10 Novel Bagus yang Mengandung Misteri dan Teori Konspirasi

Naviri Magazine - Ada banyak peristiwa misterius yang pernah terjadi di dunia, dari peristiwa-peristiwa yang dikenal luas sampai peristiwa-peristiwa yang bersifat lokal. Peristiwa itu dianggap misterius, karena tidak memiliki pemecahan pasti atau penjelasan logis yang bisa diterima semua orang. Misalnya, kasus penembakan John F. Kennedy.

Meski pemerintah Amerika telah memberi penjelasan terkait kasus penembakan John F. Kennedy, tapi banyak orang yang tidak percaya, dan lebih percaya bahwa pembunuhan terjadap Kennedy adalah hasil konspirasi. Bagi sebagian orang, menggunakan teori konspirasi untuk menjelaskan kasus-kasus misterius terkesan masuk akal daripada penjelasan normatif pihak berwenang.

Dari kasus atau hal-hal semacam itulah, teori konspirasi lalu tumbuh subur, dan selalu menarik, karena ia menyajikan penjelasan alternatif yang unik. Teori konspirasi juga telah mengilhami banyak film, novel, dan aneka sajian kisah. Sepuluh novel ini di antaranya.

1. The Illuminatus! Trilogy - Robert Shea & Robert Anton Wilson

Novel trilogi ini pertama kali terbit pada 1975, dengan menyajikan cerita fiksi yang mengandung unsur teori konspirasi postmodren dan fiksi ilmiah. Shea dan Wilson membuat fiksi ini terlihat seperti humor konspirasi, terutama menyangkut Illuminati yang menggabungkan masalah budaya, agama (discordianism), dan numerologi.

Buku ini telah memengaruhi beberapa penulis modern, musisi, dan pembuat game. Buku ini memiliki tiga jilid, yang terdiri dari The Eye in the Pyramid, The Golden Apple, dan Leviathan.

2. Libra - Don DeLillo

"Libra" mengisahkan kehidupan Lee Harvey Oswald, dan menyajikan laporan spekulatif tentang peristiwa pembunuhan milisi John F. Kennedy. Akumulasi informasi itu disajikan dengan luar biasa. 

Novel ini memadu-padankan fakta sejarah dengan perspektif fiktif, yakni karakter kehidupan nyata berbaur dengan kreasi Dellilo. Novel ini telah mendapatkan Hadiah Fiksi Internasional pertama.

3. The Crying of Lot 49 - Thomas Pynchon

The Crying of Lot 49 terbit pada 1966. Novel ini mengisahkan konflik okultisme antara dua perusahaan distribusi, Thurn und Taxis dan The Trystero (Tristeo), yang saling bersaing. The Crying of Lot 49 diterbitkan setelah Beatlemania (penggemar fanatik The Beatles) dan invasi Inggris, yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya.

4. Mumbo Jumbo - Ishmael Reed

Mumbo Jumbo ditulis oleh penulis Afrika-Amerika, bernama Ishmael Reed, pada 1972. Buku ini masuk dalam 500 buku terpenting di kanon Barat. Novel ini mengisahkan Harlem Houngan dan pendampingnya, Black Herman, untuk memerangi Order Wallflower, yang merupakan konspirasi internasional yang didedikasikan untuk monoteisme. 

5. The Plot Against America - Philip Roth

Novel yang terbit pada 2004 ini adalah sejarah alternatif ketika Franklin Delano Roosevelt dikalahkan dalam pemilihan presiden tahun 1940 oleh Charles Lindbergh. Novel ini menyatukan sejarah alternatif dengan sebuah resolusi apik yang menceritakan Charles Lindbergh yang menganut gagasan isolasionis, dan mulai mengenalkan kebijakan antisemit. 

6. The Trial - Franz Kafka

Novel ini mengisahkan laki-laki bernama Josef K, yang ditangkap oleh para agen rahasia. Josef tidak pernah tahu mengapa para agen datang untuk menangkapnya, atau apa yang seharusnya dia lakukan. Josef K berusaha memahami situasinya, yang mengarah ke dunia teror tak berwajah, dan sifat rezim totaliter yang tidak nyata namun menindas.

Novel yang diterbitkan secara anumerta pada 1925 ini merupakan salah satu novel Kafka yang terkenal. 

7. The Book of Daniel - EL Doctorow

Pada 1953, Julius dan Etherl Rosenberg dieksekusi setelah dinyatakan bersalah karena membocorkan rancangan senjata nuklir ke Uni Soviet. Peristiwa tersebut menimbulkan pro dan kontra, terkait infiltrasi Soviet selama hari-hari tergelap dalam perang dingin.

Doctorow menulis karyanya setebal 303 halaman, yang di dalamnya mengisahkan seseorang bernama Daniel, yang menyelidiki latar belakang keyakinan dan eksekusi orangtuanya. 

8. 2666 - Roberto Bolaño

Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk meringkas kompleksitas karya Bolaño setebal 900 halaman ini. Novel ini membahas misteri pembunuhan ratusan wanita yang belum terpecahkan di kota Santa Teresa, Meksiko. Penuh teka-teki, novel ini memadukan fakta dengan fiksi dan dokumenter mengenai bukti-bukti untuk mengomentari sifat sejarah Mesksiko-Amerika yang penuh pembunuhan.

Novel ini mendapat komentar positif dari para sastrawan. Di Chile, novel ini memenangkan Penghargaan Altazor pada 2005. New York Times Book Review memasukkannya dalam daftar "10 Buku Terbaik tahun 2008". Dan novel ini memenangkan National Critics Circle Award for Fiction tahun 2008. 

9. Vida - Marge Piercy

Peralihan dari aktivis anti perang dan pro-lingkungan di tahun 1960 ke tindakan anti negara yang lebih mendalam pada akhir 1970, adalah subjek novel keenam karya Marge Piercy. Sebagian karyanya terinspirasi oleh Weathermen.

Novel ini bercerita tentang Vida yang berjuang mempertahankan kehidupan, antara tindakan anti negara klandestin dan legitimasi yang dangkal, juga melakukan tindakan ilegal melawan pemerintah. Sifat paranoid dan konspiratif masyarakat AS kontemporer pada masa itu membentuk latar belakang novel, yang dengan kontras menyoroti idealisme 1960 dan pembelokan gelap yang terjadi pada 1970.

10. Foucault’s Pendulum - Umberto Eco

Novel Eco yang sangat kompleks ini menyajikan serangkaian konspirasi esoteris yang membingungkan, dari Freemason dan Illuminati Bavaria sampai Opus Dei yang menyangkut teori Kabbalah, alkimia, dan konspirasi di dalamnya. Novel ini juga menyangkut teori konspirasi spoof, yang diciptakan oleh tiga penerbit.

Seperti Dan Brown dalam The Da Vinci Code, novel ini mengacu pada mitologi Rennes-Ie-Château tentang Tabut Perjanjian. Namun Eco menyajikannya dengan lebih skeptis dan kredibel.