Hati-hati, Kol Goreng Ternyata Bisa Menyebabkan Kanker


Naviri Magazine - Kol adalah sayuran terkenal yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain menjadi salah satu bahan pembuat sayuran (misal sayur sop), kol juga sering disuguhkan dalam berbagai sajian. Yang paling terkenal tentu dalam sajian siomay, bersama telur, tahu, dan lain-lain. Selain dijadikan bahan sayur atau dinikmati dalam siomay, kol juga sering menjadi lalapan. 

Sebagai sayuran yang baik, kol mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh kita. Kol mengandung banyak vitamin, seperti K,C, B6, dan B1, juga mengandung karbohidrat, protein, mangan, kalium, kalsium, dan zat besi. Salah satu manfaat mengonsumsi kol adalah mencegah kanker. Karena Kol mengandung antikanker sulforaphane, yang mampu mengurangi risiko kanker.

Belakangan, mungkin sajian lain terkait kol, yaitu kol goreng. Sebagaimana namanya, kol goreng disajikan setelah digoreng. Rasanya sedikit manis dan gurih, serta banyak peminatnya. 

Makanan yang digoreng memang nikmat, termasuk kol goreng. Namun, kol yang digoreng dapat merusak kandungan gizi. Beberapa jenis vitamin, seperti vitamin C yang rentan rusak akibat pemanasan, dan beberapa senyawa, bisa berubah menjadi racun atau radikal bebas setelah digoreng.

Selain itu, kol goreng juga dapat memicu kanker. Kenikmatan rasa kol goreng tidak baik untuk kesehatan. 

Kol yang digoreng dengan suhu tinggi, dan menggunakan minyak berkali-kali, mengandung senyawa karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker. Apalagi jika kita memesan kol goreng di warung, yang minyak gorengnya digunakan berkali-kali sehingga menjadi hitam.

Kemudian, kol yang digoreng mengandung lemak jenuh dan kolestrol, akibat proses penggorengan dengan suhu tinggi yang membuat kol menyerap sebagian minyak. Sering mengonsumsi kol goreng dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kegemukan (obesitas), dan serangan jantung. Jadi, untuk yang ingin menurunkan berat badan, sebaiknya tidak mengonsumsi kol goreng. 

Kita bisa membuat kol goreng sendiri dengan menggunakan minyak goreng yang baru, dan suhu yang rendah, sehingga senyawa karsinogenik dapat dikurangi, dan tidak merusak nutrisi pada kol. Namun, lebih baik jika kol dikonsumsi segar, karena kol memiliki banyak manfaat.

Related

Health 3896287209035527844

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item