Rich Kids of Instagram, Fenomena Anak-anak Kaya di Media Sosial


Naviri Magazine - Di Instagram, ada fenomena yang mungkin tidak bisa dijumpai di media sosial lain, yaitu keberadaan anak-anak orang super kaya yang memamerkan kekayaan serta kemewahan mereka. Hal itu dimungkinkan, karena Instagram memang menggunakan media foto, sehingga mudah digunakan untuk menjadi sarana pamer harta benda.

Dari fenomena itu pula, muncul istilah "Rich Kids of Instagram". Lema sekaligus tagar ini populer sejak beberapa tahun belakangan, untuk menyebut kebiasaan pamer gaya hidup mewah yang dijalani anak-anak dari keluarga super-kaya melalui akun Instagram masing-masing.

Sosiolog sekaligus ahli ekonomi, Thorstein Veblen, mengistilahkannya sebagai konsumsi yang mencolok (conspicuous consumption). Merujuk karya klasiknya di tahun 1899, The Theory of the Leisure Class, konsumsi mencolok bertujuan menunjukkan kekuatan ekonomi.

Motif utamanya adalah kesombongan sekaligus provokasi, agar orang-orang yang terpapar konten unggahan merasa iri. Tagar yang mereka pakai khas, mulai dari #YOLO (Kau Hanya Hidup Sekali), #blessed, #DontHateAppreciate, dan lain sebagainya.

Para pelaku juga menggunakan hobi tersebut sebagai sarana mencapai dan mempertahankan status sosial, yang kenyataannya memang lebih tinggi ketimbang mayoritas pengikutnya. Sekali lagi harap maklum. Di dalam masyarakat kelas, mereka adalah “kaum 1 persen”. 

Tentu saja, yang pertama dan utama, anak-anak tajir ini digolongkan sebagai warganet yang dilekati narsisisme tingkat tinggi. Mereka mengejar pengakuan dan kekaguman dari orang lain atas atribusi yang melekat pada diri, yang mereka pancing melalui modal materi yang tidak sedikit.

Rich Kids of Instagram kemudian menjelma menjadi laman-laman di Facebook atau Tumblr. Laman-laman ini mengunggah ulang konten para pelaku konsumsi yang mencolok di Instagram. Beberapa ditujukan untuk kanal “nyinyir”. Lainnya dimanfaatkan untuk melebarkan kesombongan lintas-platform medsos.

Ketiklah tagar #RichKidsofInstagram. Anda akan menemukan banyak anak tajir dari berbagai negara, mulai dari Indonesia hingga Amerika Serikat, merentang dari daratan Inggris sampai ke Cina. Skalanya global. Tagar ini juga nyangkut di negara miskin sekalipun, asal ada segelintir keluarga yang menikmati kekayaan-amat-sangat-berlebih.

Kasus di Iran agak unik. Menurut laporan Vice, pamer kesejahteraan yang dilakukan oleh anak-anak orang kaya di Teheran punya motif politis. Selama ini media massa melaporkan Iran sebagai negara yang kelewat konservatif dan tradisional. Anak-anak ini ingin menunjukkan wajah Iran yang liberal dan modern.

Related

Internet 7781585959333451811

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item