Menurut Studi, Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Gemuk


Naviri Magazine - Sekilas, mungkin terdengar tidak logis, karena bisa jadi selama ini kita lebih sering mendengar bahwa orang yang kurang tidur cenderung menjadi kurus. Tapi penelitian di berbagai tempat telah menemukan bukti sebaliknya, bahwa kurang tidur justru menjadikan orang rentan mengalami obesitas atau kegemukan. 

Karine Spiegel, ilmuwan ahli saraf, menyatakan, “Cukup tidur justru cara ideal untuk menstabilkan berat tubuh.”

Studi yang dilakukan di 7 negara dengan populasi cukup luas mengindikasikan bahwa obesitas atau kegemukan terkait erat dengan  kurang tidur, entah pada orang dewasa maupun anak-anak. Pada 1992, penelitian dilakukan di Prancis, dan ditujukan pada anak-anak serta remaja. 

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur rentan mengalami obesitas. Sementara masalah meningkatnya kegemukan di Amerika pada pertengahan abad ke-20 juga diketahui karena masalah kurang tidur.

Pada waktu tidur, tubuh kita memproduksi dua hormon penting yang berhubungan dengan nafsu makan. Hormon pertama adalah leptin yang diproduksi jaringan lemak, dan mengatur simpanan lemak. 

Sedangkan hormon kedua adalah grehlin, yang membuat orang menjadi lapar, memperlambat metabolisme, dan menurunkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak.

Karine Spiegel menyatakan, “Kami telah menemukan bahwa kurang tidur (selama 2-4 jam) menyebabkan hilangnya 18 persen hormon leptin, dan 28 persen meningkatkan hormon grehlin.” 

Perubahan hormon semacam itu pun menjadikan orang yang kurang tidur menjadi mudah lapar dan membutuhkan lemak gula, sehingga menginginkan makanan seperti kue, donat, dan lain-lain.

Kurang tidur dapat meningkatkan rasa lapar hingga 23-24 persen, yang setara dengan penambahan kalori sekitar 350-500 setiap hari. Pada orang yang kurang berolah raga, tambahan kalori tersebut memudahkan bertambahnya berat badan.

Penelitian lain yang dilakukan di Jepang juga mendukung hasil penelitian di atas. Penelitian di Jepang bahkan melaporkan bahwa kurang tidur berisiko mengakibatkan kadar gula darah tinggi yang berpotensi menyebabkan diabetes, selain masalah obesitas. 

Profesor Yoshitaka Kaneita dari Universitas Nihon, yang melakukan penelitian tersebut, mengatakan bahwa kurangnya waktu istirahat pada malam hari dapat memicu sejenis hormon dalam darah yang merangsang nafsu makan. “Hal itu dapat meningkatkan perasaan lapar, hingga meningkatkan selera mengonsumsi makanan berkalori tinggi,” ujarnya.

Dalam studi yang dilakukannya, Profesor Yoshitaka Kaneita melibatkan 21.693 pria yang dipantau kondisinya dari tahun 1999 hingga 2006. 

Hasilnya, pria yang tidak dalam kondisi gemuk pada 1999 tercatat 1,36 kali memiliki kecenderungan menjadi gemuk jika mereka tidur kurang dari lima jam setiap malam dalam kurun waktu 7 tahun, dibandingkan mereka yang tidurnya rata-rata lebih dari lima jam. Pria yang hanya tidur sebentar juga tercatat 1,27 kali mengalami peningkatan kadar gula dalam darah.  

Sebagaimana yang telah dinyatakan di atas, masalah kegemukan akibat kurang tidur tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak. Para peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bahwa anak-anak yang kurang tidur berisiko tinggi mengalami obesitas daripada mereka yang selalu cukup tidur di malam hari. 

Hasil studi mereka menunjukkan, tidur teratur dapat mengurangi risiko obesitas hingga 9 persen. Sebaliknya, anak-anak yang kurang tidur meningkatkan risiko hingga 92 persen untuk mengalami masalah kegemukan. 

Youfa Wang, yang menjadi salah satu senior dalam penelitian tersebut, menyatakan, “Analisis kami pada data yang ada menunjukkan kaitan jelas antara durasi tidur dan risiko obesitas pada anak. Risiko menurun saat durasi tidur makin banyak. Kebiasaan tidur teratur merupakan modal penting untuk mencegah kegemukan pada anak, dan perlu dipertimbangkan lebih lanjut sebagai cara untuk mencegah kegemukan.”

Para ilmuwan juga mereviu 17 penelitian mengenai durasi tidur dan kegemukan pada anak yang telah dipublikasikan, dan mereka merekomendasikan anak-anak usia di bawah 5 tahun sebaiknya tidur selama 11 jam atau lebih sehari, anak usia 5 hingga 10 tahun sebaiknya tidur selama 10 jam atau lebih, dan anak usia di atas 10 tahun sebaiknya tidur 9 jam sehari.

Related

Health 3188651023980662230

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item