Indosat dan Tri Resmi Merger, Namanya Jadi Indosat Ooredoo Hutchison


Naviri Magazine - Setelah mengalami penundaan, akhirnya CK Hutchison Holdings Ltd., perusahaan induk pemilik Hutchison 3 (Tri Indonesia) dengan Ooredoo QPSC, selaku pemilik Indosat Ooredoo, resmi merger. 

Kedua perusahaan telekomunikasi ini telah mengumumkan penandatanganan kesepakatan transaksi senilai 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85,5 triliun, pada Kamis (16/9).

Dalam keterangan resminya, merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia disebut akan menciptakan perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.

"Kesepakatan ini merupakan langkah signifikan menuju visi bersama kami untuk menciptakan nilai yang luar biasa bagi pelanggan dan pemegang saham kami dengan menyatukan dua merek telekomunikasi terkemuka, dan untuk menciptakan pemain nomor dua yang lebih kuat di Indonesia," kata Managing Director Ooredoo Group, Aziz Aluthman Fakhroo.

Merger ini akan menciptakan perusahaan telekomunikasi gabungan terbesar kedua di Indonesia dengan nama Indosat Ooredoo Hutchison, dan perkiraan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dolar AS.

Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan. Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan atas operasi multinasional Ooredoo Group dan CK Hutchison yang tersebar di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.

Kekuatan dan skala ekonomi yang digabungkan juga akan menguntungkan perusahaan pada berbagai fungsi seperti pada kegiatan pengadaan. Setelah penggabungan bisnis, pasar mobile di Indonesia juga diperkirakan akan mempertahankan persaingan yang sehat. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investasi jangka panjang pada industri ini.

Ooredoo Group saat ini memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia. Penggabungan Indosat dan Tri Indonesia akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison. 

Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia. Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dolar AS.

Menyusul transaksi di atas, Para Pihak akan masing-masing memiliki 50 persen dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.

Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0 persen saham.

Sementara itu, jajaran direksinya mencakup Vikram Sinha dicalonkan sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison. Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, dan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO Tri Indonesia hingga proses merger selesai. 

Selanjutnya jika disetujui Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan.

Para Pihak juga berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan karyawan selama proses penggabungan berlangsung, tunduk pada hukum yang berlaku, dan sesuai dengan kesempatan pertumbuhan bisnis di masa depan.

Related

News 8810384204367683224

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item