Sering Disebut Sombong dan Arogan, Ini Tanggapan Ahmad Dhani


Naviri Magazine - Ahmad Dhani dan citra arogan adalah dua hal yang akrab. Seiring keberhasilan karya-karyanya di industri musik, cap arogan pun acap kali menempel padanya.

Namun itu tidak diamini olehnya. Bukan arogan, tapi bagi Dhani anggapan semacam itu hanya karena beda cara pandang saja. Dhani tak mempersalahkan pandangan-pandangan semacam itu yang tertuju padanya.

"Saya ini kan spesies tertentu, spesies tertentu yang bisa dipahami oleh spesies-spesies yang sama gitu," ujar Dhani.

"Jadi, kalau hyena enggak suka sama harimau ya wajar. Karena dia hyena kan, pasti enggak sesuai dan enggak sama dengan harimau gitu," tutur Dhani menganalogikan.

Dhani kemudian dihadapkan dengan asumsi bahwa ia layak sombong karena karyanya yang bagus. Ketika coba disamakan dengan tabiat Liam Gallagher, pentolan band Oasis, Dhani pun menolak.

"Saya enggak ada yang nyamain di luar negeri. Enggak ada yang nyamain, Liam Gallagher enggak pernah jadi produser untuk artis lain. Liam Gallagher juga bukan sound engineer, saya sound engineer," tuturnya.

Di samping kesuksesan Oasis di masa lalu, Liam Gallagher dikenal sebagai musisi yang komentarnya selalu dianggap 'keras' dan kontroversial.

Penyanyi senior Vina Panduwinata di kesempatan lain turut mengomentari hal serupa. Bagi Vina, kalau pun sombong, Dhani layak saja. Bagi Vina, lebih penting untuk melihat karyanya.

"Dia (Dhani) mau sombong juga memang karya dia banyak yang disukai dan karyanya bagus, dia mau sombong juga biarin aja, orang karyanya disukai banyak orang," tutur Vina.

Vina sepakat bahwa banyak orang yang menganggap Ahmad Dhani pribadi yang sombong dan arogan. Namun, Vina menyebut ada baiknya melihat Dhani sebagai dua hal yang berbeda.

Wanita yang populer dengan tembang Burung Camar ini memilih untuk membagi pandangannya pada Dhani, melihat Dhani sebagai pribadi dan melihat Dhani sebagai musisi.

"Mau sombong kayak apa pun, dia berkarya dan kita suka. Pisahkan dia sebagai manusia yang seperti apa, dia sebagai musisi seperti apa," tegas Vina.

Vina Panduwinata jadi salah satu musisi belakangan ini diajak Ahmad Dhani berkolaborasi untuk menyanyikan ulang dan merekam lagu Dewa 19. Di proyek ini, Vina memilih lagu Mistikus Cinta, Lagu Cinta, dan Apa Kabar.

Testimoni lain soal tudingan sombong pada Dhani juga diutarakan rekan kolaborasi lainnya, Yura Yunita. Bagi solois wanita tersebut, kesan sombong Dhani bisa hilang ketika berjumpa.

"Kalau misalnya enggak kenal, kan kayak banyak orang yang bilang beliau adalah sosok yang arogan," ucap Yura.

"Tapi saat sudah mengenal di hari pertama, detik pertama saya ketemu sama mas Dhani, 'Ih, orangnya betul-betul sangat terbuka, sangat welcoming, sangat menghargai juga musisi-musisi muda’," lanjutnya.

Berlawanan dengan anggapan arogan, Yura justru melihat Ahmad Dhani sebagai pribadi yang hangat. Hal tersebut ia nilai pada perkenalannya saat berkolaborasi membawakan ulang lagu Dewa 19.

Kesan arogan sama sekali tak nampak kala Yura harus berdiskusi dan memproduksi lagu Risalah Hati dan Kangen milik Dewa 19 dalam proyek kolaborasi.

"Benar-benar down to earth, benar-benar hangat, benar-benar halus, lembut, dan amat menghargai siapa pun yang bekerja sama dengan beliau," ujarnya.

Satu lagi anggapan yang disanggah oleh Ahmad Dhani, yaitu otoriter dalam bermusik, khususnya dalam band. Ia menyebut sejak awal Dewa 19 adalah band dengan otoritas yang merata dari semua personelnya.

Proses kreatif dilalui semua personel, tak terkecuali, meskipun sulit untuk tidak mengatakan bahwa mayoritas karya Dewa 19 lahir dari seorang Ahmad Dhani.

"Band itu kan harusnya empat komponis yang bersatu. Jadi, band itu enggak boleh cuma satu aja yang compose," ucap Dhani menggambarkan Dewa 19.

Dhani terang menjelaskan bahwa di tubuh Dewa 19 bukan hanya dirinya 'pencetak hit'. Sambil mengenang masa lalu, ia menjelaskan bahwa para personel Dewa 19 ada andil dalam proses kreatif.

Selain Dhani, Erwin Prasetya eks pemain bass Dewa 19 juga melahirkan hit-hit yang laku di pasaran, seperti Kirana, Kamulah Satu-satunya, Restoe Boemi, hingga Selatan Jakarta.

Andra Ramadhan pun merupakan arsitek di balik lagu-lagu seperti Separuh Nafas, Cinta Adalah Misteri, Masihkah Ada, dan Selimut Hati.

Pada masa aktifnya, Ari Lasso dan Elfonsa Mekel alias Once pun turut andil dalam proses kreatif, termasuk penulisan lagu.

Atas fakta tersebut, sejak lama Dhani membantah anggapan bahwa Ahmad Dhani adalah Dewa 19, dan Dewa 19 adalah Ahmad Dhani.

"Ya sebenarnya dari dulu sudah terbantahkan (tuduhan otoriter), dari dulu. Jadi, sampai sekarang pun masuknya Virzha pun juga atas persetujuan Andra," tegas Dhani.

Dewa 19 tercatat aktif di industri musik sejak 1991, dan Dhani telah melahirkan delapan album studio, dan empat album kompilasi.

Album studio orisinal Dewa 19 sebagai berikut:
  • 19 (1992)
  • Format Masa Depan (1994)
  • Terbaik Terbaik (1995)
  • Pandawa Lima (1997)
  • Bintang Lima (2000)
  • Cintailah Cinta (2002)
  • Laskar Cinta (2004)
  • Republik Cinta (2006)

Selain bersama Dewa, sejumlah proyek sampingan dan transisi juga pernah digeluti Dhani, mulai dari bendera Ahmad Band, The Rock, TRIAD, dan Mahadewa.

Membawa nama pribadi menggaet penyanyi lain, ia pun pernah merilis karya lagu populer seperti Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada (Chrisye), Cinta Mati (Agnez Mo, dahulu Agnes Monica), dan lainnya.

Belum lagi sebagai produser, banyak pula musisi yang 'lahir' dari kemampuan Dhani di balik layar. Jauh sebelum musisi-musisi di Republik Cinta Management, Dhani juga jadi produser di balik awal kesuksesan Reza Arthamevia.

Nyatanya tuduhan arogan dan otoriter tak akan menghapus kenyataan bahwa karya-karya Ahmad Dhani ada, banyak, dan masih dinikmati hingga saat ini.

Related

Celebrity 3256852559486477592

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item