Kisah Brazil dan Yunani, Bangkrut Setelah Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Kisah Brazil dan Yunani, Bangkrut Setelah Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Brazil menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang menyelenggarakan acara akbar olahraga terbesar di dunia. Dua tahun sebelum penyelenggaraan Olimpiade, Brazil juga menjadi tuan rumah Piala dunia 2014.

Keberanian Brazil menyenggelarakan dua acara olahraga terbesar secara berdekatan dapat dikatakan terlalu berani. Keberanian Brazil bukan tanpa perhitungan. Mereka meyakini “investasi" sebagai penyelenggara dua acara terbesar di bidang olahraga itu akan memberikan dampak pada perekonomian yang cukup besar.

Namun, penyelenggaraan Olimpiade musim panas di Rio de Janeiro, Brazil, dipandang tidak akan menyelamatkan perekonomian negara itu.

Laporan dari Moody's Investor Service menyatakan bahwa Olimpiade hanya akan memperbaiki infrastruktur di Rio. Akan tetapi, dampak beruntun wisata dengan datangnya pendukung dari seluruh dunia tidak akan menyelamatkan Brazil dari resesi.

Bahkan senat Brazil memulai percobaan impeachment terhadap Presiden Dilma Rousseff, memaksanya untuk mengundurkan diri secara temporer.

Wakil Presiden Michel Temer pun menjadi presiden interim. Pergolakan kepemimpinan ini pecah kurang dari 85 hari sebelum olimpiade dimulai di Rio.

Moody's mencatat, hampir seluruh fasilitas untuk pesta olahraga tersebut sudah siap digunakan dan sesuai anggaran. Brazil memprediksi kedatangan 35.000 wisatawan untuk menyaksikan Olimpiade.

Ini menandakan, datangnya ribuan orang berarti menggenjot laba perusahaan makanan dan minuman, maskapai penerbangan, dan hotel dalam jangka pendek.

Namun demikian, laba jangka pendek itu tidak sepenuhnya terjamin. Pasalnya, Brazil menjadi endemik virus Zika. The Centers for Disease Control and Prevention telah memperingatkan wanita hamil untuk tidak menghadiri pertandingan.

Brazil telah membelanjakan uang dalam jumlah besar untuk penyelenggaraan olimpiade di tengah goncangan ekonomi.

Setidaknya 7,1 miliar dollar AS telah digelontorkan untuk infrastruktur, seperti salah satunya adalah jalur kereta baru. Akan tetapi, semua investasi itu tidak menyelamatkan ekonomi Brazil.

Jutaan warga Brazil telah kehilangan pekerjaan, dan angka pengangguran telah mencapai dua angka. Inflasi melambung tinggi dan nilai tukar mata uang jatuh. 

Yunani

Sebagai bagian dari megaproyek bernilai 7 miliar euro atau setara Rp 109 triliun lebih, arena Olimpiade Athena merupakan rumah bagi jutaan penonton, atlet, serta official Partner selama olimpiade di Yunani pada tahun 2004.

Namun, Yunani bertekuk lutut pada depresi ekonomi yang kejam, terhitung sejak 13 Agustus 2004.

Pada tahun 2004, Athena jadi tuan rumah Olimpiade. Diperkirakan kegiatan itu menelan ongkos 9 miliar dolar, jumlahnya bervariasi, dari 7 miliar dolar hingga 15 miliar dolar. Angka 9 miliar dolar itu, menurut Business Insider, setara dengan 5 persen Produk Domestik Bruto Yunani. Negara yang sedang kesusahan keuangan itu bertambah limbung, berakibat krisis keuangan yang bermula pada 2007.

Tuan rumah Olimpiade Anthens 2004 dianggap sebagai salah satu kegiatan yang semakin mendorong Yunani ke jurang kebangkrutan.

Related

International 7632768589031772916

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item