Infantisida: Alasan Ilmiah di Balik Hewan yang Membunuh Anaknya Sendiri


Naviri Magazine - Kenapa singa jantan membunuh anaknya sendiri? Kenapa ada induk burung yang cuma ngasih makan ke satu anak saja, sementara anak yang lain dibiarkan mati kelaparan? Kenapa induk tikus tega makan anaknya yang cacat?

Perilaku itu disebut infantisida (infant=keturunan/anak; sida=pembasmian). Infantisida bisa dilakukan oleh induk jantan dan induk betina. Infantisida banyak dilakukan oleh hewan, baik oleh kelompok serangga, ikan, amfibi, burung, hingga mamalia. Pembunuhan bisa dilakukan dengan pengabaian, dengan kekerasan, bisa juga hingga pemangsaan (kanibalisme).

Di dunia primata, yang sering teramati melakukan perilaku ini adalah lutung hanuman (gray langur) di India. Lutung hanuman jantan akan mengejar betina yang membawa anak, mengambil paksa anaknya, lalu membunuh sang anak. Kejam banget ya?

Walau terlihat kejam, namun infantisida ternyata punya peran penting bagi kualitas populasi mereka. Bahkan perilaku ini penting dalam proses evolusi. 

1. Melampiaskan Birahi

Manfaat utama infantisida pada lutung hanuman adalah pelampiasan birahi. Sang jantan ingin kawin tapi betina yang produktif di kelompoknya sudah menggendong anak semua. 

Pada mamalia betina, hormon yang aktif saat menyusui menghambat pengeluaran hormon yang berperan dalam reproduksi. Oleh sebab itu, saat masa menyusui, sang betina tidak bisa terangsang dan tidak mau diajak kawin. Sang jantan pun membunuh salah satu anak, supaya ada betina yang bisa ovulasi (mengeluarkan sel telur) dan bisa dikawini. 

2. Mengurangi Jumlah Individu yang Lemah

Jika anak lutung hanuman yang akan dibunuh adalah anak yang kuat, si anak akan berpegang kuat pada ibunya sehingga tidak bisa diambil oleh sang jantan. Walau sudah diambil paksa oleh sang jantan, si anak akan berusaha kabur dan lari kembali ke pelukan ibunya. 

Jadi, hanya anak yang lemah yang bisa dibunuh oleh sang pejantan. Anak-anak yang kuat akan berhasil hidup dan bertahan di kelompok lutung tersebut. Hal ini membuat kelompok ini hanya terdiri dari individu-individu yang kuat saja.

3. Memperbaiki Gen dalam Populasi

Poin ketiga ini ada hubungannya dengan poin kedua. Pernah dengar tentang induk kucing yang memakan anaknya sendiri? 

Bagi beberapa hewan, ketika melahirkan anak yang cacat, sebaiknya anak itu segera ditinggalkan atau dimakan. Tapi ada juga beberapa hewan yang jika anaknya cacat maka ia tidak akan melahirkan sang janin, dan secara alami tubuhnya akan menyerap kembali janin tersebut.

Anak yang cacat akan merepotkan bagi sang induk untuk merawatnya, terutama jika yang lahir lebih dari satu. Anak yang sakit atau cacat juga kemungkinan tidak bisa beradaptasi dengan baik. Hewan yang terlahir cacat memiliki kemungkinan melahirkan keturunan yang cacat pula. 

Tujuan infantisida adalah melakukan "seleksi" anak-anak yang sehat dan kuat, sehingga dalam populasi hewan tersebut hanya gen-gen baik saja yang bertahan hidup.

Itu tiga alasan kenapa perilaku infantisida sesungguhnya berperan dalam meningkatkan kualitas populasi hewan. Bagi kelompok serangga (terutama hama), infantisida juga berperan untuk mengurangi jumlah populasi yang sangat membeludak.

Related

Science 5013425750208888713

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item