'Moonfall', Film yang Memprediksi Bulan Benar-benar Bisa Menabrak Bumi

Film "Moonfall" menerangkan bagaimana Bulan bisa menabrak Bumi. Ternyata, film ini memang menceritakan prediksi bencana yang mungkin bisa terjadi dan diteliti berdasarkan sains.

Film yang disutradarai oleh Roland Emmerich ini menelan biaya produksi 140 juta  dollar (Rp2 triliun) dan menjadi salah satu film independen yang paling mahal.

Dilansir Screen Rant, "Moonfall" meraup 10 juta dollar (Rp143 miliar) di akhir debutnya, dan menjadikannya salah satu film terbesar yang diminati penonton.

Moonfall memang membanggakan premis yang menarik, setidaknya di permukaan. Setelah kekuatan misterius menjatuhkan Bulan dari orbitnya dan mengirimkannya meluncur ke Bumi, eksekutif NASA Jo Fowler (Halle Berry) menemukan rahasia untuk menyelamatkan umat manusia.

Beberapa minggu sebelum dampak, Fowler mampu meyakinkan satu astronot, Brian Harper (Patrick Wilson), dan seorang ahli teori konspirasi, KC Houseman ("Game of Thrones" John Bradley), untuk membantunya menjalankan rencananya.

Kini, video dari kanal YouTube Kurzgesagt menjelaskan eksplorasi sains sebenarnya di balik Moonfall, dan menjawab pertanyaan di benak penonton setelah melihat film bencana: Bisakah Bulan benar-benar menabrak Bumi?

Meskipun Bulan tiba-tiba keluar dari orbitnya dan jatuh ke Bumi akan melanggar lebih banyak hukum fisika daripada yang bisa dijelaskan oleh siapa pun, video tersebut mengeksplorasi apa yang akan terjadi, secara hipotetis, jika Bulan mulai semakin dekat dan akhirnya menabrak Bumi.

Di film "Moonfall", saat Bulan jatuh lebih dekat dan lebih dekat ke Bumi, tarikan gravitasi antara dua benda memiliki efek bencana di planet ini, menyebabkan berbagai bencana seperti tsunami dan disipasi atmosfer.

Meskipun Emmerich mempekerjakan beberapa penasihat ilmiah, termasuk ahli geofisika dan peneliti bencana Mika McKinnon, yang membantu menjaga film ini tetap didasarkan pada sains yang masuk akal, "Moonfall" pada akhirnya adalah film fiksi ilmiah.

Ini memberi Emmerich, serta penulis Harald Kloser dan Spenser Cohen, banyak lisensi artistik saat menyusun film. Dengan demikian, penonton harus mendekatinya dengan sedikit rasa tidak percaya.