Studi Ungkap Beragam Manfaat Tidur yang Masih Jarang Diketahui


Naviri Magazine - Tidur tidak hanya dilakukan manusia, tapi juga oleh mamalia lain, dan sebagian besar hewan lainnya. Tidur yang teratur sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup. 

Meski di masa lalu tidur dianggap kurang memiliki manfaat, tapi kemajuan ilmu pengetahuan dan begitu banyak penelitian yang dilakukan semakin menunjukkan bahwa tidur memiliki manfaat yang besar. Selain untuk istirahat, tidur juga bisa menyembuhkan dan menyehatkan.

Pada 1913, ilmuwan Perancis, Henri Pieron, menulis buku berjudul Le Physiologique Sommeil du Probleme. Bisa dibilang, itu merupakan tulisan pertama yang mengkaji tidur dari perspektif fisiologis. Karya Henri Pieron dianggap sebagai awal pendekatan modern untuk penelitian mengenai tidur. 

Kemudian, pada 1920, Dr. Nathaniel Kleitman di Chicago mengawali penelitiannya menyangkut aktivitas tidur, terjaga, dan ritme sirkardian. Riset penting Nathaniel Kleitman meliputi studi karakteristik tidur pada populasi yang berbeda, serta efek dari kurang tidur. Atas pekerjaan dan penelitiannya menyangkut urusan tidur, dia pun kemudian dikenal sebagai “Bapak Riset Tidur Amerika”.

Pada 1953, Dr. Nathaniel Kleitman dan muridnya, Dr. Eugene Aserinsky, menemukan hal penting, yaitu mekanisme rapid eye movement (REM) saat tidur. 

Menurut Nathaniel Kleitman, manfaat tidur sering kali diabaikan pada masa lalu. Munculnya pemahaman  tentang pentingnya tidur bagi kesehatan pun terbilang masih baru. Padahal, ketika orang tidur kurang dari enam atau tujuh jam setiap malam, risiko terkena penyakit akan meningkat.

Berikut ini adalah fakta-fakta penting yang menunjukkan bahwa tidur memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya dalam hal kesehatan dan penyembuhan.

Menyehatkan jantung

Jika Anda tidur antara 7-8 jam secara teratur setiap malam, jantung Anda akan lebih sehat. Hal itu akan membantu menenangkan sistem saraf, dan menghilangkan stres akibat kesibukan kerja.

Menekan risiko kanker

Kurang tidur pada malam hari meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker usus besar. Penelitian pun menemukan bahwa orang (khususnya wanita) yang bekerja pada shift malam memiliki risiko tinggi terhadap masalah tersebut. Para peneliti percaya bahwa hal itu disebabkan oleh perbedaan tingkat hormon melatonin pada orang yang terkena cahaya lampu di malam hari.

Melatonin adalah hormon yang melindungi tubuh dari kanker. Keberadaan melatonin berfungsi untuk menekan pertumbuhan tumor. Dalam hal ini, paparan cahaya lampu dapat mengurangi tingkat melatonin. 

Karenanya, orang yang terbiasa terjaga di malam hari, apalagi dengan lampu yang terang benderang, akan mengalami kekurangan melatonin, yang berefek pada tingginya risiko kanker. Karena itu pula, sangat disarankan agar Anda selalu meredupkan lampu kamar—atau memadamkannya—saat Anda tidur.

Mengurangi risiko hipertensi

Cukup tidur dapat mengobati stres, sebagaimana kurang tidur dapat membuat Anda stres. Kenyataannya, stres juga bisa disebabkan oleh kekurangan tidur. Orang yang mengalami stres dalam jangka panjang bisa berakibat buruk, karena fungsi tubuh selalu dalam siaga tinggi. 

Hal itu akan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peningkatan produksi hormon stres, yang pada akhirnya meningkatkan risiko hipertensi. 

Menghambat penuaan

Seperti yang disebut di atas, kurang tidur bisa menyebabkan stres. Di sisi sebaliknya, hormon-hormon stres membuat orang lebih sulit untuk tidur. itu merupakan lingkaran yang berbahaya. 

Selain itu, hormon stres juga dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon lain, sehingga mempercepat proses penyakit dan proses penuaan. Dengan kata lain, kurang tidur bisa membuat orang mengalami penuaan lebih cepat.

Menjaga sistem tubuh

Tidur nyenyak pada malam hari menjadikan sistem internal tubuh Anda—seperti sistem kekebalan tubuh—menjadi lebih baik dan lebih waspada. Artinya, cukup tidur menjadikan Anda tidak mudah terserang masalah atau penyakit.

Menajamkan ingatan

Pada saat kita tertidur nyenyak, otak kita beristirahat dan memperbarui diri. Artinya, mendapatkan tidur yang berkualitas akan membantu otak Anda mengingat dengan lebih baik. Hal sebaliknya terjadi. Kurang tidur menjadikan otak lambat bekerja atau lemot, sehingga kita kurang tanggap pada sesuatu, bahkan sering kesulitan mengingat banyak hal.

Menurunkan berat badan

Orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kegemukan atau bertambahnya berat badan. Kurang tidur berdampak pada keseimbangan hormon dalam tubuh yang mempengaruhi nafsu makan. 

Hormon ghrelin dan leptin, dua hormon yang penting dalam pengaturan nafsu makan, menjadi terganggu akibat kurang tidur.

Mencegah penyakit jantung

Penelitian terhadap 24.000 orang dewasa di Yunani menemukan bahwa orang yang tidur siang beberapa kali dalam seminggu memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena masalah jantung, dibandingkan orang yang tidak pernah tidur siang sama sekali. 

Selain itu, tidur siang juga merupakan istirahat yang efektif dalam melindungi kesehatan serta membantu Anda tetap produktif.

Menurunkan tingkat stres

Selain menurunkan risiko penyakit jantung, tidur siang juga diketahui dapat menurunkan tingkat stres. Orang-orang yang tidur siang di tempat kerja—saat jam istirahat—diketahui memiliki tingkat stres jauh lebih rendah, dibandingkan pekerja yang tidak pernah tidur siang. Selain itu, tidur siang juga meningkatkan memori, fungsi kognitif, dan suasana hati.

Menurunkan risiko depresi

Depresi bisa terjadi karena tubuh mengalami kekurangan serotonin. Kenyataannya, orang yang kekurangan serotonin biasanya akan menderita depresi. Dalam hal ini, tidur mempengaruhi banyak unsur kimia dalam tubuh, termasuk serotonin. Dengan tidur dalam waktu yang cukup, tingkat serotonin dalam tubuh akan terjaga, sehingga risiko Anda untuk terkena depresi menjadi rendah.

Menyembuhkan tubuh

Selama bekerja dan beraktivitas seharian, tubuh kita terpapar oleh berbagai polusi, stres, sinar ultraviolet, dan berbagai zat berbahaya lainnya. Meski kita mungkin tidak menyadari, tapi itulah yang terjadi. 

Ketika kita tidur dalam waktu yang cukup, tubuh akan memperbaiki semua kerusakan yang mungkin telah terjadi akibat berbagai paparan zat berbahaya tadi. Tidur merupakan waktu untuk membuang racun yang terakumulasi selama beraktivitas seharian.

Menghasilkan protein yang lebih banyak

Ketika tidur, sel-sel tubuh kita akan menghasilkan lebih banyak protein. Molekul dalam tubuh kita membentuk blok bangunan untuk sel, yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan. Karenanya, tidur bisa menyembuhkan sakit kepala ataupun selesma.

Related

Health 7195034682429391581

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item