Ramalan-ramalan Besar yang Mengejutkan Dunia (Bagian 4)


Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ramalan-ramalan Besar yang Mengejutkan Dunia - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Tahun 2012 

Karena perluasan area kebakaran ladang sewaktu musim kekeringan, gurunisasi dimulai, antara tahun 2015-2020 rimba belantara Amazon bakal lenyap.

Mulai 6 Desember, langit berubah memasuki awan hitam, disebut sebagai kabut pekat karena cuaca.

Karena tersebar luasnya penyakit menular, umat manusia mulai banyak berkurang.

Tahun 2013 

Penelitian untuk metode penyembuhan penyakit kanker, selain tumor otak, dinyatakan berhasil.

Karena letusan gunung berapi, Pulau Bahama di kepulauan Hindia barat (gugus kepulauan dekat Karibia), antara 1-25 November mengalami gempa bumi. Sesudah itu juga bakal terjadi tsunami setinggi 150 meter. 

Gelombang tsunami setinggi kira-kira 80 meter akan menyapu lautan Karibia, daratan AS, Brazil, dan lain-lain, juga bakal diterjang masuk jauh ke daratan hingga 15-20 km. Sebelum tsunami terjadi, air laut akan surut sedalam 6 meter, sejumlah besar penyu akan mulai bergerak. 

Diramalkan oleh Jucelino, di saat anjing dan kucing mengetahui akan ada bencana besar menimpa, mereka akan melarikan diri dari tempat tinggalnya. Dua puluh empat jam sebelum meninggalkan lokasi, mereka akan menunjukkan tanda-tanda gerakan tak lazim. Karena itu, kita bisa mendasarkan hal tersebut sebagai antisipasi. 

Tahun 2014

Planet kecil perlahan-lahan mendekati bumi, dan ada kemungkinan bertubrukan dengan bumi. Eksistensi planet kecil ini mempengaruhi permasalahan tentang timbul tenggelamnya umat manusia di bumi. 

Tahun 2015

Pertengahan November, suhu rata-rata dunia kemungkinan mencapai 59° Celcius, ada banyak orang mati kepanasan, dan kekalutan besar dunia semakin parah.

Tahun 2016

Pertengahan April, terjadi serangan taifun, ada ibu kota di Tiongkok mengalami kerusakan, sekitar 1.000 orang tewas.

Tahun 2018

Mengenai masalah pendekatan planet kecil ke bumi, para pemimpin berbagai pemerintahan dunia berkumpul, mengadakan rapat penanggulangannya. 

Pada tahun 2000, Jucelino sudah meramalkan, selain juga memberitahu keberadaan planet kecil itu kepada NASA, pada 31 Juni 2002. Sebagian kecil petinggi NASA menamakan planet kecil tersebut “2002NZT7”. 

Tahun 2019

Kemungkinan besar solusi dari hasil penelitian bakal menggunakan kekuatan ilmiah. Tetapi, apabila bumi bertabrakan dengan planet kecil tadi, bisa mengakibatkan 1/3 penduduk dunia musnah. Kemungkinan planet kecil menubruk bumi sebesar 60%.

Wilayah laut timur Jepang bakal terjadi gempa bumi besar, yang lebih hebat dari gempa bumi besar yang pernah terjadi di lautan Sumatera, Indonesia.

Tahun 2025

Para pakar klimatologi menemukan kembali planet kecil, ternyata sangat mungkin bertabrakan kembali dengan bumi, kemungkinan bertubrukan mencapai 80%.

Tahun 2026

Terjadi gempa besar di San Francisco pada bulan Juni, disebut “The Big One”. Patahan besar San Andreas Fault bisa rusak, negara bagian California bisa hancur, banyak kawah gunung berapi bakal terbuka kembali, ketinggian tsunami juga bisa melebihi 150 meter.

Ramalan peringatan untuk masa depan, selain ramalan seperti tersebut di atas, masih ada ramalan yang lebih mengejutkan, yaitu ramalan terakhir untuk tahun 2043. 

Tahun 2043

Penduduk dunia berkurang secara drastis, terdapat sekitar 80% penduduk tewas dalam bencana.

Pesta olahraga Olimpiade dunia dilangsungkan di Beijing, entah apakah bakal berjalan dengan lancar.

Seperti dikisahkan di depan, tahun 2008 akan terjadi gempa bumi 9,1 skala Richter yang menimbulkan jutaan korban tewas di Tiongkok. Menurut ramalan Jucelino, tanggal terjadinya gempa ialah 13 September, sedangkan tanggal berlangsungnya Olimpiade ialah 8-24 Agustus. Ditilik dari jadwal tersebut, sesudah Olimpiade usai baru terjadi gempa bumi. 

Tetapi, yang dikhawatirkan ialah sebelum terjadi gempa besar tersebut, gempa-gempa kecil bakal terjadi berulang kali (pada Mei 98 juga terjadi gempa yang cukup dahsyat di China), yang juga bakal membuat negara dan rakyat memasuki era tidak tenang. 

Meskipun Jucelino tidak dengan jelas memastikan kapan terjadinya, namun jika diasumsikan dengan 1 hingga 2 bulan, sangat mungkin terjadi sewaktu berlangsungnya Olimpiade. Kalau memang demikian, bisa membuat kepercayaan penyelenggara dan atlet peserta menjadi goyah. 

Ramalan Jucelino juga menyebutkan kedatangan jaman es

Ia juga meramalkan dengan tepat tentang anomali cuaca, salah satunya pada tahun 2003 terjadi suhu panas di Eropa. Dalam surat tertanggal 29 Oktober 2001, Jucelino meramalkan, “Alam akan menyerang balik bumi, kenaikan temperatur di Perancis, Jerman, dan Portugal, menimbulkan puluhan ribu korban tewas, bencana ini bisa terjadi pada tahun 2003 dan 2004.” 

Realitanya, suhu musim panas di Eropa pada tahun 2003 mencapai puncaknya, terdapat sekitar 35 ribu orang mati kepanasan. Di antaranya di Perancis dan Jerman yang paling hebat, korban tewas di Perancis sebanyak 14.000 jiwa, di Jerman sekitar 7.000 orang. 

Disimak dari ramalan Jucelino, pemanasan global semakin lama semakin naik. Sampai tahun 2012 suhu di negara Afrika barangkali bisa mencapai 58° Celcius. Yang meresahkan, bersamaan dengan itu juga bisa terjadi kekurangan air yang parah. 

Bagaimanapun gejala pemanasan yang terjadi sekarang ini melonjak dengan drastis. Akan tetapi, pemanasan juga mutlak tidak berlangsung terus menerus. Sesudah pemanasan global, telah menanti gejala berbalik menjadi ekstrem dingin. 

Asalkan suhu bumi sedemikian meningkat drastis, pulau Greenland dan kutub selatan akan ada es dalam jumlah cukup besar yang meleleh. Hal mutlak yang tak dapat dihindari, sirkulasi besar samudra menjadi lemah, sehingga berubah menjadi efek pendinginan, meluncur secepat kilat, yang menandakan akan terjadi kelahiran zaman es baru. 

Dalam ramalan Jucelino sepertinya juga dibuktikan bahwa pada tahun 2027, sesudah terjadi keadaan pendinginan global, masih akan menghadapi sebuah zaman es yang baru. Isi detail ramalan tersebut:

”Gunung berapi Yellow Stone Park di Amerika mulai meletus. Karena semburan api begitu besar, mengakibatkan lahar dan asap akan meluas ke segala penjuru hingga sejauh 1.600 km. Kansas, Nebraska, Montana, dan lain sebagainya, bakal mengalami bencana besar. 

“Sesudah gunung api ini meletus, bisa terlahir lagi zaman es baru. Letusan gunung berapi bukan hanya terjadi di Yellow Stone Park, di seluruh tempat di dunia bisa juga terjadi. Karena semburan asap telah menutupi matahari, lebih-lebih arus sirkulasi besar dari samudera terhenti, maka telah merangsang pembentukan gejala pendinginan global.”

Related

Mistery 8036841623337091585

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item