Resensi Film Donnie Darko, Kisah Absurd dan Rumit yang Misterius


Naviri Magazine - Donnie Darko adalah seorang remaja yang sejak kecil memiliki masalah dalam melakukan komunikasi sosial. Donnie digambarkan memiliki pemikiran di luar batas normal, sehingga sering kali lontaran katanya menimbulkan perselisihan dengan orang lain. Hingga akhirnya ia memiliki masalah dalam menjalin hubungan, dengan keluarga, teman-teman, termasuk guru-gurunya.

Masalah Donnie bertambah saat bertemu Frank, seekor kelinci raksasa yang sering muncul dalam penglihatannya. Frank memberitahu bahwa dunia akan kiamat pada 28 hari, 6 jam, 42 menit, dan 12 detik lagi. 

Namun hanya Donnie yang dapat melihat Frank, dan mengikuti setiap intruksi Frank. Hal ini membuat Donnie sering berjalan dalam tidur. Hingga suatu hari, Donnie ditemukan tidur di tengah lapangan golf dengan tulisan di tangannya: 28 hari, 6 jam, 42 menit, 12 detik.

Setibanya di rumah, Donnie melihat seluruh keluarganya berkumpul di depan rumah. Para polisi melakukan evakuasi, karena ternyata sebuah bagian mesin pesawat terjatuh tepat di kamar Donnie. Kamar Donnie hancur, namun Donnie selamat karena semalam dia berjalan tidur ke lapangan golf. 

Namun, semenjak kejadian itu, perilaku Donnie semakin aneh. Ia semakin sering berjalan dalam tidur, dan melakukan hal-hal buruk yang tidak masuk akal, sesuai dengan permintaan teman ilusinya, yaitu Frank.

Donnie menjadi memiliki kekuatan di luar batas kemampuan manusia pada umumnya. Di bawah instruksi Frank, Donnie menghancurkan pipa air besar di sekolahnya, dan membuat sekolahnya kebanjiran. Dia juga menancapkan kapak pada patung tembaga di sekolahnya yang amat keras. 

Donnie juga membakar rumah seorang trainer terkenal. Dan ia juga bisa melihat gelombang air keluar dari tubuh orang lain, dan menebak perilaku apa yang akan dilakukan orang lain tersebut. Terkadang ia bicara sendiri, menusuk-nusukkan pisau ke wajahnya di cermin, mencuri pistol milik ayahnya, dan sebagainya.

Melihat perilaku anaknya, orang tua Donnie membawanya ke seorang psikiater. Psikiater mengatakan bahwa Donnie mengidap Skizofrenia Paranoid, sebuah penyakit psikologis dimana dia ketakutan ditinggalkan oleh temannya, Frank, hingga melakukan apapun yang Frank minta. Donnie tidak memiliki teman lagi di sekolahnya kecuali Gretchen, gadis yang akhirnya menjadi pacarnya.

Sisi normal Donnie tidak ingin mengatakan bahwa dirinya gila (seperti yang dikatakan oleh psikiater). Ia ingin menyimpulkan bahwa yang dialaminya bukan ilusi belaka. Akhirnya ia berbincang dengan guru fisikanya untuk menafsirkan kejadian yang dialaminya secara ilmiah. 

Guru itu pun memberi Donnie sebuah buku berjudul “The Philosophy of Time Travel” yang ditulis oleh Roberta Sparrow. Seorang wanita tua yang pernah hampir ditabraknya, dan wanita itu dianggap gila karena selalu menanti sepucuk surat di depan rumahnya. Namun, tidak pernah ada sepucuk surat pun dalam kotak surat itu.

Saat Donnie membaca buku tersebut, ia mendapati bahwa isi buku tersebut sangat persis dengan yang dirinya alami. Pelan-pelan Donnie menerima apa yang dia alami bukanlah ilusi juga bukan kebetulan. Tidak seperti yang dkatakan oleh psikiater. Pada gurunya, Donnie bicara tentang konsep time travel, hingga gurunya tak lagi ingin bicara pada Donnie. Begitu pula Donnie bicara pada pacarnya Gretchen, namun pacarnya tidak mengerti apa yang Donnie katakan.

Pertanyaannya, apakah Donnie benar-benar gila? Lalu, apakah 28 hari kemudian benar-benar kiamat? 

Related

Film 1903428700481938987

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item