Tips Pencegahan dan Penanganan Saat Digigit Ular
https://www.naviri.org/2023/07/tips-pencegahan-dan-penanganan-saat.html

Di musim panas, banyak ular berkeliaran mencari air. Sebagian ada yang ke pemukiman manusia. Bagaimana pencegahan dan penanganan saat kita digigit ular?
Munculnya ular di pemukiman penduduk sering tak bisa diduga. Sebagian ada yang berbisa, ada yang tidak. Dalam kondisi darurat, biasanya warga menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk minta bantuan. Hal itu langkah yang benar, menurut drh. Nur Purba Priambada.
“Damkar sudah dibekali ilmu yang benar soal pertolongan pertama kecelakaan gigitan ular,” ujar drh. Nur Purba Priambada. ”Untuk menangani ular, Damkar sudah mumpuni kemampuannya.”
Namun, alangkah baiknya jika kita bisa mencegah agar jangan sampai digigit ular berbisa. Sebab kasus gigitan ular tidak bisa diremehkan. Dari data yang dilansir World Health Organization (WHO), ada 5 juta kasus gigitan ular di dunia per tahun. Sekitar 2,7 juta digigit ular berbisa.
“Sebanyak 81.000-138.000 gigitan ular menyebabkan kematian, dan 400.000 kecacatan,” demikian dikutip drh. Nur Purba Priambada, yang lebih populer dengan sapaan Dokter Purbo.
Berikut beberapa tips yang dibagikan alumni Universitas Airlangga ini, agar kita dapat terhindar dari gigitan ular berbisa:
- Selalu gunakan alas kaki saat berkegiatan di luar
- Selalu lihat dulu, pastikan tidak ada ular sebelum menginjak sesuatu
- Gunakan senter jika berjalan di malam hari
Bagaimana jika telanjur digigit ular berbisa? Dokter Purbo berbagi beberapa tips pertolongan pertama untuk kasus gigitan ular berbisa:
1. Berikan bidai (kayu atau benda panjang dan keras) pada kaki yang digigit ular, untuk meminimalisir pergerakan.
2. Bebat bidai dengan perban, kain, atau tali dengan kencang untuk memastikan bagian tubuh itu tidak banyak bergerak.
3. Setelah terpasang dengan baik, bawalah korban ke rumah sakit terdekat.
4. Jika gigitan terletak pada tangan, letakkan bidai pada siku, balutlah mulai dari ketiak. Gunakan ambin seperti pada kasus tangan patah.
Ingat, jangan pernah melakukan beberapa hal yang justru berbahaya, misalnya: Memakai penyedot bisa, mengikat kencang luka gigitan, menghisap luka gigitan dengan tujuan mengeluarkan bisa ular, atau menyayat luka gigitan.
“Penanganan gigitan ular terbaik itu immobilisasi, alias diam dan jangan panik. Segera cari pertolongan medis,” papar Dokter Purbo.
Pertolongan medis yang dimaksud bisa berbagai layanan kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, klinik, rumah sakit. Atau saat darurat bisa menghubungi petugas Damkar terdekat.
Sebenarnya bukan salah ular jika berkeliaran di pemukiman penduduk. Habitat ular bisa saja memang bersinggungan dengan manusia. Menurut Dokter Purbo, cara paling mudah mencegah ular betah di rumah kita adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Ular senang bersarang di tumpukan sampah, benda-benda bekas, serta lahan yang lembap.
Jangan lupa juga untuk menyiangi rumput agar tidak tumbuh terlalu tinggi. Sebab di sanalah ular senang bersembunyi. Dan tidak perlu juga menaburkan garam di sekitar rumah, sebab ular tidak takut garam.
Tapi jangan pernah berpikir untuk memusnahkan ular. Mereka punya fungsi ekologis untuk mengendalikan populasi makhluk hidup lain.
“Mereka mengendalikan populasi serangga, kodok, burung-burung kecil, kadal, hingga tikus. Mereka juga dikontrol populasinya oleh pemangsanya, entah oleh ular juga, biawak, burung pemangsa, kucing dan anjing yang biasanya hanya membunuh saja tidak untuk dimakan,” papar Dokter Purbo.