7 Nasihat Kesehatan yang Dipercaya, tapi Penting untuk Dikritisi (Bagian 2)


Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (7 Nasihat Kesehatan yang Dipercaya, tapi Penting untuk Dikritisi - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

5. Makanan yang jatuh ke lantai masih aman dimakan jika belum lewat 5 detik

Di luar negeri mungkin ada "aturan 5 detik", yaitu mengonsumsi makanan yang jatuh yang tak lebih dari 5 detik. Di Tanah Air, aturan tersebut lebih lama, yaitu 5 menit. Amankah mengambil dan memakan kembali makan yang jatuh?

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology tahun 2016, makanan yang jatuh bisa langsung terkontaminasi bakteri saat makanan tersebut menyentuh tanah.

Penelitian juga menemukan bahwa jumlah mikroorganisme yang menempel di makanan tidak bergantung pada berapa lama makanan berada di permukaan, tak peduli itu 5 detik atau 5 menit.

Buktinya, ketika makanan dijatuhkan ke lantai yang dihinggapi bakteri salmonela, sekitar 48-70 persen bakteri tersebut langsung berpindah. Jumlah ini tidak berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Yang memengaruhinya adalah area tempat jatuhnya makanan. Contohnya, tanah dan aspal mengandung lebih banyak kuman daripada lantai rumah dan meja.

Meski begitu, ada studi lain yang menemukan hal berbeda, bahwa jumlah kuman yang ada pada makanan jatuh akan bertambah setelah melewati 5 detik. Bahkan, diperkirakan jumlahnya bertambah sepuluh kali lipat tiap menitnya.

6. Pemilik kulit gelap tak perlu pakai tabir surya

Nasihat ini bukan cuma tidak benar, tetapi juga bisa berbahaya! Setiap orang, apa pun warna kulitnya, harus paham tentang bahaya sengatan sinar matahari dan pentingnya penggunaan tabir surya untuk menjaga kesehatan kulit.

Para ahli kesehatan menyarankan, apa pun warna kulitnya, penggunaan tabir surya setidaknya SPF 30 sangat penting. Walaupun pemilik kulit gelap tidak mudah mengalami kulit terbakar matahari, tetapi kemungkinannya tetap ada dan masih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari—seperti bintik matahari dan kerutan—dan kanker.

Dalam sebuah pertemuan American Academy of Dermatology, tim peneliti dari University of Cincinnati, AS, mempresentasikan temuan studinya bahwa orang-orang berkulit gelap lebih mungkin meninggal dunia akibat kanker kulit dibanding orang-orang berkulit terang.

Pemimpin studi tersebut mengatakan bahwa kepercayaan umum bahwa orang dengan kulit lebih gelap tidak akan mengalami sunburn atau kanker kulit membuat mereka merasa aman di balik warna kulitnya. 

Mereka cenderung tidak mengambil tindakan pencegahan seperti memakai tabir surya dan tidak rutin memeriksakan tanda-tanda kanker kulit. Akibatnya, ketika orang yang berkulit gelap terdiagnosis kanker kulit, penyakitnya sudah dalam stadium lanjut dan lebih sulit diobati.

Walaupun jumlah pasien kanker kulit pada pemilik kulit gelap lebih sedikit, tetapi tingkat kematiannya lebih tinggi daripada pemilik kulit terang (yang secara teknis lebih berisiko terkena kanker kulit). 

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya tabir surya dan pemeriksaan kulit secara rutin untuk semua jenis dan warna kulit adalah bagian penting dari pencegahan kanker kulit.

7. Karbohidrat bikin gendut

Ada jenis karbohidrat yang bisa berkontribusi pada penambahan berat badan, yaitu karbohidrat simpleks atau olahan seperti tepung putih, roti putih tawar, pasta dari tepung putih, dan nasi putih. Namun, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, produk gandum, oat, dan biji-bijian utuh lainnya bermanfaat besar bagi kesehatan.

Menurut studi dalam American Journal of Clinical Nutrition, partisipan yang mengonsumsi biji-bijian utuh membakar sekitar 100 kalori lebih banyak per hari, serta mengalami peningkatan laju metabolisme dibandingkan partisipan yang mengonsumsi biji-bijian olahan.

Selain itu, melansir Harvard Health Publishing, karbohidrat kompleks mengandung serat dan protein, sehingga membantu membuat pemakannya merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah makan berlebihan.

Jadi, karbohidrat tidak boleh dihilangkan dalam menu makan, tetapi lebih pada memilih jenis karbohidrat yang tepat dan diimplementasikan dalam pola makan sehat bergizi seimbang.

Itulah beberapa nasihat seputar kesehatan yang banyak dipercaya tetapi perlu dikritisi karena faktanya tidak seperti anggapan umum. Jangan lagi terkecoh, ya!

Related

Health 2435930790980353237

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item