Menurut Penelitian Ilmiah, Puasa Bikin Tubuh Makin Sehat dan Panjang Umur


Berpuasa selama ini lebih dilihat sebagai suatu ritual keagamaan, tetapi penelitian ilmiah juga memberikan jaminan keuntungan dari puasa. Mengurangi tubuh Anda dari asupan makanan akan bisa membantu tubuh. 

Dr. Ray Walford, peneliti terkenal dari UCLA, mengatakan, ”Mengurangi makan sejauh ini adalah satu-satunya metode yang kami ketahui secara konstan memperlambat proses penuaan.”

Suatu ungkapan kuno dari Yunani mengatakan, “Daripada menggunakan obat-obatan, berpuasalah”. Dalam ajaran agama Kristen, Yesus mengatakan untuk berpuasa selama 40 hari dalam suatu meditasi. Sedangkan umat muslim di seluruh dunia selalu berpuasa selama 30 hari setiap tahunnya selama bulan Ramadhan. 

Kita selalu dinasehati ketika sakit, yang terbaik haruslah tetap makan agar bisa menjaga tenaga kita. Sebenarnya, kenyataannya bukan itu. Jika orang yang sakit benar-benar berpuasa, tenaga yang lebih banyak akan tersedia untuk membantu untuk memerangi penyakit, karena tubuh dibebaskan dari tugas mencerna makanan.

Energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sangat besar. Selalu ada nasehat agar tidak berenang setelah makan, atau kalau tidak dituruti akan kram di dalam air. Contoh lain yaitu dalam festival seperti Thanksgiving, ketika orang-orang makan seperti tidak ada hari esok. Setelah makan sebanyak itu, akan terasa bertenaga atau lelah? 

Contoh yang mudah yaitu ketika makan besar sebelum tidur, ketika bangun akan terasa sangat lelah. Alasannya karena mencerna makanan membutuhkan energi yang sangat besar. 

Ketika Anda berpuasa, semua energi yang ada akan difokuskan untuk mengeliminasi racun yang ada dalam badan. Sayangnya, hanya binatang dan bayi yang tetap punya insting alami ini ketika sakit dan menolak untuk makan.

Penelitian pada keuntungan berpuasa

Dr. Ray Walford, peneliti terkenal dari UCLA, mengatakan, ”Mengurangi makan sejauh ini adalah satu-satunya metode yang kami ketahui secara konstan memperlambat proses penuaan, dan memperpanjang jangka waktu maksimum hidup dari hewan berdarah panas. Penelitian ini tidak diragukan lagi juga dapat dipakai untuk manusia, karena berlaku untuk setiap spesies yang selama ini diteliti.”

Penelitian itu juga menyimpulkan kalau membatasi masuknya makanan dalam tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat kemunduran fisiologis tubuh. 

Berpuasa pada intinya adalah metode untuk memberi suatu hari libur pada sistem pencernaan, sehingga proses pemulihan dapat dijalankan.

Ahli kesehatan menyarankan berpuasa sehari dalam satu bulan, bahkan untuk orang yang sehat. Bagi kaum muslim dianjurkan untuk berpuasa dua kali dalam seminggu sebagai tambahan dari puasa wajib selama 30 hari dalam setiap tahunnya. 

Penelitian demi penelitian telah menunjukkan cara pasti untuk memperpanjang umur adalah dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan.

Sebagai contoh, sebuah penelitian di Universitas Cornell oleh Dr. Clive McCay. Dia memakai tikus sebagai objek penelitian. Dengan mengurangi separuh jumlah makanannya, telah berhasil menlipatgandakan masa hidupnya. 

Penelitian lain di Universitas Texas yang melibatkan 3 grup tikus, juga menghasilkan catatan menarik. Grup pertama, makan sebanyak yang mereka mau. Grup kedua, jatah makannya dikurangi sampai lebih dari separuh. Grup ketiga, bisa makan semaunya tetapi asupan proteinnya dikurangi sampai separuh. 

Hasil menakjubkan diperoleh. Setelah lebih dari 2 tahun, hanya 13% dari tikus pada grup pertama yang masih hidup. Pada grup kedua, di mana jumlah makanan yang masuk dikurangi setengahnya, 97% masih hidup. Di grup ketiga, hanya separuhnya yang masih tersisa. 

Pesan di sini cukup sederhana, “Makanlah lebih sedikit, maka Anda akan hidup lebih lama.” Jagalah perut Anda, maka ia akan menjaga Anda. 

Related

Health 3030731739769578644

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item