Hasil Studi: Olahraga Ternyata Dapat Membantu Kita Lebih Konsentrasi


Naviri Magazine - Kalian benci olahraga? Coba pikir-pikir kembali. Selain menyehatkan tubuh, berolahraga bisa meningkatkan konsentrasi. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Sports Health, orang yang rajin olahraga memiliki kemampuan unik untuk memblokir kebisingan dalam otak. Oleh karena itu, mereka bisa lebih mudah memahami dunia sekitar.

Para peneliti dari Universitas Northwestern mengumpulkan 913 mahasiswa sebagai responden, yang 470 orang di antaranya merupakan siswa atlet Divisi I. Mereka memainkan suara kepada semua peserta, dan merekam reaksi otak terhadap kebisingan latar belakang dengan elektroda. 

Jika dibandingkan dengan responden bukan atlet, siswa atletis secara signifikan lebih terampil memblokir kebisingan latar belakang. Oleh karenanya, mereka bisa membedakan isyarat suara lainnya.

Tim peneliti membandingkan kebisingan latar belakang pada otak dengan suara statis radio. Ketika stasiun radio memiliki banyak suara statis, pendengar harus meningkatkan suara DJ atau menurunkan kebisingan statis untuk mendengar dengan jelas.

Temuan mereka menunjukkan otak atlet memiliki kemampuan unik untuk mengecilkan kebisingan, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 

“Kita bisa lebih memahami dunia jika sistem sarafnya lebih tenang,” kata penulis senior Nina Kraus, guru besar Ilmu Komunikasi dan Neurobiologi Hugh Knowles dan direktur Laboratorium Auditory Neuroscience (Brainvolts) Northwestern.

Peneliti percaya aktivitas fisik dapat meningkatkan kemampuan memproses sesuatu, dan dapat membantu orang-orang yang isi kepalanya berisik. Sesuai kesimpulan peneliti, kalangan kelas sosial-ekonomi rendah biasanya memiliki lebih banyak kebisingan pada otaknya karena mereka terpapar tingkat kebisingan lebih tinggi, memiliki sedikit kosakata, dan kekurangan asupan gizi.

"Rendahnya kecerdasan linguistik sering kali berkaitan dengan otak yang lebih berisik. Tanpa rangsangan berarti, tampaknya otak bisa merangsang sendiri dengan menghasilkan aliran listrik—bahkan jika aliran listriknya acak dan statis," terang Kraus.

Tim Kraus menduga olahraga bisa membantu orang dengan gangguan bahasa, seperti disleksia. Mereka umumnya memiliki tingkat perhatian rendah, dan kesulitan memahami ucapan ketika suasana terlalu bising.

Mungkin masih terlalu dini untuk mengatakan olahraga dapat mengurangi kecemasan atau membuat kita memiliki perhatian besar, tetapi aktivitas fisik memang bisa menyingkirkan kebisingan di otak dan berpotensi meningkatkan keterampilan komunikasi seseorang, menurut Kraus.

Jadi gimana? Masih malas berolahraga?

Related

Health 3064240933361632596

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item