4 Larangan yang Pernah Dilakukan Negara China pada Warga Muslim

China dikenal cukup tegas soal keyakinan warganya. Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun keyakinan lain, mendapat pengawasan cukup ketat dari pemerintahannya. Ditambah partai terbesar, yakni partai komunis, siap mendukung putusan pemerintah soal agama dan ritualnya, meski hal ini sifatnya tidak permanen

Islam menjadi agama paling mendapat pengawasan. Dilansir dari The Guardian, Daily Mail, dan New York Post, apa saja larangan yang pernah dilakukan China pada warga muslim? Berikut ulasannya:

1. Larangan puasa

Pemerintah China pernah melarang muslim di Provinsi Xinjiang sebab alasan stabilitas nasional. Ini didukung partai Komunis di wilayah itu.

Peristiwa ini terjadi ramadan tahun lalu. Pemerintah Negeri Tirai Bambu rajin menyampaikan peraturan ini lewat pelbagai situs. Bahkan mereka memberikan hadiah berupa makanan gratis pada tiap kepala desa supaya melarang warganya berpuasa.

2. Larangan mengaji di sekolah Islam

Pemerintah China juga pernah mengeluarkan larangan pendirian sekolah bernuansa Islam. Mereka pernah menyerbu sebuah madrasah dituding ilegal. Bahkan serbuan itu dilakukan berlebihan hingga masuk dan meledakkan pintu sekolah itu.

Belasan anak-anak tengah mengaji terluka. Ini juga terjadi di Provinsi Xinjiang. Membaca Alquran juga pernah dilarang di sini.

3. Larangan salat Jumat

Lagi-lagi pemerintah China pernah melarang muslim di Provinsi Xinjiang menunaikan salat Jumat. Sejumlah masjid ditutup paksa dan ditulisi pengumuman salat Jumat ditiadakan.

Bahkan demi menghentikan muslim melaksanakan ibadah itu pemerintah setempat menempatkan kendaraan lapis baja.

4. Larangan naik haji

Satu lagi larangan pemerintah China pada muslim di provinsi Xinjiang. Mereka tidak boleh menunaikan ibadah haji. Kalaupun ngotot akan sangat sulit menembus birokrasinya.

Muslim bisa mendapatkan paspor pergi haji jika ada koneksi kuat di pemerintahan. Ini bukan masalah uang. Walau ada dana untuk pergi haji, tetap saja perizinan sangat sulit.