Mengenal Husband Stitch Setelah Proses Persalinan dan Dampaknya


Ibu-ibu, pernahkah mendengar istilah husband stitch? Kalau diartikan secara harfiah, husband stitch berarti jahitan suami. Lantas, apa definisi husband stitch yang sebenarnya? Husband stitch mengacu pada jahitan ekstra yang diterima oleh wanita setelah melalui proses persalinan pervaginam yang menyebabkan perineum robek. 

Setiap wanita yang menjalani persalinan pervaginam pasti mendapatkan jahitan, tetapi pada husband stitch, jahitan ini melampaui dari yang diperlukan untuk memperbaiki robekan. Alasan utama husband stitch dilakukan adalah untuk mengencangkan Miss V ke keadaan sebelum melahirkan. Namun, praktek ini sebenarnya sudah dilarang atau tidak disetujui karena dianggap memengaruhi kondisi fisik maupun mental si ibu.

Asal Mula Praktek Husband Stitch 

Di dalam Miss V, terdapat otot yang dapat melebar atau merenggang agar membuka jalan untuk bayi selama persalinan. Namun, lubang Miss V terkadang tidak cukup lebar untuk dilewati kepala bayi. Pada kondisi seperti ini, dokter biasanya memutuskan untuk melakukan episiotomi, guna mencegah robekan Miss V yang lebih serius.

Episiotomi merupakan prosedur ketika dokter menyayat area perineum, area antara lubang Miss V dan anus. Episiotomi bertujuan untuk memperluas lubang Miss V, sehingga memungkinkan bayi untuk melewatinya dengan lebih mudah. Dokter atau bidan juga dapat melakukan episiotomi jika terjadi komplikasi selama persalinan.

Melansir dari Medical News Today, praktek husband stitch dimulai sejak pertengahan 1950-an. Dokter akan mengencangkan vagina dengan menambahkan jahitan pada wanita yang mengalami robekan atau mendapatkan episiotomi selama persalinan. 

Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan wanita dengan mempertahankan ukuran dan bentuk vagina, baik untuk meningkatkan frekuensi orgasmenya atau untuk meningkatkan kenikmatan suaminya saat berhubungan.

Dampaknya untuk Kesehatan Fisik Maupun Mental Ibu

Alasan kenapa husband stitch kini dilarang adalah karena beberapa wanita melaporkan bahwa mereka telah menerima jahitan ini tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu. Menurut WHO, dokter perlu meminta persetujuan wanita yang akan melahirkan sebelum melakukan episiotomi atau anestesi lokal terlebih dahulu

Alasan lainnya, husband stitch ternyata justru bisa membuat hubungan intim lebih menyakitkan untuk kedua pasangan. Jadi, bisa dipastikan tidak ada keuntungan yang diperoleh dari prosedur ini, karena vagina wanita memiliki otot yang otomatis kembali ke keadaan semula setelah melahirkan. 

Ada pun beberapa komplikasi lain saat wanita mendapatkan episiotomi atau husband stitch:
  • Peningkatan nyeri di area sayatan.
  • Perdarahan yang terjadi terus-menerus.
  • Kebocoran urine atau feses.
  • Tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bau tak sedap, atau bengkak di lokasi sayatan.
  • Mengalami nyeri saat berhubungan intim.
  • Pembentukan jaringan parut.
  • Prolaps rahim.
  • Trauma emosional.

Saat ini, tujuan dari perbaikan vagina bukanlah untuk mengencangkan vulva atau Miss V, tetapi untuk menyatukan kembali kulit untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh. 

Related

Pregnancy 2665951937453498579

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item