Zaman Dulu, Orang Kebal Dieksekusi dengan Cara Diremukkan Tulangnya

Zaman Dulu, Orang Kebal Dieksekusi dengan Cara Diremukkan Tulangnya

Ayah Arung Palakka La Pattobune dieksekusi dengan cara dimasukkan ke dalam lesung (wadah untuk numbuk padi) dan dipukul dengan alu (kayu berat nan tumpul) sampai mati. Hal ini dilakukan karena dia kebal senjata. 

Yang mengeksekusi adalah Perdana Menteri Kerajaan Gowa, Karaeng Karunrung, karena La Pattobune mengamuk dan membunuh beberapa tentara Gowa setelah melihat penderitaan rakyat Bone yang ditindas oleh Kerajaan Gowa. 

Pong Tiku atau Pontiku, dikenal juga bernama Ne' Baso' adalah seorang putra raja yang memimpin perang gerilnya melawan Belanda di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, sekitar tahun 1900-an. Pada saat serangannya kepada Belanda tahun 1906, dia tertangkap. 

Pontiku dieksekusi tahun 1907 dengan cara diremukkan tulang-tulangnya satu per satu. Di tengah rasa sakit yang menyiksa itu, Belanda menemukan jimat yang tertanam di tubuhnya. Pontiku pun akhirnya bisa dieksekusi menggunakan senjata tajam.

Ammana Pattowali, panglima perang Kerajaan Balanipa di Mandar, melakukan perlawanan di Mandar sekitar tahun 1905. Di tengah perlawanannya, muncul seorang pengkhianat yang memberitahu rahasia tempat Ammana Pattowali. 

Belanda pun menyerang tempat itu dan menangkap Ammana Pattowali sekaligus mengeksekusinya di sana. 

Menurut penuturan orang yang memakamkannya, "Pahlawan itu (Ammana I Pattolawali) gugur tanpa luka. Beliau tahan peluru dan benda-benda tajam lainnya. Yang menyebabkan kegugurannya ialah lengannya ditarik oleh beberapa orang serdadu Belanda, sampai tulang lengannya berpisah dengan badannya. Dari mulut, telinga, dan mata mengeluarkan darah."

Related

History 4350986390930710280

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item