Mengapa Tulang Tidak Bisa Tumbuh Kembali Setelah Terpotong?

Mengapa Tulang Tidak Bisa Tumbuh Kembali Setelah Terpotong?

Ketika kita membahas mengenai tumbuh kembali (regenerasi), maka ada beberapa hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu.

Pertama, jenis regenerasi. Yang dimaksud di sini adalah regenerasi epimorfik, yaitu tipe regenerasi yang hanya menumbuhkan sebagian dari jaringan yang hilang. Sebagai contoh, apabila sel-sel di tubuh kita rusak, maka sel-sel baru akan terbentuk untuk menggantikan sel-sel yang rusak tersebut.

Kemudian, terdapat perbedaan kemampuan regenerasi antar makhluk hidup. Kemampuan suatu makhluk hidup untuk melakukan regenerasi, salah satunya dipengaruhi oleh kompleksitas makhluk hidup tersebut. Semakin kompleks makhluk hidup, semakin sulit dan terbatas pula kemampuan regenerasinya. 

Analoginya, apabila mainan rumah-rumahan dari balok dan rumah beneran mengalami kerusakan (misal dindingnya jebol), tentu lebih mudah memperbaiki dinding mainan rumah-rumahan dibandingkan rumah beneran.

Nah, bila dilihat berdasarkan kemampuan regenerasinya, kemampuan regenerasi mamalia (hewan menyusui) dan aves (kelompok burung) lebih terbatas dibandingkan reptilia (kelompok reptil) dan amphibia (kelompok amfibi). 

Sederhananya, reptilia dan amphibia tidak sekompleks aves dan mammalia. Hal ini terkait dengan evolusi makhluk hidup tersebut. 

Jadi, mengapa tulang tidak bisa tumbuh kembali setelah dipotong, salah satu hipotesis (kemungkinannya) adalah karena jaringan tersebut adalah jaringan dewasa yang bersifat kompleks, sehingga sulit untuk diregenerasi kembali. Selain itu, tulang kompak sudah berhenti mengalami pertumbuhan (sel-sel nya sudah mati), sehingga sulit untuk beregenerasi kembali.

Namun, apakah kemudian semua tulang apabila dipotong tidak bisa bertumbuh kembali? Tidak juga!

Pada kelompok reptilia tertentu (terutama kelompok kadal [Scincidae atau Gekkonidae]), tulang di bagian ekor bisa tumbuh kembali apabila ekor mengalami autotomi (yaitu peristiwa putusnya bagian tubuh tertentu secara disengaja oleh makhluk hidup tersebut). 

Namun, sel-sel tulangnya berbeda. Pada ekor asli, sel-sel tulangnya merupakan jaringan tulang dewasa (osteosit), sementara pada ekor regenerat (ekor yang tumbuh setelah proses autotomi), jaringan tulang yang tumbuh adalah kartilago (tulang rawan) yang membentuk cartilage tube.

Apakah proses ini tidak mungkin terjadi pada manusia?

Sejauh ini, proses ini masih diteliti oleh para ilmuwan. Sebuah jurnal menunjukkan bahwa ibu jari kita dapat mengalami regenerasi bahkan saat ibu jari kita putus. Tentu saja, proses ini terjadi dengan syarat bagian ujung dari tulang ibu jari tidak sampai benar-benar rusak (atau hilang) agar proses regenerasinya dapat terjadi.

Pemahaman kita mengenai regenerasi masih belum luas. Hal ini wajar mengingat regenerasi pada makhluk hidup merupakan salah satu topik riset yang masih terus digeluti oleh para ilmuwan. Bahkan, di luar negeri, sudah mulai dikembangkan pengobatan berbasis regenerasi (atau regenerative medicine) untuk keperluan pengobatan penyakit-penyakit muskuloskeletal (penyakit atau kerusakan pada sistem otot dan tulang). 

Ya, sambil menunggu pengembagannya, yang kita bisa lakukan adalah berusaha menjaga agar kita tidak mengalami cedera parah.

Related

Science 2321213581416190818

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item