Fakta-fakta Menarik Seputar Film 'Us', Saat Manusia Bertemu Kembarannya


Naviri Magazine - Film Us sebenarnya memiliki set up seperti film horor pada umumnya. Tempat terisolasi merupakan yang paling favorit untuk membuat para karakter utama ketakutan. Untuk early review dengan spoilers alert simak video di bawah:

Pasangan suami istri Gabe (Winston Duke) dan Adelaide Wilson (Lupita Nyong'o) mengajak liburan anak-anaknya, Zora Wilson (Shahadi Wright) dan Jason Wilson (Evan Alex), bersama mereka ke rumah masa kecil Adelaide di Santa Cruz. 

Santa Cruz adalah tempat di mana Adelaide mengalami kejadian traumatis pada masa kecilnya, yaitu bertemu dengan doppelganger. Nampaknya, liburan mereka harus tidak berjalan dengan bahagia karena doppelganger tersebut juga menyerupai seluruh keluarganya.

Menonton film Us, kita kita tidak akan membahas plot ceritanya secara mendalam, tapi lebih ke bagaimana Jordan Peele mampu memberikan banyak sekali simbolisasi dan alegori pada film ini. Tidak lupa juga dengan detil kecil yang menjadi foreshadow terhadap pengembangan ceritanya. 

Ambil contoh ketika para doppelganger ditanya siapa mereka, dan mereka menjawab, "Kami adalah orang Amerika", yang berarti bahwa seluruh film ini akan ada satir terhadap sosial-politik Amerika Serikat.

Kita ambil contoh saja kampanye narasi 'Hand Across America' yang menggambarkan adanya kesenjangan sosial di Amerika Serikat. Kampanye yang menjadi inspirasi untuk para doppelganger menggandengkan tangannya entah sepanjang apa, hal tersebut merupakan sindiran keras kepada tembok yang ingin dibangun Trump.

Ayat alkitab Yeremia 11 pasal 11 yang isinya adalah Tuhan akan memberikan malapetaka yang tidak dapat dihindarkan. Jordan Peele ingin memberitahu bahwa akan ada malapetaka yang kita tidak akan dapat hindari walaupun kita berseru meminta pertolongan karena sudah terlambat.

Pada awalnya, film ini terkesan seperti House Invasion. Pada 20 menit awal, kita sudah diberi adegan keluarga Adelaide berhadap-hadapan dengan doppelganger-nya. 

Menariknya, doppelganger ini memiliki karakteristik anti-tesis dari yang orisinalnya. Jika Zora digambarkan malas berolahraga dan selalu bermuka masam, doppelganger-nya mempunyai hal sebaliknya, di mana ia harus terlahir untuk selalu tersenyum dan memiliki stamina yang tinggi seperti atlit.

Fungsi dari penggambaran anti-tesis tersebut untuk menyinggung bagaimana kehidupan keluarga Amerika Serikat pada umumnya. Keluarga Adelaide secara dialog minor dan ekspresi mikro digambarkan sedang mengalami disfungsi keluarga, seperti yang pada akhirnya Zora harus memimpin, atau sang ayah yang tidak terlihat maskulin sebagai pria. 

Lalu, mereka juga memiliki teman sepasang suami istri, Josh (Tim Heidecker) dan Kitty (Elisabeth Moss), dan kedua anak kembarnya. Keluarga Josh digambarkan sebagai keluarga patriarki, di mana sang ayah merasa dirinya yang berkuasa pada keluarga tersebut.

Untuk beberapa adegan horor, film ini banyak sekali mengambil adegan film horor terkenal lainnya. Sebagai contoh, saat para doppelganger mengajak sosok orisinalnya untuk bermain dan mengikuti segala perintah mereka, ini merupakan referensi dari film Funny Games. 

Yang lain lagi mengambil referensi dari film horor legendaris The Shining, di mana Jordan Peele mencoba menginterpretasikannya ke dalam film ini seperti overhead shot keluarga Adelaide mengendarai mobil melewati perhutanan, sama seperti keluarga Torrance lakukan untuk ke Hotel Overlook. 

Selain itu, adegan Adelaide yang menyerang ke arah kamera, persis seperti Jack Nicholson yang membawa kapak berjalan ke arah kamera dalam pengejarannya.

Pada adegan terakhir, di mana Adelaide mencoba menyerang doppelganger-nya dan dengan mudah dihindari dengan tarian balet, juga mengambil referensi dari Black Swan seperti tarian pertarungan pas de deux.

Masih banyak lagi referensi dari film horor lain, namun yang pasti referensi utama dari film ini tetap pada serial TV The Twilight Zone yang bahkan mengadaptasi dari salah satu episodenya, berjudul Mirror Image.

Us berhasil memadukan sedikit komedi yang bisa cocok dengan suasana horor, bahkan mendukung adegan horor yang akan disajikan setelah punchline yang berhasil dieksekusi ketika Zora menyatakan bahwa kill count terbanyak dipegang olehnya, dan dibantah oleh Gabe bahwa dirinyalah yang memiliki kill count terbanyak, lalu diikuti adegan jumpscare. 

Akting dari setiap pemeran di sini sangat baik dan setiap karakter memiliki peran masing-masing.

Film ini lebih fokus pada alegori, simbolisasi, dan foreshadow yang asyik untuk didiskusikan bersama-sama ketika sudah selesai menonton. Bahkan ketika sang anak melihat ibunya membunuh, bahkan berekspresi lebih horor dari sang doppelganger-nya, juga memberikan efek seram yang berbeda, dan kita mulai berpikir, apakah ini merupakan sosok 'kita' yang sesungguhnya sebagai manusia, yang mulai menunjukan sifat aslinya jika berada dalam keadaan terdesak?

Related

Film 8152962315246460463

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item