Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya (Bagian 1)

Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pernah berbicara dalam acara makan siang dengan para karyawannya. "Tidak ada seorang pun yang pantas jadi miliarder karena akumulasi kekayaan mereka yang tidak masuk akal," kata Mark. 

Karena itu, Mark Zuckerberg dan istrinya memutuskan untuk menyumbangkan 99 persen saham Facebook. Saat ini, total nilai asset Mark lebih dari 60 miliar dolar. Orang terkaya kelima di dunia. 

Rahasia donasi orang kaya Amerika Serikat 

Bukan hanya Mark Zuckerberg, kita juga sering mendengar bahwa orang-orang terkaya di Amerika Serikat suka melakukan amal atau donasi. Menyumbangkan 99 persen dari harta pribadi mereka, seperti Bill Gates, Warren Buffett, dan sekarang Mark Zuckerberg. 

Orang yang semakin kaya di Amerika Serikat, semakin suka melakukan donasi. Bahkan mendonasikan paling banyak. Mengapa? Itulah rahasia donasi orang kaya Amerika Serikat. Dalam bahasa Indonesia, pasti ada udang di balik batu. 

Sebaliknya, orang-orang terkaya di China kurang begitu menyukai kegiatan donasi seperti Amerika Serikat. Kedengarannya mereka kurang ada rasa kasih sayang terhadap masyarakat dan sejenisnya. Mereka lebih peduli terhadap keturunan sendiri. Namun, apakah benar demikian?

Orang-orang terkaya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat lebih suka mendonasikan kepada masyarakat. Jadi, ketika mereka meninggal, semua hartanya tanpa pamrih akan diamalkan kepada umat manusia. Konsep ini telah menimbulkan pujian sebagian orang kepada para kapitalis Barat.

Apakah orang kaya di Amerika Serikat benar-benar baik dan tidak egois?

Kenyataannya, mungkin agak mengecewakan. Orang-orang terkaya di negara barat melakukan amal pada dasarnya selalu berawal dari manfaat dan kepentingan mereka dan keturunannya. 

Dengan mendonasikan semuanya hartanya, bukan saja tidak kehilangan harta bendanya, tetapi juga menikmati reputasi yang sangat baik. Karena itu, orang yang semakin kaya di Amerika Serikat semakin suka beramal.

Alasan utama rahasia donasi orang kaya Amerika Serikat bukan karena mereka suka berbuat amal. Melainkan karena sistem negara Amerika Serikat sendiri. 

Di Amerika Serikat, yang namanya yayasan itu sangat populer, dan terutama sangat disukai orang-orang kaya. Bahkan sampai menyumbangkan semua properti mereka, dan mendirikan yayasan yang dinamai menurut nama mereka sendiri, seperti Yayasan Bill Gates, Yayasan Rockefeller, dan Yayasan Mark Zuckerberg.  

Fondasi yayasan ini sangat kuat. Bukan hanya karena mereka kaya, tetapi karena mereka bahkan dapat mempengaruhi tren ekonomi negara-negara barat, atau bahkan pemilihan presiden. 

Di Amerika Serikat, jika seorang kaya ingin mewariskan propertinya kepada anak-anaknya, pajak warisan setinggi 50 persen. 

Artinya, jika Anda seorang miliarder dengan total aset 10 miliar dolar, dan Anda ingin mewariskan 10 miliar dolar kepada anak Anda, maka harus membayar pajak 5 miliar dolar dulu sebelum Anda bisa melanjutkan warisan ini.

Namun, jika disumbangkan ke yayasan atas nama sendiri, itu bukan pajak warisan. Jika Anda menyumbangkan 10 miliar dolar, pemerintah tidak akan menerima pajak Anda, tetapi sebaliknya Anda bahkan dapat menikmati diskon maksimum 20% secara pribadi, dengan masa berlaku selama 5 tahun.

Pemerintah Amerika Serikat tidak akan terlibat dalam manajemen untuk yayasan-yayasan ini. Pemerintah hanya akan memungut 1 persen simbolik pajak, yang pada dasarnya setara dengan tidak ada pungutan pajak.

Pemerintah AS merumuskan aturan ini untuk mempersempit kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Karena melalui tarif pajak warisan yang tinggi akan mendorong pendirian organisasi amal untuk mempromosikan aliran uang.

Yayasan diberi nama berdasarkan nama pribadi. Perbuatan amal ini dapat menciptakan citra pribadi yang baik. Mendapatkan reputasi yang baik. Mensponsori elit politik, ekonomi, budaya, dan organisasi negara. Membentuk jaringan kontak yang kuat, serta kekuatan politik keluarga.

Aturan-aturan ini tampaknya dan kedengarannya sangat adil dan mulia. Tetapi dalam praktiknya, mereka benar-benar terdegradasi. Atau berubah bentuk sama sekali.
Yayasan ini tidak perlu diserahkan kepada orang luar untuk manajemen. Melainkan dikendalikan oleh orang kaya tersebut atau ahli waris. 

Misalnya, Yayasan Bill & Melinda Gates dikendalikan oleh istri Bill Gates, namanya Melinda. Bukan orang luar atau profesional. Jadi, orang luar atau pemerintah tidak ada hak campur tangan. 

Tentang apa atau bagaimana dana digunakan, atau berapa proporsi yang digunakan untuk beramal atau berinvestasi, merupakan rahasia pribadi. Karena tidak akan diumumkan untuk publik. 

Umpamanya, Anda berinvestasi 100 miliar dolar melalui yayasan dan menghasilkan profit 10 miliar dolar. Anda hanya perlu membayar pajak nominal 1 persen, yaitu 1 miliar dolar. Bisa dibayangkan betapa besar keuntungan yang diperoleh bila investasi melalui nama yayasan.

Baca lanjutannya: Rahasia Orang-orang Kaya Amerika Menghindari Pajak Kekayaannya (Bagian 2)

Related

International 8800539505793178637

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item