Sadis, 10 Hewan Ini Tega Membunuh dan Memakan Anaknya Sendiri (Bagian 2)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Sadis, 10 Hewan Ini Tega Membunuh dan Memakan Anaknya Sendiri - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

6. Lutung Hanuman

Lutung Hanuman, atau terkadang disebut lutung abu-abu, secara luas dihormati oleh umat Hindu dan dipandang sebagai representasi dari dewa monyet Hanuman, yang dianggap sebagai pahlawan dalam legenda Ramayana. Maka, mungkin sedikit mengejutkan kalau lutung yang "suci" ini tidak sebaik kelihatannya.

Mengutip artikel Infanticide in seasonally breeding multimale groups of Hanuman langurs (Presbytis entellus) in Ramnagar (South Nepal), satu pejantan alpha dominan yang hidup di alam liar biasanya bertanggung jawab atas kelompok lutung Hanuman di mana para betina sangat dilindungi olehnya.

Jika seekor penantang mencoba menggulingkan rezim alpha tersebut—dan berhasil, alpha baru biasanya akan membunuh bayi alpha lama untuk melancarkan suksesi garis keturunannya. 

7. Simpanse

Beberapa laporan pembunuhan bayi di alam liar yang terjadi di antara primata berasal dari simpanse. Simpanse adalah primata yang hidup dalam komunitas di mana pejantan adalah jenis kelamin yang dominan. 

Berdasarkan penelitian dari David P. Watts dan John C. Mitani—antropolog yang meneliti simpanse—dalam beberapa kasus geng pejantan simpanse dari satu komunitas akan menyerang geng pejantan yang berlawanan di komunitas lain dengan agresi yang sengit, yang sering mengakibatkan kematian bayi simpanse yang dibiarkan tidak terlindungi.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah para ibu dari bayi yang meninggal terkadang bergaul atau bahkan bergabung dengan geng pejantan lawan. Dalam beberapa insiden yang diamati, pejantan yang bekerja sama dengan betina tersebut akan membunuh dan memakan bayinya atau menelantarkan mereka. 

8. Berang-berang laut

Walau terlihat lucu, nyatanya mamalia laut ini memiliki sisi gelap. Seperti yang dilansir laman IFLScience, ada laporan yang sudah dikonfirmasi tentang berang-berang dewasa yang sedang "naik," memaksa kawin, lalu menenggelamkan dan membunuh anak-anak anjing laut. Ya, anjing laut.

Pengamatan ini dicatat oleh para peneliti di lepas pantai California, di mana 15 dari 19 insiden tersebut mengakibatkan kematian si anjing laut. Bahkan setelah anjing laut ini mati terbunuh, berang-berang tersebut mengambil mayatnya dan mengawininya.

Anehnya, berang-berang juga kawin dengan cara yang sama. Betina dipaksa dan ditahan (kadang-kadang di bawah air) untuk jangka waktu yang lama sampai perkawinan selesai, bahkan jika itu berarti membunuh betina dalam prosesnya.

Lalu, apa alasan untuk perilaku yang melenceng dan biadab ini? Frustrasi dengan kebiasaan seksual yang biasa, menurut para ilmuwan. Karena populasi berang-berang betina menurun di daerah tersebut, berang-berang jantan jadi putus asa dan, sayangnya, membawa agresi mereka pada anak-anak berang-berang yang masih polos.

9. Singa

Meskipun mereka jadi satu-satunya kucing yang hidup berkelompok, singa Afrika dijuluki oleh banyak orang sebagai "raja hutan." Mereka kuat, agung, dan semakin terancam karena populasinya di seluruh dunia semakin menurun. 

Mengutip Live Science, singa sering bertarung demi mangsa dan habitat, dengan manusia yang menaruh dendam pada mereka karena telah membunuh ternak, dan juga dengan jenis mereka sendiri.

Singa betina memang dikenal sebagai pemburu yang andal, tetapi ketika seekor pejantan dari kelompok lain menyerang, anak-anaknyalah yang menjadi sasaran. Sama halnya dengan banyak kelompok mamalia lainnya, ketika pejantan alpha ditantang dan dikalahkan, alpha jantan yang baru akan membunuh anak-anak alpha yang telah digulingkan.

Singa melakukan hal ini agar tidak membuang-buang energi dan waktu. Setelah membunuh anaknya, ibunya akan dapat kawin dengan sang pejantan karena dia telah berhenti menyusui.

10. Beruang

Beruang, terlepas dari spesiesnya, sangat mandiri dan bertanggung jawab. Mereka dapat hidup menyendiri, kuat, dan sangat melindungi anak mereka. Mungkin sulit untuk membayangkan kalau ibu beruang dapat membunuh anaknya sendiri, walau hal itu dapat terjadi.

Mengutip dari National Geographic, sekelompok penjaga menyaksikan insiden yang mengejutkan saat melihat seekor beruang sloth betina yang sedang melakukan proses melahirkan di Kebun Binatang Nasional Smithsonian, Washington DC. 

Tidak lama setelah anak pertama lahir, sang ibu memakan salah satu bayinya saat dirinya masih bersalin. Dia kemudian melahirkan dua anaknya yang lain dan hidup normal bersama mereka selama satu minggu.

Masih terkejut karena pembunuhan bayi itu, para penjaga kebun binatang kembali tercengang ketika induk beruang tersebut memakan satu anaknya lagi dan meninggalkan yang ketiga. Setelah menyelamatkan "si ketiga" dari ibu yang lalai, diketahui kalau anak itu sakit, dan kemudian diketahui kalau bayi-bayi yang bernasib buruk juga sakit.

Umumnya, induk beruang yang melahirkan (atau bahkan beruang jantan) di alam liar akan membunuh anak-anak yang mereka anggap tidak layak atau cacat. Dengan cara itu, mungkin para ibu beruang "membantu" bayinya dan menyelamatkan mereka dari penderitaan dengan memberikan rasa sakit yang singkat.

Related

Science 2969662776890911468

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item