Sejarah dan Asal Usul Kontainer atau Peti Kemas untuk Pengantaran Barang


Naviri Magazine - "Pada awal 1950-an, sebelum manusia mengenal kontainer (peti kemas), pengiriman barang antarnegara merupakan perkara yang teramat mahal," tulis Marc Levinson dalam The Box: How the Shipping Container Made the World Smaller and the World Economy Bigger. 

Proses pengiriman barang antarnegara memang membutuhkan pekerja dalam jumlah yang sangat besar, rumit, berbahaya, dan sangat lama. Kala itu, proses pengiriman barang antarnegara harus dilakukan menggunakan kapal. Mula-mula pemilahan dan pengepakan barang dilakukan dari pabrik ke dalam truk atau kereta. Setelah itu, barang dibawa ke pelabuhan. 

Nahas, karena belum mengenal kontainer, proses bongkar muat terpaksa dilakukan dengan memindahkan barang dari truk/kereta ke dalam kapal yang tengah bersandar. Dan tatkala kapal yang telah diisi barang akhirnya lepas jangkar untuk tiba di lokasi tujuan, dalam urutan terbalik, pemilahan/bongkar muat/pengepakan hingga pengiriman melalui jalur darat dilakukan kembali. Hal ini menciptakan rantai proses yang tak sederhana dan lama. 

Dalam proses panjang tersebut, dilakukan secara manual dengan mengerahkan banyak pekerja, yakni sekitar 1,9 hingga 2,5 pekerja tiap ton kargo. Jika barang yang hendak dikirim berukuran kecil dan memiliki berat ringan, pekerja melakukannya dengan mudah. Namun, jika sebaliknya, nyawa taruhannya. 

Merujuk Levinson, dalam rentang 1947 hingga 1957, 47 dari 2.208 pekerja bongkar muat di pelabuhan Marseilles dan New York tewas tertimpa barang. Di pelabuhan Manchaster, Inggris, dalam rentang waktu yang sama, satu dari dua pekerja menjadi korban berbahayanya pengiriman barang antarnegara. 

Kondisi ini membuat para pekerja bongkar muat akhirnya diberi upah yang tinggi atas risiko yang juga tinggi. Maka itu, pengiriman barang antarnegara membutuhkan ongkos yang sangat besar, hampir menyentuh angka $ 250 ribu setiap pengiriman. Setidaknya di awal 1950-an, ongkos pengiriman barang antarnegara setara dengan 25 persen biaya produksi barang. 

Hal ini membuat AS, misalnya, harus rela kehilangan 12 persen nilai ekspor dan 10 persen nilai impor hanya untuk membiayai pengiriman barang. Namun mahalnya ongkos pengiriman barang antarnegara akhirnya sirna. Musababnya dipelopori oleh seorang pengusaha pengangkutan barang bernama Malcom Purcell McLean--pendiri McLean Industries. 

Ia berhasil memangkas jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam proses pengiriman barang secara gila-gilaan. McLean memperkenalkan kontainer atau peti kemas berukuran 10 meter (lalu distandardisasi menjadi 12 meter), lengkap dengan sistem pengaitan (docking) menggunakan magnet dan derek (crane) raksasa yang dipasang di pelabuhan Newark, New York, sejak 1955. 

Melalui sistem ini, bongkar muat hanya dilakukan di pabrik dan lokasi tujuan, tanpa perlu dilakukan di pelabuhan asal dan tujuan. Ini membuat ongkos pengiriman barang antarnegara jauh lebih murah 94 persen dibandingkan sebelumnya. 

Melalui kontainer dan berbagai sistem yang mendukungnya, seperti dipaparkan Levinson Outside The Box: How Globalization Changed from Moving Stuff to Spreading Ideas, "biaya pengiriman berhasil dipangkas gila-gilaan, membuat para pengusaha seakan tidak membutuhkan lokasi strategis untuk membangun pabrik hingga membuat pelbagai kawasan di Asia menggelora atas ketersediaan buruh murah." 

Lebih lanjut, sistem pengiriman barang antarnegara via kontainer membuat Toyota--yang akhirnya ditiru banyak perusahaan--dapat menerapkan sistem "Just In Time". Suatu sistem yang alih-alih memproduksi barang dalam jumlah banyak untuk disimpan di gudang menunggu pesanan, mereka justru memproduksi barang hanya sesuai pesanan. 

Suku cadang dikirim dari berbagai lokasi di dunia ke pabrik Toyota dan tiba di saat yang diperlukan. Globalisasi barang tercipta gara-gara kontainer. Membuat barang yang diproduksi di Cina ataupun Vietnam menjadi mudah dan murah dijangkau konsumen Jerman, misalnya, begitu pun sebaliknya. 

Related

Business 7095743063093011150

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item