Mantan Karyawan Google Berjaya di Mana-mana, Ini Kisah di Baliknya (Bagian 1)


Naviri Magazine - Di suatu hari pada Oktober 2010, Larry Page mengirim email pada seluruh karyawannya, mengumumkan bahwa Google hendak melakukan restrukturisasi organisasi. 

Page merombak pucuk pimpinan Google, seperti mempromosikan Udi Manber, Lead Engineer of Google Search, menjadi Head of Product Management and Engineering--suatu jabatan yang bukan sebatas menakhodai Google Search, tetapi juga memimpin bisnis periklanan Google. 

Dan atas promosi ini, Marissa Mayer, pemegang jabatan sebelumnya (dan kelak menjadi CEO Yahoo), harus rela dimutasi. Titah Page, Mayer akan ditempatkan pada "divisi yang menjadi passion-nya selama ini," yakni Google Geo. 

Membaca email tersebut, Bill Kilday, dalam memoir berjudul Never Lost Again: The Google Mapping Revolution That Sparked New Industries and Augmented Our Reality, menyebut bahwa "pengumuman ini sangat mengecewakan bagi John."

John yang dimaksud adalah John Hanke, mantan diplomat Amerika Serikat untuk Myanmar yang bertransformasi menjadi teknisi software dan mendirikan startup bernama Keyhole. 

Ketika Google membeli Keyhole senilai USD35 juta pada 2004, Hanke menciptakan produk paling revolusioner untuk Google (yang kelak menjadi fondasi dasar Uber, Grab, hingga Gojek dapat bekerja), yakni Google Maps dan Google Earth alias Google Geo. 

Atas jasa ini, pikir Kilday, Hanke-lah yang seharusnya mengepalai Google Geo, bukan Mayer. Karena kecewa, Hanke ingin hengkang dari Google dan mendirikan perusahaan rintisan baru. Namun Mayer dan Page menahannya. 

"Ngapain, sih, pake mundur segala? Sudah, kamu di sini saja. Kalau memang mau mendirikan startup, buat aja di dalam Google," pinta Page pada Hanke. 

Page berjanji untuk mendukung keinginan Hanke mendirikan startup, entah dalam bentuk dukungan teknis atau dana. Hanke akhirnya manut. 

Berstatus karyawan Google, ia mendirikan Niantic Labs --perusahaan di balik fenomena Pokemon Go. Dan seiring dengan berjalannya waktu, seiring dibentuknya Alphabet sebagai induk usaha Google, Niantic dimerdekakan Google, menjadi startup mandiri. Tentu, dengan DNA Google termuat di dalamnya. 

Niantic, atau Hanke, tak sendirian. Melalui mantan karyawannya, DNA Google menyebar ke ribuan startup di dunia. 

Big Brothers 

"Pada dekade 1980-an, Head & Shoulders membuat iklan dengan tagline berbunyi 'Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama'," tutur Laszlo Bock dalam buku Work Rules: Insights from Google that Will Transform How You Live and Lead. 

Menurut Bock, mantan Senior Vice President of People Operations Google yang kini mendirikan startup bernama Humu, tagline perusahaan sampo itu juga terjadi di HRD. Pihak yang mewawancara calon pekerja ini umumnya menentukan apakah ia diterima atau tidak hanya berbekal "lima menit kesan pertama" atau "thin slice" yang menjadi penentu "thick slice." 

Ketika lima menit pertama berakhir dengan kesan buruk, tak ada kesempatan kedua. Bagi Bock ini masalah. Menukil penelitian yang dilakukan ahli psikologi bernama Tricia Prickett, Neha Gada-Jain, dan Frank Scmidt, Bock menyebut bahwa menit-menit awal wawancara kerja umumnya tidak berguna. 

Aneka pertanyaan HRD, semisal soal keunggulan dan kelemahan si calon pekerja, lebih merupakan cara HRD meyakinkan diri sendiri bahwa dia benar-benar memanggil orang yang tepat untuk diwawancara, bukan menguji si pelamar. Singkat kata, Bock ingin mengungkap bahwa di menit-menit pertama wawancara kerja, bias HRD lebih menonjol dibandingkan kemampuan si pelamar. 

Masalahnya, bias ini kerap menjadi rujukan utama calon pekerja diterima atau tidak. Google tidak melakukan kesalahan ini (meskipun dalam bukunya Bock mengakui bahwa Google pun acap kali melakukan bias soal kesan pertama karena begitu banyaknya pelamar). 

Baca lanjutannya: Mantan Karyawan Google Berjaya di Mana-mana, Ini Kisah di Baliknya (Bagian 2)

Related

Internet 7489392435156194780

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item