Mengenal Food Craving, Rasa Ngidam Terhadap Makanan Tertentu


Naviri Magazine - Food craving atau di Indonesia dikenal dengan nama ngidam, diidentikan dengan ibu hamil. Padahal, sebagaimana dilansir dari laman webmd.com, hampir 90 persen orang di dunia pernah mengalami fenomena ngidam atau food craving. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai food craving.

Mengidam atau food craving adalah sebuah keinginan kuat untuk memakan makanan tertentu. Melansir laman healthyline,com, food craving membuat seseorang yang mengalaminya akan terus merasa lapar sampai keinginan mereka terpenuhi. Fenomena ini bisa dirasakan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Jenis makanan yang diinginkan biasanya merujuk ke olahan makanan dengan tinggi gula, garam, dan makanan tidak sehat. Laki-laki cenderung mengidam untuk makanan gurih. Sementara perempuan mengalami food craving atas makanan manis dan berlemak tinggi.

Umumnya, seseorang akan mengalami food craving ketika melihat, mencium, atau mendengar tentang suatu makanan tertentu. Misalnya, ketika seseorang melihat iklan cokelat di televisi sehingga memicu keinginan untuk mengonsumsinya. Beberapa faktor lain yang turut memengaruhi rasa ngidam pada seseorang adalah kondisi hormon.

Dilansir dari laman asweetpeachef.com, ketidakseimbangan hormon seperti leptin dan serotonin juga menjadi faktor pendukung meningkatkan rasa ngidam. Perempuan yang menstruasi mengalami fluktuasi hormonal juga rentan mengalami mengidam makanan. Hal yang sama juga terjadi pada perempuan hamil karena adanya perubahan hormonal.

Waktu tidur yang kurang juga dapat mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar, kenyang, dan siklus bangun-tidur dalam otak yang semakin mengintensifkan food craving terutama di malam hari. Kurang cairan, aktivitas fisik yang tinggi, dan pola makan yang buruk, merupakan faktor-faktor fisik tambahan penyebab food craving meningkat pada seseorang.

Faktor mental juga menjadi pendukung terjadinya food craving. Stres tinggi yang dialami oleh seseorang meningkatkan hormon kortisol seseorang. Hormon kortisol yang tinggi memengaruhi rasa lapar dan ngidam. Seseorang yang suasana hatinya sedang buruk dapat memicu meningkatkan food craving atas makanan yang dapat menenangkan.

Sejatinya, mengidam makanan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik secara fisik maupun mental. Seseorang yang sering mengalamii food craving harus segera mengidentifikasikan faktor yang pemicu food craving sekaligus membantu mengurangi rasa ngidam yang dirasakan.

Related

Psychology 7060354914755141612

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item