Ibu Miskin Pontang-panting Jual Bunga karena Anak Minta iPhone
https://www.naviri.org/2024/09/ibu-miskin-pontang-panting-jual-bunga.html
Tengah viral di media sosial kisah perjuangan ibu miskin belikan iPhone untuk anak. Anak si ibu itu sampai mogok makan tiga hari. Hal ini membuatnya tuai kecaman. Peristiwa ini terjadi di India.
Dikutip dari Oddity Central, peristiwa ini viral setelah rekaman video pemilik toko gadget dibagikan jurnalis India Abhishek di X dengan caption "video ini menyedihkan".
Melalui klip yang ditayangkan, remaja tersebut kedapatan mendesak ibunya untuk membeli ponsel iPhone. Padahal ia mengetahui kondisi keluarganya yang miskin. Lebih memilukan lagi ketika ibunya hanya mencari nafkah dengan berjualan bunga di luar kuil.
“Saya menjual bunga di luar kuil dan memberinya uang untuk membeli telepon karena dia belum makan apa pun selama tiga hari. Saya senang tetapi saya ingin dia mendapatkan penghasilan dan mengembalikan uangnya,” kata ibunya dalam video viral tersebut.
Melalui kolom komentar, warganet mengungkapkan kemarahan terhadap remaja yang tidak peduli dengan kondisi ibunya.
“Menghabiskan uang sebanyak ini untuk membeli ponsel (iPhone) saat kamu tidak bekerja. Sementara ibumu bekerja keras menjual bunga, adalah hal yang konyol.”
“Ibunya menyerah karena mogok makan. Saya tidak tahu harus berkata apa. Video ini membuat saya patah hati," kata beberapa orang.
Sementara itu, seseorang yang tak disebutkan identitasnya ini bingung terlilit utang karena memaksakan beli ponsel mahal. Padahal keadaan keuangannya sedang tak memungkinkan untuk berbelanja barang mewah. Akibat beli iPhone 11, ia kini bingung terjerat utang dan sulit bayar cicilannya.
Dikutip dari mStar, demi mengejar gaya hidup impiannya, dia yang rela berutang. Ini termasuk tindakan membuat pinjaman hanya untuk membeli smartphone bermerek mahal.
Lewat sebuah sharing di Twitter, ada pembeli yang meminjam hingga RM4.099 (Rp 13 juta) hanya untuk mendapatkan iPhone 11, 128GB.
“Saran saya, pikirkan dua kali jika ingin berutang untuk membeli iPhone. Jika Anda tidak mampu membelinya, cukup membeli iPhone bekas. Harga iPhone 11 (128GB) sekitar RM2,199 (Rp 7 juta) dan model ini sudah dihentikan produksinya. Dengan pinjaman hingga RM4.099 cukup untuk membeli iPhone 14," tulisnya dalam tweet @xaviernaxata.
Pembeli tidak hanya terikat hutang selama tiga tahun, bahkan harus membayar lebih karena jumlah total cicilan adalah RM5.940. Dan jumlah tersebut belum termasuk beban bunga jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan.
Terkait hal itu, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengambil pinjaman hanya untuk memenuhi kebutuhan. Namun jika Anda tetap ingin memiliki model ponsel yang diinginkan, ia menyarankan agar Anda membelanjakan sesuai kemampuan.
"Di mana pikiran yang telah diberikan Tuhan? Ingat, jangan mengambil pinjaman hanya untuk memenuhi keinginan gaya hidup Anda. Kalau lapar iPhone, cukup beli iPhone 11 bekas,” ujarnya.
Tanpa perlu mengambil pinjaman, ia menyarankan untuk menabung agar pembelian ponsel bisa dilakukan secara tunai.
“Jika Anda menabung RM165 sebulan, Anda dapat membelinya secara tunai dalam waktu kurang dari tujuh bulan. Pesan saya untuk anak muda, hargai masa mudamu. Jangan sampai berhutang, jika tidak mampu dan masuk daftar hitam akan merugikan Anda saat mencapai 30 tahun kemudian. Berpikirlah menggunakan pikiran yang telah Tuhan berikan kepadamu. Jangan pakai kepala lutut yang pasti nggak bisa mikir," ucapnya.
Rata-rata netizen pun setuju jika pembeli harus mengukur baju di badannya sendiri sebelum memutuskan untuk meminjam.
"Terkadang orang yang membelinya adalah ketika mereka ingin membelinya. Merasa baik-baik saja selama berbulan-bulan. Sebanyak 165 saja. Kemudian setelah berapa bulan akan membayar. Dia memilih, dia membayar. Jadilah pembeli yang cerdas.”
"Jika Anda tidak mampu membelinya, lakukan sesuatu yang Anda tidak mampu. Jangan berpikir untuk terlihat baik saat Anda hidup sengsara membayar hutang. Jika Anda ingin bertaruh siapa yang hebat, tidak akan ada habisnya. Hiduplah sesuai kemampuan Anda.”
"Ukur baju di tubuh Anda sendiri, bukan orang lain. Kalau mau tanggung resiko sendiri, jangan komplain. Tidak ada yang memaksa Anda untuk merasa bangga di depan orang lain. Hidup tidak harus mengikuti gaya hidup orang lain. Biarkan orang yang berpikiran rendah berbicara," komentar netizen.