Sadis, 10 Hewan Ini Tega Membunuh dan Memakan Anaknya Sendiri (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2021/09/sadis-10-hewan-ini-tega-membunuh-dan.html
Naviri Magazine - Infanticide adalah pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Di mata manusia, perbuatan ini adalah tindakan biadab, dingin, dan tidak berperasaan.
Namun, bagi hewan yang kekurangan makanan, mencari dominasi total, merasa kalau keturunannya cacat, atau hanya merasa terancam, membunuh dan memakan anak-anaknya sendiri—atau anak lain dari anggota kelompoknya, masih satu spesies atau berbeda spesies—terkadang menjadi suatu kewajiban untuk bertahan hidup.
Berikut 10 hewan yang sering membunuh bayinya, bayi dari satu kelompok, spesiesnya sendiri, sampai bayi dari spesies lain.
1. Meerkat
Berasal dari dataran selatan Afrika, meerkat (juga disebut suricate) adalah hewan yang terlihat ramah dan sangat terorganisir. Namun, hal yang mungkin mengejutkan adalah bahwa meskipun mereka memiliki kebersamaan yang kuat, pemimpin dalam kelompok meerkat seringkali sosok tiran.
Dalam hierarki meerkat, laki-laki dan perempuan alpha akan memerintah dengan tangan besi. Melansir dari laman Smithsonian Magazine, jika seekor meerkat betina melahirkan atau sedang merawat bayinya, maka sang alpha betina akan langsung membunuh bayinya.
Para alpha betina ini kemudian memaksa ibu yang sedang berduka ini untuk memilih: tinggal dalam kawanan dan menjadi "perawat basah" untuk anak-anak alpha atau hidup di pengasingan.
2. Lumba-lumba hidung botol
Lumba-lumba adalah salah satu mamalia yang dicintai di lautan. Namun, dalam kasus yang sangat langka, sekelompok lumba-lumba hidung botol pernah berusaha membunuh bayi lumba-lumba yang baru lahir.
Seperti dikutip dari BBC, pada saat itu para peneliti sedang melihat kelahiran langsung bayi lumba-lumba hidung botol di alam liar dekat pantai Georgia. Yang mengejutkan, tidak lebih dari dua menit setelah memasuki dunia, dua lumba-lumba jantan mulai mencoba menenggelamkan bayi tersebut dan terus melakukannya selama 30 menit.
Beberapa teori mencoba menjelaskan perilaku kasar ini, termasuk bentrokan teritorial, perselisihan makanan, dan upaya untuk memaksa kawin dengan lumba-lumba betina setelah anaknya mati.
3. Guillemots hitam
Berasal dari laut di belahan utara dunia, guillemot hitam-putih adalah burung laut yang relatif kecil. Mereka biasa membuat sarang di pantai berbatu. Meskipun tampak jinak, ternyata mereka tidak memiliki masalah dengan menyerang dan membunuh anak dari jenisnya sendiri.
Menurut data University of Leeds and the Centre for Ecology and Hydrology, tampaknya ada peningkatan dalam kasus pembunuhan bayi di antara koloni guillemot. Setelah mempelajari sebuah koloni di Skotlandia, terungkap kalau anak-anak mereka sering dipatuk sampai mati atau dijatuhkan begitu saja dari tebing.
Para peneliti mematok kekurangan sumber makanan, bahkan di koloni-koloni yang sudah mapan, sebagai salah satu kemungkinan alasan pembunuhan itu. Kemungkinan besar kalau pemanasan global menjadi penyebab di balik kurangnya mangsa yang tersedia untuk mereka.
4. Anjing prairie ekor hitam
Prairie dog atau anjing padang rumput adalah hewan pengerat yang tinggal di Great Plains, mulai dari Texas hingga Kanada. Salah satu spesies yang paling banyak ditemukan, anjing padang rumput berekor hitam, adalah mangsa bagi kebanyakan pemburu termasuk musang, coyote, singa gunung, dan bahkan musang ekor panjang.
Tingkat kematian bayi mereka juga sangat tinggi, dan itu bukan karena pemangsaan; penyebab utamanya adalah infanticide. Berdasarkan artikel dari University of Maryland Center for Environmental Science, faktanya 39 persen anjing padang rumput akan kehilangan anak mereka karena pembunuhan bayi.
Penyebab biasanya adalah anjing padang rumput betina yang menyerang bayi lainnya. Mereka biasanya menyusui ketika mereka melakukan pembunuhan bayi, yang mengarah ke spekulasi kalau mereka menjadi kanibal untuk mendapatkan tambahan gizi selama masa stres tersebut. Diketahui juga kalau anjing padang rumput jantan sering melakukan infanticide.
5. Babun chacma
Babun chacma atau babak chacma adalah salah satu spesies yang memiliki struktur sosial yang rumit dalam dunia primata. Mereka dapat ditemukan di wilayah Zambezi di Afrika Selatan. Mereka hidup dalam komunitas dan diperintah di bawah hierarki di mana hubungan persahabatan dan ikatan sangatlah penting.
Namun, meskipun komunitas chacma menjunjung ikatan tersebut, terkadang alpha jantan mengabaikannya untuk membunuh anak betina yang bukan milik mereka. Alasannya sederhana: karena mereka ingin menjadi suami dari betina tertentu.
Seperti yang dilansir dari laman Public Broadcasting Service, dengan membunuh jabang bayi dan menghentikan proses laktasi, sang betina akan tersedia lagi untuk dikawini oleh sang alpha jantan.
Baca lanjutannya: Sadis, 10 Hewan Ini Tega Membunuh dan Memakan Anaknya Sendiri (Bagian 2)