4 Buku yang Perlu Dibaca Selagi Muda, untuk jadi Pribadi yang Lebih Baik

Memasuki usia belasan tahun atau yang biasa disebut masa remaja adalah masa penentuan apakah seseorang akan menjadi seorang yang baik di usia dewasa atau sebaliknya.

Di masa peralihan inilah para remaja memerlukan banyak pelajaran untuk menjalani hidup dengan sebaik-baiknya. Yuk, simak lima buku berikut yang harus kamu baca saat kamu memasuki usia remaja.

1. Atomic Habits

Buku yang ditulis oleh James Clear ini membahas segala hal mengenai kebiasaan, terutama kebiasaan-kebiasaan kecil. Penulis menjelaskan secara detail bagaimana kebiasaan kecil atau yang disebut dengan atomic habits bisa membentuk identitas seseorang jika dikerjakan secara konsisten.

Apabila yang dikerjakan adalah kebiasaan baik, maka identitas baik yang akan didapat, begitu juga dengan sebaliknya. Misalnya, jika kamu memiliki kebiasaan kecil berupa menulis diary setiap harinya secara konsisten dalam jangka panjang, kamu akan terbiasa menulis dan tinggal menunggu waktu kamu akan menjadi seorang penulis hebat.

Buku non-fiksi yang memperoleh label New York Times bestseller ini sangat mudah untuk dibaca dan dipahami bahkan bagi kalangan remaja. Di halaman akhir setiap babnya akan diberikan rangkuman yang akan memudahkan pembaca untuk menarik kesimpulan terhadap bab yang telah dibaca.

Membaca buku ini adalah sebuah keharusan karena siapa pun yang membacanya akan memperoleh manfaat besar mengenai manajemen kebiasaan.

2. Rich Dad, Poor Dad

Buku yang satu ini bukan novel, melainkan buku non-fiksi yang menjelaskan tentang hal-hal mendasar mengenai finansial terutama tentang akuntansi dan investasi. Eits, tunggu dulu, jangan langsung judge buku ini bakal membosankan saat dibaca dan juga jangan bilang kamu tidak mau mempelajari hal-hal rumit yang berkaitan dengan ekonomi.

Karena pada nyatanya kita semua harus tahu tentang hal ini. Kamu ingin jadi kaya atau bebas finansial di usia senja atau saat dewasa nanti? Buku yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki inilah kuncinya. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa melek finansial (memahami segala hal tentang finansial) adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia jika mereka ingin hidup sejahtera, bebas dari kesulitan finansial.

Kiyosaki juga menjelaskan bahwa bukan menabung yang membuat seseorang kaya, melainkan investasi. Dan investasi bukanlah suatu hal yang mesti dilakukan oleh orang-orang yang sudah berumur, justru investasi akan lebih cuan jika dilakukan di usia muda.

3. Berani Tidak Disukai

Buku yang judulnya terdengar seakan membuat pembacanya percaya diri ini ditulis oleh dua penulis asal jepang yaitu Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Berbeda dengan buku kebanyakan, penyampaian buku yang satu ini menggunakan penulisan dialog antara seorang pemuda dan seorang filsuf. 

Dialog yang mereka ciptakan membahas soal hal-hal krusial dalam kehidupan seperti kebahagiaan, keraguan, dan ketenangan jiwa.

Meskipun isi buku ini adalah dialog yang salah satunya adalah seorang filsuf, kamu tidak perlu khawatir tidak bisa memahaminya karena meskipun pembahasannya filosofis, tapi dialog mereka dibawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mengalir seperti percakapan pada umumnya. Melalui buku ini, kamu akan mendapatkan pemahaman tentang apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya.

4. Loving The Wounded Soul

Memasuki usia remaja, hidup akan terasa lebih berat. Masalah rasanya datang bertubi-tubi tanpa diminta, iya, kan? Dengan banyaknya masalah, terkadang kita pasti merasa stres atau bahkan depresi. Yup, masa remaja adalah masa-masa rentan terhadap penyakit mental.

Melalui buku "Loving The Wounded Soul" yang ditulis oleh Regis Machdy ini, kamu akan diajak mengenali berbagai jenis penyakit mental yang kerap kali diidap oleh manusia. Meskipun mengambil tema psikologi, buku ini mudah dipahami oleh pembaca awam sekalipun karena penulis yang ahli dalam bidang psikologi ini menyelipkan ilustrasi cerita mengenai pengalamannya sendiri saat menderita depresi.

Dengan membaca buku ini, kamu akan memahami berbagai penyakit mental dan bagaimana cara menghadapi dan berdamai dengan hal itu.