Lukisan Virgin of the Rocks: Terkuaknya Pesan Misterius Leonardo da Vinci (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Lukisan Virgin of the Rocks: Terkuaknya Pesan Misterius Leonardo da Vinci - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Dari insiden setahun sebelumnya, saat sang seniman merancang patung kuda yang tak pernah selesai untuk Duke of Milan Ludovico il Moro, Leonardo menulis, "Saat saya membuat patung kuda besar untuk Milan, saya menerima sekantung besar (kerang) ke bengkel kerja saya dari seorang petani; ini ditemukan di [pegunungan Parma dan Piacenza] dan banyak yang terawetkan dalam kondisi segar."

Fakta bahwa Leonardo tengah memikirkan misteri cangkang kerang di pegunungan di saat dia tengah memikirkan soal konsep Virgin of the Rocks menjadi krusial bagi pemahaman kita akan lukisannya itu.

Asosiasinya dengan keberadaan kerang yang seolah tak berada di tempatnya kemudian menjelaskan soal imajinasinya akan makna ganda dari pohon palem dengan bentuk cangkang, seperti yang berada di kiri Maria, di atas kepala Yohanes.

Leonardo sangat cerdas dalam memasukkan tanaman-tanaman dengan makna ikonografis dalam lukisannya; contohnya, tanaman primrose yang kita lihat di tangan yang digunakan Kristus untuk memberkati Yohanes, akan dikenali sebagai tanda ketidakberdosaan sang penyelamat.

Tapi di permukaan, kita bisa melihat palem ini sebagai tanda akan palem yang akan dilemparkan sebelum Yesus memasuki Yerusalem, di Minggu sebelum ia disalib.

Namun Leonardo tak pernah menghasilkan karya yang sederhana atau bermakna langsung. Melihat buku catatannya, kita terus-terusan melihat bahwa satu citra kemudian berubah menjadi makna yang berbeda-beda — bentuk cangkang laut yang spiral kemudian menjadi bentuk tatanan rambut perempuan.

Bukan tak mungkin bahwa palem yang mengembang keluar dari pohon mirip dengan cangkang hewan laut — simbol yang bukan hanya diasosiasikan dengan Maria, tapi juga dengan doktrin dia dikandung tak bernoda.

Lukisan karya maestro Italia, Piero della Francesca, seorang rekan Leonardo, yang dibuat satu dekade sebelum Leonardo mulai mengerjakan Virgin of the Rocks, menggambarkan hubungan yang erat antara Maria dan cangkang tiram.

Dalam Brera Madonna, kubah berbentuk cangkang terlihat melindungi di belakang Maria, sementara telur yang mirip mutiara terlihat tergantung, dan melengkapi ikonografi dan menyatakan bahwa fertilitas Maria sama ajaibnya dengan pembuatan mutiara itu, yang dianggap tumbuh secara ajaib dari embun yang paling murni.

Mungkin Anda bertanya-tanya, di mana sebenarnya mutiara di Virgin of the Rocks, jika memang pohon palem punya makna ganda yang menggabungkan simbol dari tiram yang menyimpan mutiara?

Leonardo memberi kita 20 mutiara. Di tengah kedua lukisan, berkilau ke arah kita dan tak terperhatikan selama separuh millenium, ada bros berkilau yang menjaga agar jubah Maria tak jatuh dari bahunya.

Di sekeiling batu utama, ada lingkaran 20 mutiara yang mengilap. Jika Anda ragu bahwa bebatuan laut ini dimaksudkan sebagai hubungan dengan palem/tiram yang berada dekat situ, ikuti saja arah jubah Maria yang terbentang, dan akan membimbing mata Anda secara langsung dari konstelasi mutiara ke daun palem yang terbuka seperti cangkang tiram.

Saat tiba waktunya bagi Leonardo untuk membuat versi kedua lukisan itu (mungkin karena perdebatan soal pembayaran dengan Kongregasi, sehingga sang seniman harus menjual lukisan awalnya dengan harga lebih tinggi ke pembeli lain), semua jenis tanaman yang awalnya muncul di versi Paris kemudian digantikan dengan tanaman jenis lain. Kecuali si pohon palem.

Meski pohon itu terlihat lebih sederhana dan lebih bergaya di lukisan kedua, daun palem itu malah terlihat makin mirip dengan uliran yang muncul dari bagian tengah cangkang tiram.

Keputusan untuk menambahkan salib pada Yohanes Pembaptis (mungkin dilakukan oleh Leonardo sendiri atau oleh seniman lain kemudian, seperti yang diyakini para peneliti), semakin menguatkan profil palem itu dalam narasi lukisan versi London.

'Tumbukan' antara salib tersebut dengan palem semakin menggambarkan pemakuan telapak tangan Kristus yang brutal saat dia disalib.

Bagaimana kita mengartikan pembacaan lukisan Virgin of the Rocks? Memang, kemampuan Leonardo dalam memasukkan simbol yang kompleks dan ambigu dengan makna-makna yang saling berkelindan bukan hal baru.

Imajinasinya bisa menyatukan berbagai bentuk yang mungkin oleh orang lain akan dilihat secara berbeda dan memunculkan perdebatan.

Namun menyatukan palem dan cangkang tiram di pegunungan adalah langkah berisiko dari segi implikasinya pada agama, daripada sekadar membuat bentuk cangkang hewan laut menjadi tatanan rambut.

Dengan memasukkan elemen dalam lukisannya yang menyatakan bahwa temuan hewan laut di lanskap pegunungan berbatu merupakan bukti bahwa ajaran Gereja akan penciptaan dunia adalah hal yang salah dan mistis, Leonardo membuka kemungkinan bahwa dia dan karyanya bisa dituduh menistakan agama. (Saat penemu Prancis Bernard Palissy menyatakan hal yang sama seabad kemudian, dia kemudian dikucilkan dengan cara yang ekstrem.)

Keteguhan Leonardo dalam menciptakan simbol subversif (dan bukan hanya sekali) menunjukkan betapa pentingnya bagi dia untuk memperlihatkan, meski dengan cara yang halus dan lewat simbol, kejujuran akan alam yang mungkin menistakan ajaran agama.

Simbol tiram/palem yang bisa dengan mudah terlewatkan, karena terletak di bayang-bayang dan pinggiran karya, mengubah karya pentingnya menjadi sebuah perenungan akan evolusi geologi Bumi—sebuah penanda yang dingin akan situasi kita yang menanti keajaiban yang menyelamatkan.

Related

Science 5146782992606967304

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item