Elon Musk Ribut dengan David Rothschild, Siapa Dia?

Elon Musk Ribut dengan David Rothschild, Siapa Dia?

Seorang ekonom AS, David Rothschild, ribut dengan Elon Musk lewat cuitan di Twitter.

Awal mula keributan terjadi saat Musk mengunggah tulisan di Twitter mengenai peralihan sikap politiknya dari awalnya pendukung Partai Demokrat menjadi ke Partai Republik. Awalnya ia mengatakan, perubahan sikap itu ia lakukan karena partai asal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden itu kini menjadi partai pemecah belah dan penuh kebencian.

"Di masa lalu saya memilih Demokrat, karena mereka (kebanyakan) adalah partai yang baik. Tapi mereka telah menjadi partai perpecahan dan kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik. Sekarang, saksikan kampanye trik kotor mereka terhadap saya terungkap," tulis Musk di akun Twitter pribadinya.

Kemudian, Rothschild membalas cuitan Musk. Ia mengkritik sang miliarder karena latar belakangnya sebagai putra dari keluarga yang memiliki tambang zamrud di Afrika Selatan sejak zaman ketidakadilan ras kulit hitam alias apartheid.

"Putra kulit putih kaya dari pemilik tambang zamrud yang tumbuh di lingkungan apartheid Afrika Selatan adalah korban nyata dalam masyarakat kita #ThoughtsAndPrayers," tulisnya.

Bukannya mendapat dukungan, Rothschild malah diserang oleh netizen karena nama belakanganya yang identik dengan keluarga Yahudi, Rothschild. Keluarga tersebut terkenal akan hartanya yang mencapai US$ 350 miliar atau setara Rp5.132 triliun (asumsi kurs Rp14.664 per dolar AS).

Namun, Rothschild mengaku tidak memiliki relasi dengan keluarga kaya tersebut. Sebab nama lengkapnya pun David Michael Rothschild dan ia berasal dari New York.

Lantas, siapa sebenarnya David Rothschild?

David Michael Rothschild merupakan seorang ekonom asal New York, Amerika Serikat. Ia meraih gelar Doktor (Ph.D) dalam bidang Ekonomi Praktek dari Wharton Scholl of Business di University of Pennsylvania. Rothschild juga pernah menjadi akademisi kunjungan lewat programme fellowship di Colombia University.

Area fokus risetnya mencakup pemetaan dan memperbarui opini publik, pasar berita, efek iklan, keuangan, dan kebijakan publik.

Ia kini menjabat sebagai ekonom di Microsoft Research setelah sebelumnya menjabat sebagai ekonom di Yahoo! Research.

Tulisannya banyak disebar di bidang akademis maupun media terkemuka. Hasil risetnya banyak mengangkat soal data dan metode: polling, prediksi pasar, media sosial dan data online, dan data perilaku dan administratif besar.

Related

News 4256407179048738239

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item