagnosis gangguan bipolar oleh beberapa ahli, yang sama sekali belum dikenal di era tersebut.

Masa kecil Newton dinilai kurang bahagia. Tiga bulan sebelum ia dilahirkan, ayah kandungnya sudah meninggal dunia. Dan ketika ibunya memutuskan untuk menikah lagi, Newton merasa kurang cocok dengan ayah barunya.

Kebencian itu berlanjut. Ia akhirnya tumbuh sebagai anak yang membenci ibunya. Newton kemudian tinggal bersama sang nenek, ia sengaja dijauhkan dari saudara tiri hasil pernikahan kedua sang ibu.

Newton menjadi anak yang penyendiri karena isu dalam keluarganya. Ia jarang terlihat bermain dengan anak-anak seusianya. Daripada bermain, ia lebih suka membuat model mesin dan mempelajari tiap mekanika.

Sepanjang masa hidupnya, Newton hanya berteman dengan orang-orang yang mendukung opininya. Namun, ia juga sering menunjukkan periode penyesalan, di mana dia akan membuat daftar "dosa-dosa" yang pernah ia lakukan.

Newton akan menjadi sangat kasar ketika marah. Terkadang, juga dibarengi dengan kekerasan fisik. Selama bertahun-tahun menjadi mahasiswa di Cambridge, Newton menulis pikiran-pikiran bunuh diri dalam catatannya, perasaan terasing, dan kurangnya kepercayaan diri. Ia membenci kritik selain dari dirinya sendiri. Siklus manik dan depresi terus berlanjut sepanjang hidup Newton.

Newton kemudian mempelajari Alkitab dengan cermat, percaya bahwa rahasia dan jawaban alam semesta ada di dalamnya.

Seiring waktu, Isaac Newton mengembangkan kepribadiannya yang lebih suka menyendiri, menghindari kontak sosial kecuali jika diperlukan untuk kemajuan karyanya. Dalam catatan-catatannya, ia menunjukkan sedikit sekali rasa humor.

Sifat Newton yang sangat dikagumi adalah rasa tidak pelitnya dalam membagi prestasi. Ia sangat suka mengingat kontribusi orang lain di dalam karyanya.

Isaac Newton memberi kita pelajaran bahwa keterbatasan dan penyakit mental bukanlah halangan untuk menjadi sukses.

Related

Science 1980989671143180560

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item