Benjamin Franklin, Presiden Amerika yang Kalah oleh Asam Urat

Benjamin Franklin, Presiden Amerika yang Kalah oleh Asam Urat

“Apa yang telah kulakukan sehingga kena penderitaan kejam ini?" tulisnya dengan getir. 

Gout menjawab, "Banyak hal, kau telah makan dan minum terlalu bebas, dan terlalu memanjakan kakimu dengan keluh kesah." 

Dialog rekaan itu ditulis Benjamin Franklin pada 1780 yang menggambarkan percakapan dirinya yang berusia 74 dengan Madam Gout. 

Franklin, orang satu-satunya yang menandatangani ketiga dokumen pendirian Amerika Serikat—Deklarasi Kemerdekaan 1776, Traktat Paris pada 1783, dan Konstitusi pada 1787—adalah penderita gout parah. Dia sampai harus diangkut dengan kursi ke Konvensi Konstitusional di Philadelphia seperti seorang pesakitan. 

Seperti biasa, dia mengatasi perasaannya terhadap suatu subjek lewat tulisan yang kemudian dipublikasikan. Dimulai dengan mengakui dosanya sebagai peminum berat, ia kemudian berkata pada Abbé Morellet, "Tuhan dengan jelas menciptakan kita untuk jadi peminum karena dia telah menciptakan sendi lengan yang panjangnya pas untuk mengangkat gelas ke mulut." 

Franklin tidak merana sendiri. Menilik sejarah manusia, banyak tokoh penting yang menderita penyakit ini, termasuk Alexander Agung, Charlemagne, Raja Henry VIII, John Locke, dan seorang anggota keluarga Florentine Medici yang bahkan dijuluki "Piero The Gouty". 

Daftarnya bisa diperpanjang lagi, banyak tokoh jenius telah merasakan gout, dari Galileo dan Leonardo da Vinci sampai Karl Marx, Thomas Jefferson, Mark Twain, Joseph Conrad, dan Henry James. 

Suka Makan Enak 

Gaya hidup Benjamin Franklin yang "ugal-ugalan" dan gemar bersenang-senang memang membuatnya mudah terserang asam urat. Ia doyan melahap makanan dan minuman yang banyak mengandung purina (senyawa dalam DNA yang dapat dimetabolisasi menjadi asam urat) yang biasanya terdapat dalam daging dan bir. 

Franklin tahu bahwa konsumsi makanannya membuat ia mudah terserang asam urat. Tapi ia tak peduli. Orang yang kelak wajahnya terpampang di uang pecahan 100 dolar AS ini malah tak berhenti makan daging sembari minum anggur. 

Di umur 82, Franklin mengalami sakit perut yang luar biasa. Sakit ini disebabkan oleh batu yang ada di kandung kemihnya. Teknologi medis zaman itu belum memungkinkan untuk mengangkat batu dari saluran kemih. Tapi perkiraan medis masa kini menyimpulkan bahwa batu tersebut terbentuk oleh asam urat—hasil akumulasi duet maut antara gout dan disfungsi ginjal. 

Tragedi hidup, sebut Franklin, yang meninggal pada 17 April 1790, adalah kita menjadi tua terlalu cepat dan menjadi bijak terlampau lambat. Tua terlalu cepat hanyalah persepsi, tapi terlambat menjadi bijak dalam mencegah penyakit dampaknya bisa sangat empiris dan fisikal. 

Related

History 5071969075500474455

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item