Mahalnya Biaya Pesta Pernikahan di Zaman Sekarang


Naviri Magazine - Banyak orang berpikir untuk memiliki pesta pernikahan yang mewah, karena dilatari keyakinan bahwa menikah adalah moment sekali seumur hidup. Karena hanya dilakukan satu kali, pikir mereka, maka pernikahan pun harus diselenggarakan dengan mewah, meriah, megah, dan berkesan.

Urusan pesta perkawinan makin rumit, ketika mempelai dan keluarganya juga berpikir, “Apa kata orang lain, jika pesta pernikahan diadakan sederhana dan apa adanya?”

Dari hal itulah, banyak pengantin yang kemudian habis-habisan dalam menyelenggarakan pesta perkawinan mereka, meski untuk itu kadang mereka sampai berutang. Pasalnya, menggelar pesta pernikahan yang mewah artinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dan hal semacam itulah yang saat ini menjadi semacam tren, termasuk di Indonesia.

Ada banyak hal dalam pesta perkawinan yang menyedot banyak biaya. Dari baju pengantin, katering, gedung, cincin perkawinan, sampai urusan undangan dan pernak-perniknya. Semakin mewah, semakin mahal.

Hitched, sebuah konsultan pernikahan di Inggris pada tahun 2017 menyurvei lebih dari 4.000 pengantin untuk mengetahui rata-rata anggaran pernikahan mereka. Hasilnya, mereka menghabiskan rata-rata £27,161 pada hari pernikahan, setara Rp516,8 juta, naik lebih dari £2.000 atau sekitar Rp38 juta dari tahun 2016.

Hanya saja, di Inggris, pengeluaran paling banyak dialokasikan untuk tempat pernikahan, bulan madu, baru kemudian katering, cincin pertunangan, dan minuman. Anggaran sebanyak £1,209, setara Rp23 juta, dihabiskan untuk baju pernikahan. Untuk menggelar pernikahan mewah, sebanyak 51 persen pasangan mengaku mendapat bantuan biaya dari keluarga. 

“50 persen perempuan menjadi pengambil keputusan terbesar. Sebelum menemukan butik yang tepat, rata-rata mereka mengunjungi sekitar 3 butik terlebih dulu,” tulis survei tersebut.

Resepsi megah saat ini juga tak lengkap tanpa kehadiran pendamping pengantin, atau biasa disebut groomsmen dan bridesmaid. Survei ini mengatakan pasangan pengantin tetap berusaha memenuhi kebutuhan tersier ini dengan menghadirkan setidaknya tiga orang pendamping pengantin pria dan tiga lainnya untuk pengantin perempuan. 

Sebanyak 25 persen pasangan juga tak luput meramaikan acara dengan membuat tagar khusus bagi pernikahan mereka. Hanya sekitar 5 persen yang memilih pesta pernikahan tertutup, tanpa foto, atau unggahan di sosial media. 

Related

Lifestyle 937722813514500724

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item