Kisah Seorang Petani Membangun Istana 10 Lantai Bernilai Puluhan Miliar


Kisah seorang petani membangun istana di daerahnya menjadi viral di media sosial. Pasalnya, ia merancang semuanya sendiri meski tidak memiliki bekal pendidikan formal. 

Sebuah bangunan di Guangxi, China menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya karena ukurannya, tetapi karena desainnya yang unik serta mencolok. Kamu bisa melihat perpaduan berbagai gaya arsitektur pada bangunan tersebut.

Menurut penelusuran, ternyata bangunan itu merupakan istana 10 lantai milik warga setempat. Kabarnya, ia membangun istana tersebut tanpa bantuan orang lain.

Bangunan ini berlokasi di kota Xinxu kawasan Guangxi, China. Tampilannya mencolok dengan desain yang berbeda dari bangunan di sekitarnya. Apalagi bentuknya menjulang tinggi dengan total 10 lantai. 

Kerennya lagi, ketinggian bangunan tersebut mencapai 30 meter. Oleh sebab itu tidak heran jika warga sekitar menyebutnya sebagai istana. Menariknya, istana tersebut ternyata merupakan milik petani lokal bernama Li Jiguang.

Ia telah menghabiskan waktu sekitar tujuh tahun dan dana hingga Rp33 miliar untuk membangunnya. Sebagai catatan, dana puluhan miliar itu hanya untuk membuat struktur bangunan. Sementara, tanahnya Li dapatkan gratis dari pemerintah setempat. Ini karena pemerintah mendukung keinginannya untuk membuat bangunan dengan desain yang menarik perhatian.

Sayangnya, keterbatasan dana membuat pembangunannya tersendat. Saat ini saja progres pengerjaan baru mencapai angka 60 persen.

Rancangan Pribadi Li Jiguang

Sehari-hari bekerja sebagai petani, Li sebenarnya tidak memiliki bekal pendidikan formal terkait desain. Namun, sejak kecil ia memang sudah gemar melukis serta memahat. Li juga sempat terjun ke industri konstruksi sehingga memahami dasar konstruksi ekologis.

“Saya telah melakukan proyek konstruksi selama beberapa dekade. Pondasi, pilar, dan balok bangunan ini telah dirancang secara ketat agar benar-benar kokoh,” tegasnya.

Oleh sebab itu, ia yakin bisa mewujudkan pembangunan gedung bernama Peasant Art Building tersebut. Dasar desainnya terinspirasi dari arsitektur Rusia dan Barat. Namun, kamu bisa melihat sentuhan gaya Prancis pada area pagar serta nuansa Tiongkok di kamar-kamarnya.

Tidak hanya itu, pada beberapa ruangan, Li menerapkan konsep futuristik. Ia melengkapi ruangan dengan lampu neon berwarna cerah serta layar LED. Nantinya di langit-langit lantai tujuh Li juga berencana memasang peralatan proyeksi. Tujuannya agar pengunjung bisa menonton gambar 3D hewan serta tumbuhan di sana.

Related

News 91358742511273996

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item