Resensi Changeling: Kisah Seorang Ibu Berusaha Menemukan Anaknya yang Hilang


Naviri Magazine - Film ini mengambil setting di tahun 1920-an. Mrs. Collins adalah seorang janda beranak satu. Anaknya bernama Walter. Walter Collins lengkapnya, diperankan oleh Gattlin Griffith. 

Mrs. Collins adalah seorang pekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi. Suatu hari, Mrs. Collins berencana mengajak anaknya jalan-jalan, tetapi tiba-tiba dia mendapatkan tugas panggilan dari kantor secara mendadak, dan tidak bisa menolaknya. 

Anaknya ditinggal di rumah tetapi dijanjikan bahwa Si Ibu tidak akan pulang larut dari kerjanya. 

Mrs. Collins pulang kerja sekitar sore hari, dan dia tidak mendapati anaknya di rumah. Anaknya hilang! Dia berusaha mencari kesana kemari tetapi tidak ketemu juga. Akhirnya dia melaporkan kejadian ini ke polisi. Polisi bergerak cepat untuk menemukan Walter.

Beberapa minggu kemudian, Mrs. Collins mendapat kabar bahwa anaknya telah ditemukan. Sesampainya di stasiun kereta – dengan dipenuhi banyak wartawan dan anggota polisi – Mrs. Collins berlari menjemput Si Anak di salah satu gerbong kereta. 

Ketika melihat anak yang dimaksud oleh polisi adalah Walter, betapa terkejutnya Mrs. Collins bahwa ternyata itu bukan anaknya! 

Tetapi polisi meyakinkan bahwa itu adalah anaknya! Si anak yang mengaku Walter itu diminta meyebutkan nama dan alamat lengkapnya – dan benar! Mrs. Collins pun diminta untuk membawa Si Anak pulang. 

Sesampainya di rumah, Mrs. Collins mendapati bahwa ‘si anak yang mengaku Walter Collins’ ini mempunyai tinggi badan yang berbeda (karena Mrs. Collins membuat tanda di kayu pintu untuk perubahan tinggi badan Walter setiap tahunnya). Dan dia semakin murka, menyuruh anak tersebut mengaku siapa sebenarnya dia. 

Keesokan harinya, Mrs. Collins pergi ke kantor polisi dan melaporkan tentang hal itu. Polisi seakan tidak mau tahu. Menurut mereka, itu adalah anaknya. Seorang chief sampai berkata dengan nada marah untuk meyakinkan Mrs. Collins bahwa itu adalah anaknya. 

Seorang dokter kepolisian didatangkan ke rumah Mrs. Collins untuk mengecek Si Anak, dan konsultasi dengan Mrs. Collins terkait masalah perubahan sikap dan fisik ‘si anak yang mengaku Walter Collins’ tersebut. 

Dokter mengatakan bahwa ciri fisik bisa berubah, karena anak yang hilang di luar mengalami depresi, stress, kurang gizi. Dokter itu pun sampai mengadakan jumpa pers dengan wartawan untuk mengklarifikasi kasus ini. 

Mrs. Collins tetap tidak menerima pernyataan dokter tersebut. Dia kembali lagi ke polisi dan mengklaim bahwa anaknya, Walter Collins yang sebenarnya, belum ketemu, dan anak yang ada di rumahnya sekarang bukan anaknya. Bahkan Mrs. Collins mengadakan konferensi pers untuk mempublikasikan bahwa polisi menyerahkan anak yang salah. 

Polisi pun berang karena kegigihan Mrs. Collins. Akhirnya terkuaklah bahwa sebenarnya yang dicari pihak kepolisian adalah nama baik, karena berhasil memecahkan suatu kasus! Jadi mereka takut nama baik mereka hancur karena diberitakan oleh para wartawan!

Akibat perbuatannya, Mrs. Collins ditangkap, ditempatkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), dengan dilandasi alasan pihak kepolisian bahwa dia menderita kelainan atau sakit jiwa akibat stres kehilangan anaknya, dan sulit menerima kondisi anaknya yang sekarang! 

Selama berada di RSJ, dia mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, dan dipaksa untuk tetap mengakui bahwa dia sakit dan gila. Mrs. Collins tetap bersikap normal sehingga terkadang membuat para dokter dan perawat juga emosi.

Sementara itu, seorang detektif, Ybarra, pergi ke sebuah lahan pertanian di Wineville, Riverside Country, untuk menangkap seorang imigran gelap yang usianya masih kanak-kanak. 

Penangkapan itu berbuah titik terang. Anak kecil imigran gelap tersebut membeberkan kepada detektif bahwa dia bekerja untuk seorang pembunuh berdarah dingin yang menculik banyak anak laki-laki dan ‘menghabisi nyawa’ mereka dengan keji.

Detektif Ybaraa berinisiatif menunjukan foto-foto anak yang hilang – salah satunya Walter – dan si anak tersebut mendeteksi dari foto tersebut, siapa saja anak yang menjadi korban.

Berdasarkan bukti dan pengakuan itu, segeralah berita tersebut tersiar ke seluruh media dan masyarakat. Dan ditekankan juga akhirnya bahwa anak yang mengaku sebagai Walter itu bukan Walter. Demonstrasi besar-besaran muncul untuk menuntut pihak kepolisian atas kinerja dan responsibility-nya. Masyarakat murka. Mrs. Collins pun akhirnya dibebaskan atas bantuan temannya.

Related

Film 5239303181157700564

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item